Sinopsis Gangaa episode 299 bag 2 by Meysha Lestari. Sagar berdiri di Balkon sambil bicara pada Raghav Ji tentang kasus Mr Malhotra. RaGhav Ji membeirtahu Sagar kalau banyak pengaduan terhadap Mr Malhotra dan perusahaannya tapi semuanya telah di cabut kembali. Sagar berkata, "kalau begitu bisa saja tuduhan kali ini juga salah." Raghav Ji menyahut, "bisa saja. Aku telah bicara pada karyawan perusahaaan itu tapi mereka mengaatakan yang bagus-bagus tentang majikannya. Aku tidak mengeri, mengapa kau masih melakukan penyelidikan sebanyak ini kalau Ayah janvi juga bicara baik tentang perusahaan itu?" Sagar menjawab, "aku ingin berjuang untuk keadilan. Uang, ketenaran memang penting tapi tidak sepenting keadilan." Raghav berkata kalau dia melihat banyangan Niru dalam diri Sagar jika Sagar mengatakan hal-hal seperti itu. Sagar berharap dirinya bisa seperti ayahnya suatu hari nanti. Sagar mengakhiri panggilannya.
Sagar melihat Gangaa pulang dan dengan bersemangat dia menghampirinya. Tapi saat menyadari situasi antara mereka Sagar menghentikan niatnya dan berkata, "sesaat aku lupa atas apa yang telah terjadi antara kita. Aku datang padamu dengan penuh semangat untuk membagi segalanya denganmu. Maaf!" Gangaa menahannya, "tunggu, kau masih bisa membaginya denganku. Kita masih berteman."
Sagar tersenyum gembira, "kau benar. Tak seorangpun bisa menghancurkan persahabatan kita. Kau bilang agar aku mengontrol diri dan melawan. Aku sedang melakukan itu sekarang. AKu akan memenangkan kasus itu. Papa akan bangga padaku dan kau akan cemburu padaku..." Gangaa turut senang mendengarnya. Gangaa memberitahu Sagar kaalau dirinya sedang Magang. Sagar juga terlihat senang tapi ketika menyadari Gangaa pulang malam seorang diri, dia menegurnya, "mengapa kau pulang sendirian di jam seperti ini? Kau bisa memanggil kakak buntuk menjemputmu." Gangaa coba menjelaskan, tapi sagar takmau dengar. Kata Sagar, "pokoknya jangan pulang terlalu larut. Jika kau terlambat lagi, kau bisa menelpon aku jika kak Pulkit sedang sibuk. AKu mengatakan ini sebagai teman. Kalau tidak kau bisa meminta teman kantormu untuk mengantarmu aatau aku yang akan datang menjemputmu." Sagar tak mau mendengar bantahan Gangaa dan bergegas peri kedalam. Gangaa jadi tegang, "dia tidak mau mendengarkan aku. Bahwa aku bukan sedang magang pad aorang lain, tapi pada Palash.."
Ganga pergi menengok Supriya dan Pulkit. Pulkit sedang merendam kaki SUpriya yang bengkak kedalam baskom berisi air hangat. Melihat Gangaa, Supriya segera mengadu, "kak Pulkitmu sangat cemas pada hal-hal kecil." Pulkit menjawab, "hal-hal kecil apa, kakiku bengkak..." Supriya membalas, "kau sendiri dengar apa yang di katakan dokter, semuanya normal." Pulkit sedikit teang, "aku hanya cemas, bagaimana kalau terjadi komplikasi.." Supriya mengangkat kakinya dari dalam baskom. Pulkit pergi membawa baskom itu.
Gangaa duduk di samping Supriya dan menenangkannya, "kak Pulkit melakukan itu semua karena dia sangat mencintaimu kakak ipar..." Supriya mengangguk, "aku tahu. Itu sebabnya aku sangat merindukan orang tua dalam rumah. Mereka bisa menjaga dan membimbing kita dalam kondisi sepeti ini. Tapi rumah ini telah di bagi. AKu berharap ibuku ada di sini. AKu tidak bisa mengharapkan apapun dari ibu tiriku..." Gangaa mengelus pundak Supriya, "sudahlah, jangan pikirkan itu. Beristirahatlah!" Supriya mengangguk. Gangaa membantu Supriya berbaring.
Prabha dan Yash sangat senang atas apa yang telah terjadi dalam keluarga Chaturvedi. Yash memuji ibunya, "kau sangat cerdas dan aku mendapatkan itu darimu." Prabha meminta yash bicara hati-hati, "ayahmu tidak seharusnya tahu tentang ini. Dia memang sedang marah pada kakak, tapi hatinya bisa berubah kapan saja." Ratan datang dan memberitahu mereka kalau Pulkit ingin menggadaikan rumahnya, "aku merasa bersalah. Dia sangat mempercayai aku." Melihat itu, Prabha segera menghasut Ratan lagi, "apakah Yash tidak berarti apa-apa bagimu? Makdbi dan Niru tidak merasa iba pada kita. Sagar dan Pulkit juga tidak mengampuni Yash. Orang asing tetap orang asing. Yash akan masih meringkuk dalam penjara jika dia tidak kabur dari sana. Sekarang dia harus menyembunyikan diri dari semua orang." Mendengar kata-kata Prabha, Ratan kembali terhasut. Dia berkata kalau semboyan terbesar dalam hidupnya adalah menghancurkan keluarga Chaturvedi.
Esok paginya, Niru mulai pergi jalan-jalan. Dalam perjalanan pulang dia berhenti di kedai untuk membeli buah. Gangaa dan Supriya melihatnya. Gangaa berbisik pada SUpriya, "ini saat yang tepat untuk memberitahu tuan." Supriya merasa ragu, tapi Gangaa membujuknya, "ini adalah saat yang tepat untuk mengisi kesenjangan dalam hubungan kita dengan mereka."
Gangaa mengajak Supriya berjalan mendekati Niru sambil berbincang-bincang. Keduanya pura-pura tidak melihat Niru. Mereka juga berdiri di depan penjual buah yang lain. Gangaa dan Supriya membicarakan tentang nama bayi. Niru berhenti untuk menguping. Mereka bertanya tentang nama yang baik pada penjual buah. Supriya pura-pura memilih buah, dia ingin membeli pepaya. Tapi Gangaa melarangnya, "jangan, dokter telah melarangmu makan buah ini." Niru terlihat bingung dan tidak paham dengan apa yang di bicarakan oleh keduanya.
Gangaa menanyakan nama yang bagus jika anaknya adalah perempuan. Supriya menyebutkan sebuah nama. Gangaa menolaknya, "nama mereka harus mempunyai arti yang bagus karena dia akan menjadi cucu hakim Niranjan Chaturvedi!" Gangaa sengaja mengeraskan suaranya saat mengatakan "cucu Niranjan Chaturvedi." Niru tersentak mendengarnya dan tertawa lebar, "cucu ku? Cucu Niranjan Chaturvedi?" Niru menoleh kearah Gangaa dan Supriya, tapi keduanya cepat-cepat membalikan badan memunggungi Niru. Niru merasa enggan untuk mendekati mereka, tapi dia terus berpikir sambil tersenyum-senyum sendiri... "cucu Niranjan Chaturvedi.." gumannya berulang-ulang dengan wajah berseri-seri. Sinopsis Gangaa episode 300 by Meysha lestari.