Sinopsis Gangaa episode 281 by Meysha Lestari

Sinopsis Gangaa episode 281 by Meysha Lestari. Nru dan Mahdvi terpanah mendengar kata-kata Pulkit. Tapi Pulkit tidak menghetikan kata-katanya begitu saja, dia melanjutkan, "aku tahu aku tidak bisa melakukan apapun. Tapi akhirnya aku ingin berdiri diatas kakiku sendiri. Aku tidak minta pijaman tapi meminta hak ku saja. Ayah akan memberikannya padaku atau aku harus peri ke pengadilan?"

Nenek dengan geram bertanya pada Pulkit, "apakah kau sudah gila? Aku mengancam ayahmu untuk menyeret ayahmu ke penjara? Rumah di buat oleh manusia, bukan batu!" Madhvi memberitahu Pulkit apa yang baru di katakan Niru paanya, "ayahmu berharap kau mau menangani keluarga bersama-sama. Jangan lakukan ini!" Ratan menasehati Pulkit, "apa yang kau lakukan salah. Ada banyak masalah dalam semua rumah tangga, tapi kau bisa membicarakannya dan menyelesaikannya." Prabha mendukung Ratan. Pulkit menyahut, "aku sudah cukup bersabar. Aku telah di ejek siang dan malam. Apakah aku masih punya harga diri atau tidak?"

Madhvi berkata kalaus emua itu tak akan terjadi selama dirinya masih hidup. madhvi coba membuat Pulkit mengeri, tapi sia-sia. Niru meminta madhvi agar tidakmelakukan apapun, "biar saja dia mengambil apapun yang dia inginkan." Niru mengatakan hal yang sama pada Pulkit, "jangan merusak kehormatan keluarga dengan pergi ke pengadilan. Satu anak sudah cukup mempermalukan kita di hadapan semua orang. Aku tidak sanggup menanggung drama yang lain lagi." Niru lalu pergi ke kamar kerjanya.

Dia menutup pintu kamar kerjanya dan menangis dalam diam. Supriya hendak mengatakan sesuatu, tapi Pulkit memberi isyarat agar tidak mengatakan apa-apa. Prabha pura-pura menghibur Madhvi. Niru terduduk di lantai kamar kerjanya.

Sudha memberitahu Gangaa dan Sagar bahwa mereka tidak melakukan hal yang benar. Sagar berkata, "kami hanya melakukan apa yang kami pikir benar." Sudha beralih pada Gangaa dan bertanya, "apakah kau tahu apa hasil dari semua ini?" Gangaa menyahut, "aku tak pernah perduli dengan hasilnya. Mengapa harus takut sekarang?" Sudha tahu betapa keras kepalanya Sagar dan Gangaa, "tak akan terjadi apa-apa." Sagar mengangguk, "bibi mengatakan hal yang benar."

Sudah bertanya, "sekarang apa yang akan kalian lakukan?" Sagar memberitahu Sudha kalau dirinya dan Gangaa akan peri malam ini, "kami akanmenikah di pengadilan besok." Gangaa menolak untuk menikah tanpa persetujuan siapapun. sagar memberi alasan kalau mereka sudah mencoba, "mengapa perduli pada mereka kalau mereka tidak perduli pada kita? Kita orang dewasa. Kita bsia melkukan apapun yang kita inginkan. bahkan tuan hakim tidak akan bisa melakukan apapun. Kita akan peri kesana dengan dokumen yang lengkap. Kita akan lihat apa yang akan dia lakukan setelahnya."

Sagar kembali ke asrama keesokan harinya. Dia menanyakan Gangaa. Sudha memberitahu Sagar agar membiarkan Gangaa tidur, "dia tidak tenang sepanjang malam. Dia tertidur beberapa saat yang lalu." Sagar masuk kedalam dan melihat Gangaa tertidur dengan manis. Sudha bertanya, "apakah aku harus membangunkan Gangaa?" Sagar menggeleng, "bibi ikutlah denganku sebentar." Sudha keluar bersama Sagar. Sagar memberitahu Sudha kalau dirinya tidak punya dokumen resmi tentang Gangaa, "kami membuat surat pernyataan ketika memasukan dia ke sekolah. Apakah bibi punya dokumen ketika dia di bawa kesini?"
 
Sudha ingat Raghav Ji pernah memintanya menandatangani sebuah dolumen ketika dia membawa Gangaa ke asrama. Sagar meminta Sudha membawa dokumen itu, "aku akan peri ke sekolahnya untuk mengambil surat pernyataan sekolahnya." Sudha menatap Sagar dan bertanya, "apakah kau yakin?" Sagar mengangguk. Sagar meninggalkan sebuah bungkusan pada Sudah untuk di berikan pada Gangaa. Sudha menatap kedalam bungkusan itu untuk melihat apa isinya, sebuah senyuman mengembang di wajahnya.
 
PREV    1   2