Sinopsis Gangaa episode 304 by Meysha Lestari. Sagar melangkah kearah tumpukan kardus dan truk. Palash coba membeaskan Gangaa dari sandera pria pengedar Narkoba. Sagar terus melangkah, tapi sepertinya dia tidak mendengar teriakan Gangaa dan Palash. Ketika hampir dekat, tiba-tiba Malhotra muncul sambil membawa hpnya. Malhotra heran melihat Sagar ada di dekat kardus dan truk. Dia bertanya, “apa yang anda lakukan di sini, Mr Sagar?” Sagar dengan sedikit salah tingkah menggeleng, “tidak apa-apa Mr Malhotra, hanya melihat-lihat saja.” Setelah mendapatkan hpnya Sagar pamit pada Malhotra, masuk ke mobilnya dan mlaju pergi.
Sementara itu Palash coba mencari akal untuk membebaskan Gangaa. Dia melihat ke tanah. Dia sengaja menjatuhkan hpnya. Si pengedar Narkoba mengancam Palash melalui Gangaa. Palash pura-pura hendak mengambil Hp yang terjatuh. Si pria menatapnya dengan tajam. Ketika tangan Palash menyentuh tanah, dia tidak mengambil Hp, tapi meraup pasir. Mengetahui itu, Gangaa segera menyikut dada si pria pengedar hingga belatinya terlempar. Begitu Gangaa terlepas, Palash segera melemparkan pasir ke matanya. Si pengedar terjatuh ke tanah.
Palash segera meraih belati yang tergeletak di tanah. Begitu si pengedar bangkit, Palash segera menodongkan belati itu padanya. Sedikit keributan terjadi ketika si pengedar coba mengambil Hp Gangaa yang tergeletak di tanah. Untungnya Palash berhasil mengertaknya hingga dia lari lintang pukang. Gangaa cepat-cepat mengambil Hpnya dan berlari menghampiri Palash. Palash membiarkan si pria itu melarikan diri. Dia lalu memarahi Gangaa karena mengambil resiko dan merusak misinya. Gangaa dengan rasa menyesal minta maaf. Palash mengingatkan Gangaa agar berhari-hati karena penjahat itu sudah melihat wajahnya. Gangaa mengangguk. Gangaa hendak beranjak pergi, ketika Palash mengajaknya pulang bersama.
Di rumah Chaturvedi Malam hari, Janvi di suruh nenek untuk memasak makanan kesukaan Sagar. Nenek melarang semua orang membantunya. Dengan badan lemas dan kepala pusing, Janvi menurut. Dia pergi ke dapur untuk memasak. Tapi bukannya berhasil membuat masakan, dia membuat dapur berantakan. Mahdvi terlihat cemas. Dia menemui meminta izin nenekuntuk melihat Janvi memasak.
Madhvi pergi kedapur dan sangat terkejut melihat dapur berantakan. Dia menegur Janvi. Janvi berkata kalau dirinya tidak harus bagaimana. Dia belum pernah memasak. Madhvi dengan cemas dan kesal, memutuskan untuk membantu Janvi masak. Mahdvi menyuruh Janvi meletakan nampan berisi tepung di meja yang lain. Janvi mengambil nampan itu dan melemparkannya diatas meja. Mahdvi menatap kelakuan Janvi dengan heran dan kecewa.
Dari ruang tamu nenek bertanya pada Mahdi, “menanti, apakah maakanan sudah siap?” Mahdvi menjawab, “…sebentar lagi bu.” Nenek membebel dengan nada mengejek, “sebentar lagi.. sebentar lagi…” nenek lalu menyuruh Maharaj memanggil Sagar untuk makan malam.
Sagar sedang menelpon di balkon ketika dia mendengar Supriya dengan cemas memberitahu Pulkit kalau Gangaa belum pulang, “sudah jam 10 malam Gangaa belum pulang juga. Dia juga tidak mengangkat telponnya…” Pulkit menyuruh Supriya tenang, “jangan khawatir, aku akan mencari dia.” Setelah berkata begitu, Pulkit pun beranjak pergi.