Sinopsis Gangaa episode 308 by Meysha Lestari. Sagar membaca surat yang di bawa Raghav Ji. Dia melihat nama Palash banerje di sana. Dengan wajah penuh amarah, Sagar berteriak memanggil Gangaa. Madhvi memanggil Sagar melarangnya pergi ke sisi rumah yang lain dan bertemu dengan Gangaa. Sagar menurut, dia berdiri di samping tali sambil meneriakan naama Gangaa, "Gangaa...! Gangaa! DI mana kau?!" Mehri memberitahu Sagar kalau Gangaa tidak ada di rumah, dia pergi ke rumah Palsh Banerje. Mendengar itu Sagar semakin marah, tanpa bicara apa-apa dia bergegas keluar. Madhvi memanggilnya cengan cemas, meminta Sagar berhenti, tapi Sagar tak menghiraukannya. Madhvi panik, "ya Tuhan, apa yang akan dia lakukan...?" Nenek menepuk jidatnya dengan binggung. Janvi yang melihat itu beranjak pergi dengan kesal.
Palash sedang duduk di depan lappy nya ketika terdengar ketukan di pintu, Tanpa menoleh, Palash menyuruh Gangaa masuk. Gangaa menghampiri Palash dan menatapnya dengan heran. Palash menyodorkan selembar kertas dan meminta gangaa menandatanganinya. Gangaa menerima kertas itu dan bertanya dnegna rasa ingin tahu, "ini apa tuan?" Palash mengatakan kalau itu adalah petisi untuk membuka kembali kasus lama yang melibatkan Gangaa dan Yash. Kata Palash, "kau memberitahu aku tentang Yash kemarin. Aku berpikir untuk membuka kembali kasus itu..." Gangaa terkejut dan ingin mengatakan sesuatu ketika Sagar berdiri di depan pintu dan bertanya padanya, "mengapa kau lakukan ini Gangaa?"
Palash dan Gangaa menoleh ke arah Sagar. Sagar menghampiri Gangaa dan menuntut penjelasan darinya, "mengapa kau lakukan ini? Kasus itu milikku mengapa kau meminta Palash yang membukanya kembali?" Palash menyela, "Gangaa tidak tahu apa-apa, aku..." Sagar memotong perkataan Palash dan meminta dia agar tidak ikut campur, "aku sedang bicara pada Gangaa!"
Sagar menatap Gangaa, "aku mendukungmu dalam segala hal. Apakah kau tidak mempercayaiku bahwa aku akan membuat Yash dihukum? Aku telah melakukan segala hal yang mungkin untuk memastikan Yash di hukum. Dalam 2 hari kau memeprcayai Palash lebih dari diriku? Katakan Gangaa! jangan hanya diam!" Palash yang menyahut, "kau bisa melakukan banyak hal, tapi tidak melakukannya karena Yash adalah sepupumu. Apakah aku benar?"
Sagar bertanay pada Gangaa, "apakah kau juga berpikir begitu?" Gangaa menyangkal. Gangaa meletakan petisi itu di meja dan memberitahu palash kalau Sagar tidak melakukan itu, "dia tidak berniat melakukan itu. AKu tahu betapa keras dia mencoba untuk melawan kasus itu.." Palash menatap Gangaa dengan heran, "..sebenaranya kau ini mendukung siapa? Orang yang tidak bisa membelamu bahkan ketika seluruh keluarganya menentang dirimu? Dia hanay bisa berdiri dan melihat saja. Apakah kau mendukungnya?" Sagar terhenyak. Dia menatap Gangaa tak percaya, "jadi... ini yang kau katakan Palash? Keluargaku bersikap buruk padamu? Kau mengatakan ini padanya? Ayahku yang membawamu kerumah bersikap buruk padamu? Ibuku, nenekku..semua orang bersikap buruk padamu? Katakan padaku... apalagi yang kau katakan pada teman barumu itu? Apakah kau mengatakan padanya betapa aku selalu menyusahkanmu? Menyakitimu lebihd ari orang lain? Apakah kau katakan padanya kalau aku telah mengkhianati cintamu? Kau katakan itu padanya? katakan Gangaa! Katakan!" Palash tertegun mendengar kata-kata Sagar.
Gangaa menangis. Sagar seperti terlihat panik, "tidak!..oh jangan! Jangan Gangaa! Jangan menangis! Hentikan drama ini. AKu sudah cukup tertipu. Tunjukan saja itu pada Palash karena dia lebih mempercayaimu daripada aku..!" Palash menyuruh Sagar diam, "cukup! Kalau kau mengatakan sesuatu yang menyakiti Gangaa, maka...." Sagar menyelad engan nada menantang, "maka apa? Apa yang akan kau lakukan? Kau tidak punya hak untuk menyela pembicaranku dengan Gangaa..!" Palash menyangkal, "kau yang tidak punya hak untuk bicara seperti itu pada seorang wanita!" Sagar meralat cepat, "aku bicara pada Gangaa bukan pada gadis lain."
Sagar menyruh Gangaa memberitahu Palash agar tidak menyela pembicaraan mereka, tapi Gangaa terdiam dalam kebingungan. Sagar melihat itu dan menuntutnya, "mengapa kau diam?" Gangaa menjawab, "pergilah dari sini Sagar, kau sedang emosi..." Sagar terkejut mendengarnya dan bertambah marah, "kau menyuruh aku pergi?" Gangaa menjelaskan mengapa dia menyuruh Sagar peri. Tapi Sagar tak mau dengar, "sekarang akumengeri. Pria yang kau temui dua hari yang lalu ini telah menjadi temanmu dan aku menjadi orang asing. Katakan padaku, siapa dia bagimu? Apa hubunganmu dengan dia? Ya! Sebelum kau bertanya padaku, aku akan memberitahumu. Aku meragukanmu hari ini. Tidak, aku yakin sekarang. Nenek benar. Kau hanya mengkhawatirkan dirimu sendiri. Kau sangat egois. Kau mengejar-ngejar diriku hingga detik ini dan sekarang kau mengejar Palash.."
Palash marah dan membentak Sagar, "Cukup! Kau telah melampaui batasanmu!" Sagar bertepuk tangan, lalu memeluk palash sambi berkata, "selamat! Selamat! Kau telah jatuh dalam perangkapnya!" Palash menatap Sagar tek mengerti. Sagar berkata, "sekarang Gangaa akan memanfaatkan dirimu seperti dia memanfaatkan diriku. Lalu dia akan melemparmu keluar dari hidupnya..." Palash berteriak marah, "aku bilang Cukup! Aku tak bisa mentolerirnya lagi! Keluar dari rumahku!" Palash menuding kearah pintu. Sagar maju dan menepis tangan Palash. Dia mendorong dada Palash dengan sikap menantang, "apa yang akan kau lakukan kalau aku tidak mau pergi? Apakah kau akan memukulku? Ayo pukul aku!" Keduanya saling dorong. Palash berhasil meraih leher Sagar dan mencengkeramnya. Gangaa cepat-cepat memisahkan keduanya, "cukup Sagar! Hentikan!" Sagarterus mengoiceh, "aku tahu pria seperi ini dengan baik. Kau menjebak para gadis dengan simpati palsumu dan..." Gangaa tidak sanggup lagi mendengar ocehan Sagar, tanpa Sadar tangannya melayang menampar pipi Sagar dengan keras. Tubuh Sagar terhuyun mundur. Dnegan tatapan terluka, sakit hati dan tak percaya dia menatap Gangaa.