Sinopsis Gangaa episode 404 by Meysha Lestari. Sagar masih termenung sambil menatap uang kembalian 10 rupe dari supir taksi. Bayangan Krishna kembali melintas dibenaknya. Sagar tersenyum.
Sementara itu, Pulkit dengan sedih menjauhi Madhvi. menghampiri Pulkit dan menyentuh pundaknya. Pulkit menanyakan perasaan Madhvi padanya yang selama ini seolah tak menganggap dirinya dan meninggalkannya begitu saja. Madhvi coba menjelaskan posisi dan dan perasaannya pada Pulkit. Tentang kesedihan dan kerinduan hatinya pada Pulkit dan keluarganya. Niru menatap dengan tegang.
Supir taksi tersenyum melihat tingkah Sagar dan menegurnya. Sagartersadar dan dengan terssipu dia mengucapkan terima kasih dan pergi.
Nenek meminta Mahdvi memijat kaki nenek. Madvi menurut. Niru bertanya, "ibu, apa yang ibu lakukan?" Nenek melarang Niru berkata apa-a-a, "..aku tidak akan mendengar siapapun. Menantuku telah kembali setelah sekian lama. kau janga ikut ikut campur." Niru menyahut, "kalua itu keinginanmu dan menantumu, aku bisa apa?" Niru lalu beranjak pergi. Pulkit dan SUpriya menatap dengan tegang campur haru. Madhvi terus memijat kaki nenek hingga Sagar tiba di depan pintu. Mahdvi melihat Sagar. Sagar melihat Madhvi memijat nenek. Sagar memberi isyarat pada Mahdhvi agar tidak memberitahu nenek tentang dirinya, dia ingin membuat kejutan.
Nenek membicarakan kerinduannya pada menant dan cucunya sambil memejamkan mata. Sagar mengambil ranting yang lembut dan menyentuh hidung nenek dengan ranting itu. Nenek menepistanpa membuka mata. Dia malah berbaring miring ke arah lain. Sagar tersenyum geli. Pulkit, Supriya dan Madhvi ikut tersenyum. Sagar lalu menggatikan madhvi memijat kaki nenek. Nenek berkata kalau pijatannya enak sekali. Sagar menekan kaki nenek. Nenek merabah kakinya dan tersentuh tangan Sagar. Meski matanya terpejam, nenek sepertinya bisa merasakan tangan Sagar. Nenek kaget dan menangis tanpa membuka mata, "lala.. kau lala...!" Sagar memeluk nenek, "iya, nenek. Ini aku. lala mu!" Nenek berkata, "aku tak mau membuka mata, takut kalau ini hanya mimpi..aku akan mati.." Sagar tersenyum dan menyuruh nenek membuka matanya. nenek lalu duduk masih dengan mata terpejam. Dia meraba dan menyentuh wajah Sagar. Yakin kalau itu bukan mimpi, nenek segera membuka matanya tepatdi depan wajah Sagar. Nenek memeluk Sagar sambil menangis. Pulkit, Supriya dan Madhvi menatap dengan mata berkca-kaca menahan haru. Tidak puasmenatap Sagar dengan mata telanjang, nenek memakai kaca matanya agar bisa menatap Sagar dengan lebih jelas. Nenek menangis bahagia sambil memeluk Sagar.
Nenek mengambil kantongnya dan mengeluarkan prasad yang di bungkus kertas. Nenek menyuruh Sagar mengulurkan tanganya. Sagar mengulurkan tangan kirinya. Nenek menepis tangan itu dan menyuruh sagar mengulurkan tangan kanannya. Sagar tertawa dan menurut. Nenek memberinya prasad yang khusu dia bawa untuk Sagar. Sagar menerima prasad nenek dengan haru. Nenek lalu bertanya, "apakah kau sudah bicara adengan papamu?" Sagar menjadi tegang. Nenek mengajak Sagar menemui Niru. Sagar terlihat enggan. Nenek mencengkeram tanganya dan mengajaknya keluar.
Niru sedang berdiri di luar ketika nenek memanggilnya, "Niru..." Niru menoleh. Sambil menggandeng Sagar, nenek melangkah ke arah Niru di ikuti Madhvi, Pulkit dan Supriya. Niru dan Sagar saling berpandangan. Keduanya sama-sama tertegun. Niru teringat Sagar kecil yang sangat dia sanyangi. Sagar juga ingat kalau ayahnya selalu ada untuknya kapanpun dia membutuhkan. Keduanya teringat masa-masa yang telah mereka lalui bersama. nenek menyuruh Sagar menyentuh kaki Niru. Sagar menurut. Dia melangkah maju henak menyentuh kaki Niru ketika terdengar suara Zoya memanggil Niru, "Abu...!" Tubuh Sagar menegang kaku. Sagar tidak jadi menyentuh kaki Niru. Sagar menegakkan tubuhnya dan menatap Niru lalu semua menoleh ke arah Zoya.
DI kuil, Gangaa membopong Krishna agar bisa menyentuh lonceng kuil. Kasih dan gangaa tersenyum geli melihat Krishna membuyikan bel berkali-kali. Gangaa menyuruh Krishna menghentikan aksinya dan menurunkan tubuhnya. Mereka bertiga lalu berdoa. Selesai berdoa, Gangaa mengajak Krishna pergi.Sampai di pintu, Krishna teringat sesuatu dan menyuruh Gangaa dan Kashis pergi lebih dulu, dirinya akan menyusul. Gangaa setuju. Dia dan Kasish pergi sementara Krishna kembali ke depan latar.
Zoya berlari memeluk Niru dan berkata kalau dirinya sangat merindukannya. ZOya berkata dia berkata kalau dia datang menemuinya karena tahu kalau Niru pulang ke Banaras tapi tidak kerumah dan dirinya tidak tenang. Nenek menatap Zoya dengan kesal. Zoya lalu menghampiri sagar dan Madhvi dan menyapa keduanya. Di pura-pura sangat gembira dengan kepulangan Sagar dan Mahdvi dan menanyakan kabarnya. Zoya memanggil Mahdvi Choti Ammi dan hendak menyentuh kakinya. tapi Mahdvi menarik dirinya kebelakang. Zoya tertegun. Nenek menanyai Zoya mengapa dia datang ke asrama padahal sudah di larang? Zoya berkata kalau dia tidak bis amenahan diri. Zoya lalu menyapa Sagar dengan sebutan adik. Sagar dengan gusar berkata, "aku bukan adikmu..." Niru menegur Sagar, "Sagar, mengapa kau berkata beitu padanya?" Sagar menjawab, "aku tidak ingin punya hubungan dengan gaid seperi ini!" Niru marah, "gadis apa? Dia adalah kakakmu, anakku!" Sagar berkata kalau dia tidak bis alupa yang sudah di lakukan Zoya.