Sinopsis Gangaa episode 299 by Meysha Lestari.

Sinopsis Gangaa episode 299 by Meysha Lestari. Sagar sudah memutuskan untuk menjadi pengacara Mr Malhotra dan Gangaa memutuskan untuk magang pada Palash. Keduanya tidak tahu kalau keputusannya yang mereka ambil saat itu, akan membuat mereka berdua berhadapan di pengadilan kelak.

Di rumah Chaturvedi, Niru dan Raghav Ji sedang membahas sebuah kasus. Madhvi sedang bicara di telpon dengan dokter. Madhvi tersenyum gembira saat dokter memberitahu kalau Niru sudah boleh jalan-jalan pagi tapi harus berhati-hati. Niru juga gembira mendengar kabar itu, "aku akan mulai jalan-jalan pagi besok.."

Sagar datang, dia memberitahu Niru kalau dia telah mengambil kasus yang di rekomendasikan ayah janvi padanya. Niru heran, "bukankah kau bilang akan menolaknya?" Sagar mengangguk, "ya, tapi aku telah merubah keputusanku ketika aku tahu kalau Palash yang mengajukan kasus ini." Niru dengan rasa ingin tahu menanyai Sagar, "jadi itu alasannya kau mengambil kasus itu? untuk membuktikan dirimu di hadapan Palash?" Sagar menyangkal, "tidak papa, aku ingin papa  tahu kalau aku juga tahu bagaimana cara menggunakan otak daripada hati. Aku akan membuktikannya padamu. AKu akan memenangkan kasus ini!" Niru memuji semangat Sagar dan menasehatinya, "selidiki dengan teliti kasusmu dan klien mu secara menyeluruh." Sagar mengangguk, "aku akan mencari tahu semua tentang perusahaan itu baru setelah itu aku akan menandatangani kontraknya." Niru tersenyum dan mendoakan Sagar semoga sukses.

Palash dan Gangaa pergi ke kantor polisi untuk melaporkan tentang insiden penembakan Palash oleh preman Malhotra. Inspektur membuat laporannya dan akan segera memprosesnya, tapi inspektur memberi saran pada keduanya agar tidak berurusan dengan orang besar. Gangaa meradang, "apa maksud anda? Seseorang menembak dia di luar pengadilan. Aku melihatnya. Anda bisa bertanya pada orang-orang yang ada di sana juga..." Mendengar kata-kata Gangaa, inspektur dengan nada tidak senang menegurnya agar tidak ikut campur dalam pekerjaan mereka. Inspektur menyuruh Palash menandatangi laporan. Dan sebelum Palash dan Gangaa peri, sekali lagi inspektur menyarankan agar tidak berurusan dengan orang besar. Palash mengucapkan terima kasih padanya dan mengajak Gangaa pergi.

Sagar menelpon ayah Janvi dan bertanya tentang MR Malhotra dan perusahaan Farmasinya. Ayah Janvi memberitahu hal-hal yang baik tentang Malhotra dan perusahaannya. Sagar tidak bertanya lagi dan mengucapkan terima kasih padanya. Sagar memberitahu Raghav Ji kalau dirinya akan mencari tahu tentang latar belakang Malhotra, "aku juga akan mencari informasi tentang perusahaan mereka, apakah perusahaan itu adalah nyata atau asli. Paman Raghav, bisakan paman mencari tahu tentang semua itu?" Raghav Ji mengangguk dan segera browsing untuk mencari informasi yang di butuhkan Sagar.

Di luar kantor polisi, Gangaa masih ngomel-ngomel kesal karena apa yang di sarankan inspektur, "bagaimana keadilan bisa di tegakkan kaalau polisi saja menyarankan agar kitatakut pada orang besar?" Palash menenangkannya, "relax Gangaa, dia hanya mengikuti perintah atasannya." Gangaa bertanya, "perintah siapa?"

 
Janvi sedang bicara pada ayahnya. Ayahnya memberitahu Janvi kalau dia telah menuruti keinginan Janvi untuk membantu karier Sagar, "aku sudah merekomendasikan sebuah kasus untuk Sagar...." Janvi mengucapkan terima kasih pada ayahnya. Janvi sangat senang dan berpikir, "Sagar akan membungkuk di depanku jika dia mendapat kesempatan besar karena aku. Aku yang telah membantunya. Sementara Gangaa, apa yang bisa dia berikan? Sagar akans egera menyadari betapa beruntungnya dia karena telah menikahi aku!"

Madhvi datang dan menegur Janvi karena tidak melaayani Sagar, "kau hanya tidur saja seharian. Tunjukanlah sedikit minat pada urusan rumah tangga..!" Janvi diam saja. Madhvi hendak pergi ketika dia melihat botol obat di atas meja. Madhvi mengambil obat itu dan bertanya, "obat apa ini?" Janvi mengatakan kaalau itu obat tidur. Madhvi kaget, "kenapa kau membutuhkannya? Ini sebabnya kau tidur terus dan tidak keluar-keluar?"

 
Madhvi lalu mendudukan Janvi dan menasehatinya, "aku mengerti kekhawatiranmu tapi aku bersamamu. Kau harus mencoba sepenuh hati untuk memenangkan hati Sagar. Bagaimana semua itu bisa terjadi kalau kau seperti ini?" Janvi berdiri sambil menyahut ketus, "ibu persis seperi mertua pada umumnya. Menyalahkan aku untuk segalanya. Apakah ibu bertanya pada anakmu betapa dia telah mencoba menyelamatkan pernikahan ini?" Mahdvi menyahut, "kau juga tahu betapa aku telah berusaha keras untuk bicara pada anakku. Kalau kau menyalahkan aku maka akan lebih baik bagiku untuk diam saja dalam masalah ini." Setelah berkata begitu Madhvi bergegas pergi meninggalkan Janvi. Janvi baru tersadar akan kata-katanya yang kasar dan menyesal, "oh tuhan, apa yang telah aku lakukan? Sagar tidak tidak mau bicara padaku dan sekarang aku membuat ibu mertuaku juga marah padaku. Aku tidak bisa mengendalikan marahku..." Janvi terlihat panik. Lanjutnya, "aku harus berusaha tenang sekarang kalau tidak aku akan kehilangan segalanya. Apa yang harus aku lakukan?" Janvi melihat botol obat. DI amengabil sebutir pil dari dalamnya. tangannya gemetar saat dia menuangkan air dalam gelas.

PREV  1  2