Sinopsis Gangaa episode 314 bag 2 by Meysha Lestari. Ratan mencari baju di lemari. Tak menemukannya, dia memanggil Prabha. Prabha datang. Ratan menanyakan shirt berwarna biru miliknya. Prabha coba mengingat. ratan mencarinya di gantungan baju yang melekat di dinding. Dia melihat jaket yash dan menanyai Prabha, "ini jaket Yash kan?" Prabha mengangguk, "iya. Mungkin dia lupa membawanya." Ratan tahu kalau Prabha berbohong dan memarahinya, "kau terlalu memanjakannya. Itu sebabnya dia selalu membuat resiko untuk dirinya sendiri dan semua orang. Tidak bisakan dia memahami hal sekecil ini?" Ratan membuang jaket Yash ditempat tidur dan melihat segepok uang di sakunya. ratanmengambil uang itu dan bertanya, "apakah dia melakukan sesuatu yang tidak benar? Darimana dia mendapatkan uang sebanyak ini?" Melihat kemarahan Ratan, Prabha berjanji akan bicara dengan Yash begitu ada kesempatan. Tapi Ratan menyuruh Prabha menelpon Yash saat itu juga. Prabha tidak punya pilihan lain selain menurutinya. Prabha mendial nomer Yash, tapi tidak terjangkau. Ratan benar-benar marah dan kesal, "beritahu aku begitu kau bicara denganya." Setelah berkata begitu ratan peri. Tak lama kemudian, hp prabha berunyi. Yash yang menelpon. Prabha menanyakan keberadaannya.
Semua orang berdiri di luar rumah keluarga Chaturvedi. Mereka bertanya dan menduga-menduga apa yang mungkin terjadi. Pulkit turun dari bajaj dan heran melihat begitu banyak orang di depan rumahnya.Pulkit bergegas masuk.
Sagar duduk di samping jasad Janvi sambil memegang tanganya. Niru sedang menelpon keluarga Janvi. Nenek terdiam membisu di sudut sementara Madhvi menangis tersedu-sedu. Pulkit datang. Dia kaget melihat situasi yang di alami keluarganya. Supriya mengambilkan air minum untuk Madhvi dan memaksanya minum walau sedikit. Setelah menelpon orang tua Janvi, Niru menelpon rumah sakit. Tapi tak bisa tersambung. Supriya dan Pulkit saling tatap. Supriya memberi isyarat pada Pulkit untuk membantu ayahnya. Pulkit mengangguk. Pulkit lalu mendekati Niru dan menawarkan diri untuk membantu menelpon dokter. Awalnya Niru menolak, tapi Pulkit memaksa, "biar aku saja, ayah. Duduklah. Kumohon!" Niru menurut.
Suasana sedih sangat terasa. Sagar masih diam membatu. Nenek memberitah Madhvi kalau dia akan menganjil Gangajal untuk di letakan di mulut Janvi. Tapi Niru melarangnya, "jangan ibu. Kita tidak bisa menyentuh tubuhnya sampai polisi datang." Nenek menurut. Nenek menatap Sagar dan prihatin atas kondisinya. DIa menyuruh Niru menyadarkan Sagar, "buatlah dia menangis, kalau tidak dia akan membantu selamanya.." Niru menatap Sagar. Mahdvi semakin tersedu-sedu.
Yash pulang kerumah lewat jendela. Prabha segera menyambutnya, "pangeranku! Ayahmu mencemaskan dirimu.." Yash tak mengubrisnya. Dengan panik menutup semua pintu dan jendela. Dia tak menjawab ketika Prabha dengan cemas bertanya mengapa dia melakukan itu semua. Yash terlihat sangat terguncang. DIa menangis di depan Prabha. Prabha menenangkan Yash, memintanya agar tidak cemas, "polisi tidak akan bisa melakukan apapun padamu. Aku akan menangani semuanya. Apa yang sebenarnya terjadi?"
Yash sambil menangis berkata, "aku tidak membunuhnya, Semua ini terjadi tanpa sengaja. Aku tidak melakukannya secara sengaja. Aku tak menginginkannya. Aku sungguh tidak membunuhnya." Mendengar kata-kata Yash, Prabha sangat kaget. Dengan suara lantang dia berteriak, "apa? Apa yang kau katakan?" Yash memberitahu kalau Janvi telah mati. Prabha kaget setengah mati, "apa? Jan..janvi mati?" Prabha menatap Yash dengan panik. Dia mengambil tangan Yash dan meletakkan di kepalanya, "bersumpahlah atas diriku kalau kau bukan pelakunya!" Yash menangis, tidak bu, aku tidak bermaksud membunuhnya." Yash lalau emnceritakan semuanya pada Prabha. Tentang obat dan suntikan. Lalu bagaimana Janvi tak bernafas dan dia kemudian menggantungnya di kipas angin karena panik mendengar suara Sagar.
Kata Yash, "setelah itu aku lari dari sana." Prabha menatap yash dengan tertegun.
Kata Yash, "setelah itu aku lari dari sana." Prabha menatap yash dengan tertegun.
Madhvi duduk di samping Sagar coba menyadarkannya. Madhvi menepuk-nepuk pipi Sagar dan memanggilnya, "Sagar...sagar, sadarlah, nak! Sagar!" Tapi Sagar tidak bergeming. Dia masih tetap membantu dengan tatapan kosong. Nenek berdiri di belakang Sagar dan mengoyang-goyangkan kepala Sagar, tapi tetap tak ada reaksi. Madhvi dan nenek menanggis sedih, tak tahu harus begaiaman lagi.
Gangaa datang di ikuti Palash. Semua menoleh kearahnya. Begitu pula Sagar. Gangaa menangis melihat jasad janvi yang terbujur kaku. Sagar menatap Gangaa dengan mata berkaca-kaca. Gangaa melangkah mendekat dan berdiri tak jauh dari Sagar. Sagar segera menghambur memeluk Gangaa sambil menangis tersedu-sedu. Semua orang menatap dengan tatapan lega dan prihatin. Madhvi dan nenek yang sejak tadi mencoba membuat Sagar menangis, terhenyak tak percaya akan keajaiban yang di buat Gangaa. Gangaa melepas pelukan Sagar dan berjongkok di hadapannya. Sagar ingin mengatakan sesuatu tapi tak ada kalimat yang keluar dari mulutnya. Dia hanya bisa menunjuk kearah jasad Janvi lalu kembali memeluk Gangaa.. Sinopsis Gangaa episode 315 by Meysha Lestari