Sinopsis Gangaa episode 267 by Meysha lestari

Sinopsis Gangaa episode 267 by Meysha lestari.  Sagar melabrak Janvi sambil menunjukan kameranya, "aku memberimu kamera ini. Katakan padaku, bagaimana Yash bisa memilikinya? Apakah kau bersama dia dalam rencana ini? Apakah kau membantunya?" Janvi membantah, "apakah kau gila? Bagaimana bisa kau berpikir seperti ini? AKu setuju kamera ini adalah milikku. Aku memberikannya pada Yash untuk membuat video saat pesta valentine. Banyak yang terjadi dan aku lupa tentang kamera ini. Kau sudah mengenal aku bertahun-tahun, tapi kau masih tidak mengerti aku. Tidakkah kau mengenal aku? AKu ini seorang gadis. AKu tahu apa arti kehormatan bagi seorang gadis. Mengapa pula aku melakukan hal seperti itu pada Gangaa?"

Madhvi membela janvi dan menegur Sagar, "seharusnya kau berpikir dulu sebelum menyalahkan Janvi." Nenek menambahkan, "dia sudah kehilangan akalnya karena Gangaa." Mendengar kata-kata Madhvi dan nenek, Sagar berusaha tenang. Dia lalu meminta maaf pada Janvi, "maafkan aku, aku tak tahu lagi mana yang benar dan mana yang salah. Maaf karena telah mengira kau yang melakukan itu." janvi menjawab, "ok, tidak apa-apa. Kau punya kamera itu sekarang. Kau bisa membuktikan kalau Yash yang telah membuat video itu. Apakah dia akan di hukum?" Sagar mengangguk. Janvi mendukung Sagar agar memberi hukuman yang seberat-seberatnya pada Yash, "jangan mengampuni dia." Sagar setuju, "permainan Yash akan berakhir besok." Setelah berkata begitu Sagar pergi. Nenek menyalahkan Gangaa atas semua yang telah terjadi. Diam-diam Supriya menatap Janvi dengan perasaan sangsi.

Janvi menelpon Yash dan memarahinya, "aku sudah memintamu menghancurkan kamera itu tapi kau tidak melakukannya. Lihat apa yang akan terjadi padamu besok. Kau akan terjebak dalam masalah dan membawaku terlibat masalah juga!"

Esok harinya, Gangaa sedang berdoa. Raghav Ji memberitahu Sagar kalau semua bukti telah dia dapatkan sekarang.  Sagar setuju, "tidak lama lagi Gangaa akan terbukti tidak bersalah." Gangaa memberinya prasad. Dia juga membantu Sagar memakai jas pengacaranya dan menyelipkan berkas perkara ke tangannya. Mereka siap untuk pergi ke pengadilan.

Sudha, Mamta dan beberapa wanita janda datang kesana. Sudha menghanpiri Sagar dan berkata, "kuharap kau sudah siap. Bukan hanya Gangaa, tapi banyak wanita seperti dia yang akan mendapatkan kedilan hari ini. Mereka juga menginginkan keadilan tapi tak punya kekuatan untuk melawan. Yang kau lakukan tidak ternilai, tapi simpan ini untukmu!" Sudha memberikan sesuatu pada Sagar. Sagar menolaknya. Tapi Sudha memaksa, "ini adalah shagun. Tanda restu dan cinta kami untukmu." Sagar menatap Gangaa. Sudha melarangnya menatap Gangaa, "jangan lihat dia. Kau akan berjuang untuk kasus pertamamu. Akankah kau berjuang tanpa bayaran?" Sagar menerima pembayaran itu, "bukan aku. Tapi aku tahu seseorang yang berhak mendapatkannya." Raghav ji bertanya, "siapa orang itu?"

Nenek bertanya pada Maharaj tentang persiapan pemujaan. Sagar memberikan gaji pertamanya pada nenek, "hanya nenek yang berhak atas ini." Semua orang menatap Sagar dengan bangga. Sagar memohon restu pada nenek. Nenek berkata, "aku hanya bisa berdoa pada Tuhan agar memberikan keadilan dan membuat kebenaran menang." Sagar yakin kalu dirinya akan menang hari ini. Sagar berkata, "sudah tradisi dalam keluarga kita untuk berjuang demi keadilan. Di mulai dari kakek, papa dan aku. Aku akan menetapkan hati dalam melakukan ini." Niru tersenyum mendengar tekad Sagar.

Supriya membawakan puding manis. Sagar berkata kalau Madhvi selalu menyuapinya puding ini setiap kali dia akan menjalani ujian, "aku tahu dia akan mendoakan kemenanganku." Sagar memberikan mangkok puding itu pada Madhvi. Madhvi mengangguk dengan perasaan haru. Madhvi menyuapinya dan berdoa bagi kemenangan Sagar. Janvi terlihat kesal. Niru memeluk Sagar dengan banga. Pulkit pergi bersama Sagar. Niru menatap kepergian anaknya dengan perasaan haru campur bangga, "seorang ayah tidak akan melihat hari yang paling membahagiakan selain hari ini. Anak kita telah dewasa dan berjuang untuk kasus pertamanya hari ini. Apakah kau tidak mau datang ke pengadilan dan menjadi bagian dari semua ini?"
 
PREV    1    2