Sinopsis Gangaa episode 284 by Meysha Lestari. Gangaa sama sekali tidak meyangkah kalau Sagar akan berpikiran seperti itu padanya. Kata-kata Sagar terus bergema di telinganya. Gangaa menjadi gelisah memikirkannya. Dia teringat masa-masa kecil mereka.
Kilas balik... Teman sejati bisa memahami pikiran satu sama lain tanpa perlu berkata apa-apa. Sagar dan Gangaa duduk berhadapan dam menuliskan apa yang pikirkan satu sama lain hanya dengan saling melihat wajah saja. Setelah itu mereka saling menukar kertas itu dan membaca apa yang mereka tulis tentang satu sama lain. Akhirnya keduanya tersenyum karena apa yang di tulis Sagar persis apa yang di pikirkan Gangaa begitu pula sebaliknya. Sagartberjanji akan selalu membuat Ganga bahagia ... Kilas balik Berakhir.
Gangaa bertanya-tanya tentang apa yang telah terjadi hari ini, "kau mendengarku tapi tidak memahami aku. Kau bersikap seolah-olah kau tidak mengerti apa yang kukatakan meskipun kau memahaminya." Maharaj membawakan makanan untuk Gangaa karena dia belum makam seharian sejak Sagar pergi. Gangaa menolak. Maharaj tidak bisa memaksa. Gangaa mondar-mandir di ruangan itu dengan cemas. DIa menabrak kopernya sendiri, karena itu dia menyisihkan koper itu ke tepi ruangan.
Nenek datang, dia menanyakan sesuatu pada Mehri. Dia melihat Gangaa berdiri di pintu, tapi tak mau menyapanya. Madhvi turun. Dokter datang. Dokter ingin mengatakan sesuatu pada Gangaa tapi Madhvi mengajaknya ke atas. Nenek meminta Maharaj Ji membawakan nampan puja. Maharaj memberikan nampan itu pada nenek. Gangaa menatapnya dengan sedih. Setelah selesai melakukan pemujaan, nenek bergegas masuk kedalam.
Madhvi menemani Niru. Niru menanyakan Sagar. Madhvi menjawab, "dia pasti ada di sekitar sini saja. Jangan cemas! Kau harus banyak istirahat. AKu akan membawakan sesuatu untuk kau makan." Madhvi lalu pergi dan menutup pintu dari luar.
Sagar akhirnya datang. Gangaa segera menyambutnya dan bertanya, "Sagar, darimana saja kau?" Maharaj melihat kedatangan Sagar dan memanggil semua orang. Madhvi, nenek, Prabha dan Ratan pun berkumpul. Mereka melihat Sagar dan Gangaa berhadapan dengan wajah tegang. Ganga menatap Sagar, menunggu jawabannya. Sagar tidak menjawab, dia malah memanggil Janvi. Janvi masuk. Madhvi terlihat senang dan berlari memeluknya. Lalu Sagar berteriak memanggil seorang 'tuan' dan menyuruhnya masuk. Pria itu masuk sambil membawa karangan bunga dan map besar di tangan.
Madhvi dengan cemas bertanya, "siapa dia Sagar? dan mengapa dia kemari? Aku tak mau ada drama lagi di rumah ini!" Sagar menjawab, "dia adalah panitera. Aku akan menikahi Janvi sekarang, saat ini juga. Karena itu aku membawanya kemari." Nenek bingung dan menyuruh Sagar berhenti, "pernikahan bukan sebuah permainan. Sepertinya kau tidak butuh restu dari semua orang." Sagar menjelaskan kalau seperti inilah pernikahan dengan panitera terjadi, "aku punya berkat dari mu. Aku membawa karangan bunga dari kuil untuk ritual." Sagar hendak mengalungkan karangan bunga itu ke leher Janvi ketika Ganga menghentikannya.
Kata Gangaa, "hentikan Sagar. Aku ingin bertanya sebelum pernikahan ini terjadi. Bagaimana ini bisa terjadi, Sagar?" Sagar menjawab, "kita orang dewasa. Kita menikah sesuai dengan keinginan kita." Gangaa menanyakan tentang vermilion yang di letakkan Sagar di keningnya. Sagar menjawab, "meletakan vermilion ketika kita masih kecil bukan menandakan pernikahan. Apakah kita melakukan ritual saat itu? Lalu apa artinya?"
Gangaa berkata, "kau juga meletakan vermilion itu di keningku di hadapan semua orang. APakah itu tidak berarti apa-apa bagimu?" Sagar menyahut, "anggap itu sebagai lelucon. Kau memainkan lelucon untukku maka aku membalasmu." Gangaa sangat kecewa, "aku telah hidup dengan pikiran akan cintamu sepanjang hidupku. Setiap detak jantungku hanya ada namamu.."