Sinopsis Gangaa episode 295 bag 2 by Meysha Lestari. Gangaa menoleh dan melihat seorang pria perlente dengans etelah putih berdiri di depannya. Pria itu bertanya lagi, "bagaimana kalau kau tidak datang besok?" Gangaa menyahut, "mungkin orang sudah tidak percaya pada yang lainnya..." Si pria meminta Gangaa menuliskan sesuatu sebagai jaminan. Gangaa dengan kesal bertanya pada pria itu, "apakah kau pengacara?" Si pria ingin mengatakan sesuatu, tapi Gangaa terus bicara. Kata Gangaa, "orang-orang ini telah meletakan gerobaknya di pingir jalan.." Si pria menyahut, "mereka tidak tahu kalau ada orang yang bahkan naik sepeda lewat disini..." Tak mau berdebat lebih lama, Gangaa akhirnya memberitahu alamat rumahnya dan berkata pada pedangan itu, "datanglah kerumah nanti sore, aku akan membayarmu." Setelah berkata begitu, Gangaa mengambil sepedanya dan melangkah pergi. Si pria menatap kepergian Gangaa. Gangaa menoleh untuk menatap pria itu sebentar sebelum melanjutkan perjalanannya. SI pria tersenyum.
DI pengadilan, Sagar sedang bersama kliennya. Niru mendoiakan Sagar semoga beruntung. Niru terlihat bangga dengan prestasi Sagar, "aku tahu tekanan ada di pihakmu. Dari 4 kasus yang kau tangani, kau telah memenangkan semuanya. Dewan memiliki banyak harapan padamu. Mereka melihat kalau kau adalah pengcara paling berbakat. Pasti akan ada tekanan padamu, aku yakin itu." Sagar menyakinkan ayahnya kalau dirinya paham dengan semua itu. Niru mengingatkan sekali lagi, "lupakan tekanan, lupakan kemenangan, jauhkan rasa takut kalah dari dirimu. Kosentrasi pada kasusmu saja. Menang atau kalahbukan masalah." Sagar menggeleng, "tidak papa! Di mana aku berdiri saat ini, kemenangan sangat penting bagiku. Aku tidak punya keinginan lain. Tdiak ada yang lain dalam hidupku selain kesedihan dan rasa sakit. Kemenangan dan sukses adalah satu-satunya cara untuk membuktikan diriku sendiri." Setelah berkata begitu Sagar masuk keruang sidang besama kliennya. Niru berharap Sagar tidak menjadi seseorang yang berhati batu untuk membuktikan dirinya sendiri, "nanti dia sendiri yang akan terluka."
Gangaa tiba di pengadilan. Temannya telah menunggu. Mereka akan pergi untuk mendengarkan sebuah kasus. Saat tiba di pintu masuk, penjaga menghentikan mereka. Gangaa merayu penjaga itu dengan wajah memelas sambil menunjukan ID nya, "kami hanya ingin mendengarkan kasus dan belajar dari para senior." Akhirnya penjaga mengizinkan masuk dengan syarat mereka berdua tdiak membuat keributan di dalam. Gangaa tersenyum senang dan mengucapkan terima kasih padanya.
Sidang sedang di mulai. Sagar berdiri untuk menyajikan kasusnya. Gangaa terhenyak mendengar suara Sagar. Sagar menyajikan kasus dengan penuh rasa percaya diri. teman Gangaa memuji Sagar, "dia seperti pahlawan dalam film..." Gangaa menyuruh temannya fokus pada tujuan mereka. Sagar sedang membela seorang wanita yang di cerai oleh suaminya. Wanita itu seperinya sedang memperjuangkan harta gono gini. Sagar berkata dalam pembelaannya tentang hak-hak seorang wanita dan apa yang telah mereka korbankan untuk suami mereka, "karena itu mereka juga seharusnya punya hak yang sama dalam rumah itu. Tak seorangpun bisa menyangkal hak-haknya itu..!" Niru dan Raghav Ji saling pandang dan tesenyum bangga.
Mendengar nada bicara Sagar, Gangaa teringat tentang pernikahannya dengan Sagar yang di tentang semua orang. Bagaimana Sagar membelanya dan mendukungnya di dan hadapan semua orang, meski itu artinya harus menentang keluarganya sendiri. Teringat itu, air mata Gangaa menetes. Gangaa mengusap airmatanya.
Setelah mendengar pendapat Sagar, Hakim meminta pendpat dari pihak lawan. Seorang pria berdiri dan mengaku mewakili pihak lawan. Sagar menatap pria itu dengan tajam. Pria itu tersenyum tipis. Dia adalah pria yang di temui Gangaa di jalan saat mengalami kecelakaan. melihat pria itu, Gangaa tertegun... Sinopsis Gangaa episode 296 by Meysha Lestari