Sinopsis Gangaa episode 157 by Meysha lestari. Gangaa berkata, "itu rumah nenek, jadi hanya nenek yang bisa memutuskan siapa yang boleh tinggal disana dan yang tidak boleh. Aku akan datang kesana ketika kau memintaku untuk datang. Dan itu pasti terjadi."
Sagar sangat cemas mendengarnya, "nenek tidak akan pernah melakukan itu. AKu heran mengapa Gangaa bersikap seperti itu." Gangaa telah menantang nenek. Ini membuat Sagar cemas, "emagap dia mengatakan hal itu? Nenek sduah sangat marah padamu. AKu juga tidak akan bisa melakukan apa-apa sekarang. Mengapa kau melakuan itu Gangaa? AKu tidak tahu apakah kau akan pernah pulang atau tidak"
Nenek menyebut itu sebagai ego Gangaa, "itu akan menjatuhkan dirimu suatu hari. Kau tidak boleh datang kerumahku selama aku masih hidup. Pergi ke asrama. habiskan hidupmu disana saja." Sagar menyela mereka, "ayo Gangaa, papa telah mengirimku untuk menjemputmu." Gangaa menolak pergi dengan Sagar. nenek mengulang kata-katanya, "gadis ini tidak akan pernah melangkahkan kaki kedalam rumahku. Tidak hari ini atau selamanya!" Setelahberkat abegitu nenek beranjak pergi.
Sagar menegur Gangaa karena melakukan apa yang baru saja dia lakukan, "beek tidak akan melakukan itu." Gangaa berkata kalau Sagar selalu salah paham padanya. Sagar menyebut Gangaa sombong, "aku datang untuk memenuhi janjiku." Gangaa mengatakan kalau dirinya tidak sombong, "pikirkan apapun yang kau ingin tapi aku hanya pulang kalau nenek datang menjemputku." Gangaa kemudian pergi, sagar berteriak dengan nputus asa, "kalau begitu kau tak perlu pulang. AKu akan hidup tanpamu!"
Di asrama, Gangaa membenarkan tindakannya, "ayah pernah berkata kalau seseorang harus hidup dengan harga diri dan tidak hidup dari belas kasih." Sudha memberitahu gangaa kalau nenek tidak akan pernah menjemputnya. Pishi Ma berkat akalau dunia bahkan tidak akan melihat ke arah seorang janda. Gangaa berkata selama dia hidaup, "aku akanhidup denganrasa hormat." Sudah berpikir kalau dunia yang luas ini akan menjatuhkan Gangaa suatu hari nanti. Mamta berkata kalau seiring dengan waktu, Gangaa akan menyadarinya sendiri. Sudha menyangkal, "aku harus lebih tegas dari sebelumnya agar dia bisa paham lebih awal. Dia itu janda. Dia harsu menreimanya kalau dia harus hidup di sini. AKu ingin dia pergi kerumah itu. Kita semu amati tapi dia ingin hidup. Dia tidak akan menemukannya di sini, tapi di keluarga itu. AKu harus tegas padanya untuk alasan yang sama. Aku akan menunjukan bentuk terburuk dalam hidup kita agar dia menyerahkan kesombongannya dan meminta maaf pada amma ji."
Nenek melihat seorang wanita dengan pakaian modern sedang berlari kearah seorang pria. Nenek menyangka kalau gadis itu melihatnya. Gadis menyengol puja Thaal nenek sampai jatuh. Gadis itu meneriaki laki-laki itu dan mengancamnya agar bersikap baik pada gadis lain kali. Nenek berguman danmengatakan gadis itu bodoh, "dia bahkan tidak tahu bagaimana bicara pada orang lain." Gadis itu coba membantu nenek. Tapi nenek mendorong tanganya. Gadis itu terkejut dengan perlakuan nenek. Nenek menasehati gadis itu agar bersikap layaknya wanita, "itu lebih sesuai untukmu." Gadis itu bertanya apakah hal seperti itu tertulis dalam buku? Tidakkan nenek melihat bagaimana anak itu berperilaku?" Nenek berjalan sambil berguman. Gadis itu menganggap nenek sebagi wanita tua yang pemarah, "dia pasti sibuk mengajari semua gadis dalam rumahnya siang dan malam. Dia telah kehilangan akal."
Madhvi mendapat tahu bahwa Gangaa menolak pulang kerumah. Niru membenarkan sikap Gangaa, "dia tahu kalau ibu tidak suka dia tinggall di rumah ini. Tidak ada orang dengan harga diri yang akan menyukainya. Di atidak akan kompromi dengan hal itu." nenek menyebut Gangaa sombong dan tidak tahu aturan. Niru balas berkata kalau nenek juga arogan, "ibu telahmembuat kesalahan yang sangat besar dengan mencegahnya pulang kerumah. Perbaiki kesalahan itu dengan mmenjemputya." Nenek bertanya, "apakah kau ingin aku meminta maaf pada gadis itu? Seperti itukan kau menghormati aku?" Madhvi coba menenangkan keduanya tapi sia-sia. Niru coba membuat ibunya mengeri, tapi nenek menganggap Niru selalu membela gangaa, "aku juga punya hak untuk menyuarakan pendapatku. Di atidak akan datang kerumah ini lagi selamanya dan tidak ada seorangpun yang akan membicarakan dia."
Sagar mendukung nenek, "dia bukan temanku. Akutelah pergi untuk menjemputnya tapi dia tidakmau pulang. Kenapa memaksa dia? AKu telah memjutuskan untuk tidak memikirkan dia atau bicara dengannya." Madhvi coba membuar Sagar mengerti. Tapi nenek melarangnay membela Gangaa, "akhirnya Sagar bisa melihat sesuatu denganjelas. Jangan menjejalinya omonh kosong." Niu beralasan bahwa Sagar harus mengeri tentang benar dan salah. Nenek memotong kata-kata Niru, "Sagar benar. Kalian berdua telah di butakan oleh cinta pada gadis itu." Niru pergi dari rumah dengan gusar. Dia bahkan lupa membawa kotak makan siangnya. Nenek menyuruh Maharaj mengantar kotak itu ke kantor Niru. Nenek masuk kekamar, mengambil uang untuk di berikan pada Sagar. Sementara Sagar bertanya-tanya mengapa dirinya berkata seperi itu, "aku haru smelupakan gangaa kalau dia tidak mau pulang kembali. Mengapa aku harus memikirkan dia?" Sagar pun pergi.
Sudha melarang Gangaa peri kesekolah, "hari ini kau akan ikut kami untuk meminta sedekah. Ini adalah satu-satunya cara untuk bertahan kalau kau ingin tidanggal di asrama ini." Gangaa menolak untuk mengemis atau makan dari sedekah. Tapi Sudha berkeras, :kauitu janda. Kau harus mengikuti aturan kami kalau mau tinggal di sini. Kau harus mendengarkan aku." Gangaa menolak, "bibi salah. Aku tidak seperti dirimu. Aku berbeda. Aku tidak akan hidup seperti yang kalian lakukan. Aku akanhidup denganbaik." Mamta menanyai Gangaa, "kau takut melihat kami mengemis sedekah? kau tida punya keinginan yang kuat. Bagaimana kau akan menghabiskan hidupku jika kau tidak melakukan itu?" Pishi ma mengatakan hal yang sama. Gangaa mengambil tasnya dan pergi. Sudha berteriak memanggilnya, "kau harus ikut kami. Kau akan melakukan apa yang kukatakan. Atau aku akan menarikmu." Pishi ma bertanya pada Sudha apakah mereka tidak terlalu tegas pada Gangaa. Sudha membantah, "jika dia memutuskan untuk tinggal di sini mala dia harus menanggung ini di masa depan atau dia bisa meminta maaf amma Ji dan pergi kerumahnya. Tidak seorangpun akan menahannya!"
Nenek memberi intruksi pada Maharaj dan Madhvi tentang upacara Shrad yang akan di lakukan besok. Sagar memikirikan gangaa, "dia juga wanita. Di ajuga harus melakukan ini. tapi mengapa aku mencemaskan dia padahal dia tidak tinggal di sini lagi." Sagar pergi untuk menyegarkan diri,
Nenek memberitahu Madhvi bahwa tidak seorangpun yang boleh makan makanan di luar makanan di Shradpaksh, "bahkan tamu sebaiknya tidak datang di waktu itu. Tapi prabha datang kerumah kapan saja. tamu membawa Pitrdosh.." Seorang gadis berjalan masuk kerumah Chaturvedi bertanya tentang Niru, nenek kesal melihatnya tapi Madhvi mengenalinya.. Sinopsis Gangaa episode 148 by Meysha lestari