Dokter memberitahu kalau kondisi Niru dan Krishna baik-baiks aja, "mereka akan menginap di ruang ICU malam ini.." lalu dokter menyuruh keluarag Chaturvedi pulangs emua, karena tak ada gunanya tinggal di rumah sakit. Setelah membertahu itu, dokter pamit pergi. Sagar mengucapkan terima kasih padanya. Mahdvi menolak untuk pulang. Dia ingin tinggal di rumah sakit untuk menjaga Niru dan Krishna. Sagar membujuk Mahdvi dan mengajak semua orang pulang. Mereka menurut.
tak lama, merek asemua tiba di urmah. nenek terbatuk-batuk. Seseorang memanggil maharaj ji agar membawakan air minum untuk nenek. Maharaj datang membaw segelas air dan selembat amplop, "tuan Sagar, ini ada surat di depan pintu.." Sagar menerima amplop itu dan membukanya. Semua orang menatap dengan heran, "apa itu sagar?" Sagar menyahut, "aku juga tidak tahu, tak ada pengirimnya.." Sagar mengeluarkan isi amplop itu yang ternyata flash disk. Pulkit berkata akan mengambil laptop untuk melihatnya. Pulkit bergegas peri dan tak lama kemudian kembali dengan membawa laptop.
Mereka mengidupkan laptop dan memasukan flash disk ke lubang USB. Ada file audio di dalamnya. sagar segera memainkan file itu dan terdengar suara seseorang. Katanya, "kalian pasti berpikir kalau papa kalian dan anak kalian selamat di rumah sakit, tapi mereka tidak...." Mahdvi dan nenek serta yang lain kaget. Mereka bergegas nangkit dan mendekat ke laptop. Tapi tak ada petunjuk apapun. Merek semua terlihat cemas.
Di rumah sakit, Krishan yang nyenyak terbnagun oleh suara tut-tut mesin detak jantung. Krishna membuka mata dan melihat dua orang berpakaian dokter sedang melepas alat bantu pernafasan dan detak jantung milik Niru. Setelah berhasil melakukan itu, kedua dokter itu saling tatap dan meangkat jempol. Krishna berusaha bangun melihat Niru tersadar dan kesulitan bernafas. Tapi salah satu dokter menahan tubuh Krishna. Melihat Krishna dalam bahaya, Niru berisaha untuk bangkit tapi tak berdaya. Krishna memberontak dan berhasil mengigit tangan dokter itu. Si dokter kesakitan tapi tetap berusahan menekan Krishna. Krishna mendenganya hingga si dokter terpelanting ke lantai. Setelah itu Krishna bangun dan menyerang dokter yang menekan bahu Niru. terjadi tarik menarik antara dokter satunya lagi dengan Krishna.
SI dokter coba menepis Krishan dan maskernya terlepas, Krishna menatap wajah dokter itu dengan heran. Dokter satunya lagi yang masih mengenakan masker, mengajak rekannay keluar karena pekerjaan merek asudah selesai, dan niru tak akan mampu bertahan lama. Kedua dokter itu lalu pergi. Krishna lalu mengambil masker i=oksigen Niru yang terjatuh dan lantai dan meletakkannay di hidung Niru. Niru memegangi masker itu lalu menyuruh Krishna pergi. Krishna menurut. Dia bergega skeluar dan menatap sekeliling..
Gangaa dan yang lain-lain cemas. Mahvdi sangat gusar dan panik. Sagar segera menelpon rumah sakit, tapi tak ada yang mengangkat. Kashish ikut mencoba, tapi juga tak bisa tersambung. Semua coba menelpon. Pulkit juga. Tapi sibuk semua. Lalu semua ingin berniat untuk pergi ke rumah sakit. Sagar menahan mereka dan berkata kalau dirinya yang akan pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Niru. Gangaa memaksa untuk ikut, Sagar melarang. Gangaa berkeras. Sagar menyerah. Merek ameminta Pulkit menjaga yang lain di rumha. lalu keduanya pergi.
Krishna keluar dan berpapasan dengan perawat. Krishna membawa perawat itu ke ruangan Niru dan menunjukan apa yang terjadi.Perawat kaget. Di asegera memasang semua alat bantu pada Niru lalu memberitahu dokter. DOkte rdan perawat yang lain datang. Perawat pertama memberitahu kejadiannya. hp Niru berdering, Gangaa yang menelpon. Krishan mengangkat hp itu tapi tak bisa bicara apa-apa. Dia seberang terdengar suara Gangaa menyapa dengan cemas, "hallo..babu...hallo...? Kenapa kau tidak bicara?" Krishan berusah aberkata-kata, tapi tak ada suara yang keluar. Lalu krishna keluara dari ruangan Niru sambil membawa hp itu. Di pintu, dia melihat dokter yang menyakiti Niri sedang berjalan ke satu arah. Krishna tertegun dan mengikutinya.
Gangaa memberitahu Sagar kalau telpon Niru tak ada yang menjawab. Lalu Gangaa coba menelpon resepsionis rumah sakit, tapi jug atidak di angkat. Gangaa gusar dan mengeluh kesal karena tidak ada respon dari pihak rumah sakit, "kenapa staf rumah akit tidak bertanggung jawab seperti ini..."