Sinopsis Gangaa episode 315 by Meysha Lestari

Sinopsis Gangaa episode 315 by Meysha Lestari. Begitu melihat Gangaa, Sagar yang semula membantu mulai terkumpul kesadarannya. Dia menghambur memeluk Gangaa sambil menangis tersedu-sedu. Gangaa pun balas memeluknya dan coba menenangkannya. Sagar memberitahu Gangaa kalau dirinya telah mencobanya, "aku ingin menjadi suami yang baik. Aku ingin memberinya semua kebahagiaan. Aku sudah bicara padanya. Dia juga sedang mencoba. Aku tidak bohong, Gangaa. Semuanya berjalan dengan baik. Dia baik-baik saja tadi pagi. AKu tak tahu apa yang sudah terjadi sore harinya.." Sagar lalu menoleh ke arah jasad Janvi yang terbujur kaku dan bertanya, "ha janvi... mengapa... ?" Gangaa coba menenangkan Sagar, "Sagar.. sudahlah.." Sagar masih menanyai jasad Janvi, "Janvi, mengapa...?  apa.. dia tidak mau bicara Gangaa!" Gangaa kembali memeluk Sagar dan coba menenangkannya.

 
Semua orang menangis haru melihat kondisi Sagar. Madhvi dan nenek menangis. Niru seperti hanya bisa menatap Sagar dan Gangaa dengan raut penuh sesal. Sementara Palash, melihat bagaimana dekatnya hubungan Sagar dan Gangaa hanya bisa menelan kegetiran. Dia menatap cincin di tangannya lalu menatap Sagar dan Gangaa. lalu seperti menemukan satu kepastian, Palash memasukan cincin itu dalam sakunya dan pergi dari rumah Chaturvedi dengan diam-diam.

Yash menyerahkan pistol ke tangan Prabha, "tolong sembunyikan ini di suatu tempat bu," Prabha dengan mata basah mengeluh, "yash, kami selalu menyelamatkanmu tapi kau terus jatuh semakin dalam. Aku setuju kau tidak membunuh Janvi. Tapi dia mati karena dirimu!" lalu sambil berteriak marah dia menampar Yash berkali-kali. Yash berlutut sambil memeluk kaki Prabha. Dia menangis tergugu dan berkata, "aku tidak melakukan apapun ibu, tolong aku!... kumohon!" Prabha tidak tega melihat anak kesayangannya menangis dan berkata, "kau jangan khawatir. AKu ini ibumu kan?" Yash mengangguk. Prabha bertanya, "apakah ada orang yang melihatnya pergi ke sana?" Yash berpikir sebentar dan menggeleng, "tak ada... tak ada yang melihat." Prabha lega, "tak ada yang melihat?" Lalu dia memeluk Yash.

Di rumah keluarga Chaturvedi suasana terlihat senyap. Sagar duduk terpengkur di depan jasad Janvi. Nenek dan Madhvi duduk di belakangnya. Niru berdiri. Maharaj menawarkan sesuatu, tapi Niru menolak. Gangaa datang sambil membawa segelas air. Gangaa mengulurkan gelas berisi air itu pada Sagar. Sagar meraih gelas itu dan meminumnya. Inspektur Polisi dan beberapa anggota penyidik datang. Mereka bicara sebentar dengan niru untuk menanyakan halnya. Setelah Niru menjelaskan sesuatu, mereka mulai bekerja. Inspektur menyuruh fotografernya pergi ke tempat TKP, yaitu kamar Janvi, "kalian bisa mencari petunjuk di sana." Kedua orang fotgrafer itu segera bergegas pergi.

Inspektur polisi menaatap sekeliling. Dia melihat tali yang membagi rumah Pulkit dan Niru. Inspektur terlihat curiga. Dia menatap Pulkit dengan taja,. Setelah itu dia mendekati jasad Janvi dan jongkok di depan Sagar. Dia mengamati wajah Sagar dengan tajam. Sagar yang tertunduk dengan wajah sedih tidak bereaksi. Melihat itu wajah inspektur mengeras. Gangaa menatapnya dengan cemas.

Yash masih terguncang. DIa memohon pada ibunya agar melakukan sesuatu, "hidupku akan berantakan jika aku peri ke penjara. Tolong bantu aku memperbaikinya, bu." Prabha sendiri sedang bingung mau melakukan apa, "apa yang di lalukan..? apa .." Lalu dia teirngat sesuatu, dia menghampiri Yash dan bertanya, "tidak ada yang melihatmu peri ke sana kan?" Yash menggeleng. Prabha lega, "berarti tidak ada bukti." DI abertanya lagi, "apakah kau meninggalkan sesuatu di kamar Janvi?" Yash memeriksa barang-barangnya dan menggeleng, "tidak."

Prabha coba menyusun rencana. Dia mengingat-ingat semua yang di katakan Yash. Yash teringat surat bunuh diri yang ditulis Janvi. Dia segera berlari mengeledah tasnya dan menyerahkan surat itu pada Prabha, "janvi sedang coba untuk bunuh diri ketika aku masuk ke kamarnya waktu itu. Aku membuat dia menulis surat ini. Sagar yang di salahkan di sini. Letakkan ini dikamar Janvi bagaimanapun caranya. Dengan begitu aku akan selamat."

Prabha bingung bagaimana cara melakukannya, "baiklah.. baiklah, itu pekerjaan yang susah tapi satu-satunya cara untuk menyelamatkan dirimu. Aku harus segera pergi sebelum polisi tiba di sana. Diamlah di rumah! Jangan buka pintu atau jendela. Aku akan meminta papamu untuk bertemu denganku segera di rumah Chaturvedi." Yash mengangguk dengan panik. Prabha melangkah peri, tapi sampi di depan pintu dia menoleh menatap yash lalu menghambur memeluknya lagi, "tenanglah! AKu akan menangani semuanya. tak seorangpun bisa menyentuh anakku. Aku tidak akan membiarkan apapun terjaid apdamu." Setelah itu Prabha pergi. Seperi yang di pesankan Prabha, Yash segera menutup pintu dari dalam. Dia masih terlihat sangat teruncang.

Inspektur menarik kain untuk menutupi wajah Janvi. Setelah itu dia meminta semua orang memberitahunya secara detail, "siapa yang melihatnya dalam kondisi itu pertama kali?" Niru memberitahu semuanya, "kami semua tidak ada di rumah. Sagar yang pulang lebih dulu. Sagar yang melihat Janvi tergantung di kipas angin. ratan muncul. Semua mata tertuju padanya. Ratan segera menghampiri nenek. Nenek menayakan Prabha. Ratan menjawab, "aku datang langsung dari kantor. Dia akan tiba beberapa menit lagi."

Penyidik sedang memeriksa kamar janvi. Prabha muncul di jendela. DIa melihat ada polisi dan menjadi cemas, "aduh polisi sudah ada di sana. Bagaimana aku akan meletakkan surat ini?"

PREV  1  2