Sinopsis Gangaa episode 323 by Meysha lestari

Sinopsis Gangaa episode 323 by Meysha lestari. Sabharwal kembali menyakikan bukti yang menyudutkan Sagar, yaitu tentang pertunanang mereka, "Janvi dan Sagar bertunangan dengan resmi yang di setujui oleh kedua belah pihak. Setelah itu, Janvi lalu pergi ke Mumbai. Suatu hari Sagar memanggil Janvi agar datang ke Banaras. Janvi tidak tahu kalau Sagar akan mendaftarakan pernikahan mereka begitu saja. Apa yang membuat Janvi tergesa-gesa setuju untuk menikahi Sagar tanpa persetujuan orang tuanya?" Palash terlihat binggung karena tidak pernah mengetahui tentanghal itu. Dia menoleh kearah Gangaa, keduanya saling bertatapan. gangaa terunduk karena dengan perasaan bersalah karena tidak menceritakan itu pada Palash sebelumnya.

Sabhawar kembali duduk ke kursinya. Palash cepat-cepat berdiri dan meminta pada hakim agar di beri sedikit waktu untuk mencari tahu tentang hal itu. Hakim mengizinkan Palash dan memberi waktu 1 jam. Palash membereskan file nya dan bergegas pergi. Gangaa memanggilnya. Tapi palash tidak menghiraukan dia. Gangaa menghampiri Sagar, tapi polisi juga bergegas mengiringnya pergi dari ruang sidang. Gangaa hanya bisa menatap kepergian kedua orang itu dengan tegang.

 
Niru melangkah keluar dari ruang sidang. Hpnya berdering, madhvi yang menelpon, Tapi Niru tidak menerima panggilan itu. Madhvi kembali menelpon. Niru membantin, "apa yang akan kukatakan padanya? bagaimana memberitahu dia semua yang telah terjadi di sini.." Dari belakang Niru muncul ayah Janvi. Dia mendengar Hp Niru berdering dan melihat dia menolak panggilan itu. Ayah Janvi lalu menghampiri Niru dan berkata, "apakah kau tidak akan mengatakan yang sebenarnya pada semua orang? Aku tidak percaya putra seorang hakim terlibat dengan kasus seperti itu. Kebenaran akan terungkap karena kasus masih akan berlangsung. Kau dan keluargamu akan terukti sebagai pelakunya. Mungkin kalian semua yang memaksa dia overdosis narkoba."

Niru menatap Ayah janvi dengan tajam dan balik menuding, "kau saja yang membuat anakku menjadi pengacara pembela untuk perusahaan yang sama yang membuat obat-obatan itu. Kau sembunyikan kebenaran dari Sagar dan menyesatkan dia. Puterimu mati karena perusahaan itu tapi kau malah menyalahkan Sagar." Ayah janvi menjawab lantang, "mengapa tidak? kau membuat puteriku menikahi anakmu tanpa kehadiran kami. Kami tidak senang tapi setuju demi anak kami. baik dirimu atau amnakmu tidak layak untuk mendapat pengampunan dari kami. Dia tidak mendapatkan semua kebahagiaan dalam rumah itu. AKu akan membuktikan ini di pengadilan suatu hari nanti bahwa Sagar yang bertanggung jawab atas kematiannya. AKu telah kehilangan puteriku. Kau akan mengerti di hari kau akan kehilangan puteramu. AKu akan memastikan hal itu akanterjadi satu hari nanti. AKu akan membuat Sagar mendapat hukumannya." Niru menyahut cepat, "aku yakin sepenuhnya pada Sagar. DIa tidak bersalah! Dia tidak dapat melukai siapapun. AKu yakin itu akan terbukti di pengadilan cepat atau lambat."

Palash menanyai Gangaa mengapa dia tidak memberitahukan hal sepering itu padanya, "kau adalah mahasiswa hukum. Bagaimana bisa kau membuat kesalahan sebesar itu? Aku tidak dapat mempercayainya!" Gangaa mendekati palash dan meminta maaf, "maafkan aku, tuan. Banyak yang terjadi akhir-akhir ini dan aku tidak terpikirkan akan hal itu. Aku sungguh-sunggu minta maaf." Palash menatap Gangaa, "maaf saja tidak cukup memenangkan kasus ini Gangaa. Katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi!" Gangaa lelu memberitahu Palash apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa Sagar menikahi janvi dengan terburu-buru dan tanpa persetujuan orang tuanya.

Palash terlihat kaget, "apa? Dia sangat bodoh. Aku tidak mengerti dirinya. Aku tidak bisa percaya dia mengambil tindakan ekstrim seperi itu saat marah. Aku juga percaya sekarang kalau Sagar telah membuat Janvi kecanduan obat." Gangaa menatap Palash. Palash balik menatap Gangaa dan tersadar kalau dia telah menyinggung Gangaa dengan mengatakan itu, "aku tahu, maafkan aku! Aku telah mengatai Sagarmu. Sagarmu tidak mungkin melakukan hal yang salah kan? Aku mengambil jedah sebentar dari sidang karena aku tdak tahu apa-apa." Gangaa menatap Palash dan mengingatkan dia tentang foto itu. Palash mengangguk, "aku berencana menggunakannya di persidangan." Gangaa lalu minta izin pada Palash agar di izinkan menemui Sagar. Palash mengizinkan dia dan menyuruhnya segera pergi. Gangaa mengucapkan terima kasih pada Palash.

Sagar duduk di kursi did epan ruang sidang dengan di kawal seorang polisi. Sagar termenung. Kata-kata Sabharwal saat persidangan terus bergema di kepalanya. Gangaa menyentuh pundaknya. Sagar menoleh. Gangaa duduk di sampingnya. Sagar memalingkan wajah tak mau menatap Gangaa. Gangaa bertanya, "apakah kau baik-baik saja?" Sagar tidak menjawab. Gangaa meraih tangan Sagar dan menggenggamnya, "jangan khawatir Sagar, kau tak perlu menyerah. Kami telah menemukan pentunjuk yang sangat penting. Kau akan mendapat jaminan. Mengapa kau melamun di penjara? Apa yang telah terjadi? Katakan padaku! Apakah kau merasa terganggu oleh kata-kata Mr Sabharwal atau ada hal yang lain lagi? Aku beritahu dirimu, tak akan terjadi sesuatu padamu." Sagar hanya terdiam. Ganga jadi cemas dan binggung, "mengapa kau diam saja? Apa yang kau pikirkan? Setidaknya..beritahu aku! Kumohon Sagar! Jangan diam seperi ini! Kumohon!" Polisi datang memberitahu Gangaa kalau dirinya akan membawa Sagar kembali ke ruang sidang, karena persidangan akan di mulai. Gangaa hanya bsia memanggilnya dnegan putus asa, "Sagar..."

Persidangan di mjulai. Palash menyajikan foto yang ada suratdan tidak ada surat Janvi sebagai bukti. Hakim mengamatai kedua foto itu. Palash berkata, "foto ini membuktikan kalau seseorang coba untuk menjebak Sagar Chaturvedi. Foto ini di ambil dalam sela waktu setengah jam. Foto yang terakhir menunjukan ada selembar kertas yang isisnya surat bunuh diri Janvi. Ini membuktikan bahwa ada orang ketiga dalam kamar itu selain janvi dan Sagar. Orang itulah yang telah meletakkan surat itu di sana dengan sangat cerdik untuk menjebak Sagar. Aku memohon pada anda agar membebaskan klien saya dengan jaminan sampai tuduhan itu terbukti."

PREV  1  2