Sinopsis Gangaa episode 295 by Meysha Lestari. Gangaa sangat bahagia. Dia segera berlari turun sambil memanggil Niru untuk memberitahunya kabar gembira itu. Niru pun berlari turun dari tangaa dengan antusias, "ada apa? ayo katakan!" Tapi saat keduanya berhadapan, Niru dan Gangaaa tersadar pada situasi yang saat ini sedang mereka jalani, keduanya langsung terdiam. Semua anggota keluarga berkumpul. Ada Madhvi, Maharaj, Pulkit dan Supriya. Sedangkan Sagar mengawasi dari lantai atas. Gangaa jadi salah tingkah tak tahu harus berkata apa. Begitu juga Niru. Suasan terlihat sedikit tegang. Gangaa hendak melangkah peri, tapi Pulkit meredakan Situasi dengan berkata pada Maharaj, "Maharaj, adikku mendapat peringkat pertama di Banaras. Semua wajah meski tidakbegitu kentara terlihat lega.
Maharaj Ji tersenyum gembira dan memberkati Gangaa melalui gerakan tangan. Niru juga ikut bergembira meski dalam hati saja. Dia dan Madhvi menatap Gangaa tapi tak bicara apa-apa. Dalam hati Niru bersorak gembira, "aku sudah tahu. AKu bangga padamu Gangaa. Andai aku bisa memberitahumu ini!" Gangaa masih berdiri kikuk dalam diam. Tak ada yang harus di katakan, Niru dan Madhvipun masuk kedalam. Tinggal Gangaa seorang yang berdiri terpaku diam. Supriya mengajak Gangaa pergi, "ayo Gangaa, kita harus segera pergi ke pengadilan."
Kerumunan itupun bubar. Tinggal maharaj dan Pulkit. Pulkitpun hendak melangkah pergi ketika dia terlihat Sagar yang melihat semua itu dari atas. Maharaj ikut-ikut menatap ke atas. Lalu Pulkit dengan sengaja pada Maharaj tapi sebenarnya di tujukan pada Sagar. Kata Pulkit, "Maharaj ji, aku sangat gembira hari ini, Maharaj Ji. Gangaa mendapat prestasi yang sangat besar. Akan ada beberapa orang yang tidak gembira mengetahui ini karena mereka tidak memahami potensi yangada pada diri Gangaa. Mereka yang tidak punya kemampuan tidak akan bisa memahami kemampuan orang lain. AKu sangat bahagia. Ayo Maharaj ji, kini saatnya untuk merayakan.." Setelah berkata begitu, Pulkit meninggalkan Maharaj.
Gangaa sibuk mengumpulkan Filenya dan sipa untuk ke pengadilan ketika Pulkit dan SUpriya datang. Supriya menyuapi Gangaa Kher. Gangaa teringat Niru, dulu Niru selalu memberinya manisan setiap kali dia mendapat peringkat pertama. Melihat Gangaa terdiam, Supriya bertanya, "ada apa Gangaa?" Gangaa menggeleng dan berpamitan, "aku akan pergi sekarang.." Gangaa pergi, Pulkit memberitahu SUpriya kalau Gangaa adalah kesayangan Niru, "papa selalu memberinya manisan setiap kali dia mendapat peringkat pertama." Suprita mengerti.
Sagar mengambil manisan dari altar dan berlari keluar. Gangaa keluar sambil mendorong sepeda. Sagar menghadangnya untuk mengucapkan selamat. Gangaa menyahut, "terima kasih." Sagar mengulurkan Prasad pada Gangaa, "papa selalu memberikan manisan ini untukmu." Gangaa menatap manisan itu dan menjawab, "itu masa lalu, semua sudah berubah sekarang." Sagar meminta agar Gangaa memberinya kesempatan, "semua bisa kembali seperti sedia kala..." Gangaa menggeleng, "tidak Sagar! Sesuatu tidak bisa di rubah betapa keras kita mencobanya. Kata... 'Kasihan' yang di ucapkan tuan, tidak akan berubah. Kebenaran tentang pernikahanmu tidak akan berubah. Semakin cepat ita menerima kenyataan ini maka semakin baik bagi kita." Setelah berkata begitu Gangaa beranjak pergi sambil menuntun sepedanya. Sagar kesal dan berguman sendirian, "dia sangat sombong! DIa selalu sombong! kebenarannya adalah dia sendiri yang tidak akan pernah berubah!"
Pulkit dan Supriya membicarakan Gangaa. Pulkit berkata, "kadang-kadang aku berpikir kalau Gangaa dan Sagar memang tidak di takdirkan untuk bersama." Supriya berkata kalau semua yang dia dengar adalah sebaliknya. Pulkit menyahut, "itu benar. Tapi mereka sangat berbeda. Ada kalanya mereka bedua bisa saling memahami tanpa perlu mengatakan apa-apa. Sangar sangat rumit dan sensitif, sementara Gangaa sangat kuat. Gangaa butuh seseorang pendamping yang sekuat dirinya. Yang bisa memahami dirinya. Bagaimana bisa seseorang seperti Sagar mendukungnya? Seseorang yang berkepribadian tangguh dibutuhkan Gangaa dalam hidupnya. Yang bisa menjamin kestabilan dalam hidupnya dan selalu bersama-sama dengannya.."
Gangaa sedang mengendarai sepedanya sambil memikirkan kata-kata Sagar. Seorang pria mengendarai sepeda motor melaju dari arah yang sama dengan santainya. Di tempat yang agak ramai, banyak pedagang dan anak-anak berseliweran. Karena tidak fokus, Gangaa menabrak pedati pedagang kaki lima ketika coba menghindrai anak-anak yang sedang menyeberang. Barang dagangan penjual itu terlontar ke jalan dan berserakan. Pria pengendara sepeda motor terpaksa menghentikan kendaraannya karena jalannya terhalang. Dia menghampiri Gangaa dan para penjual yang dedang berdebat. Para pedangan itu minta ganti rugi. Gangaa bilang kalau dia tidak punya uang dan berjanji akan datang kembali besok sambil membawa uang. Mereka memaksa, Gangaa meminta mereka agar percaya padanya. Ketika sedang berdebat begitu, pria pengendara sepeda motor tadi menyela, "mengapa mereka harus mempercayaimu?"