Sinopsis Gangaa episode 301 bag 2

Sinopsis Gangaa episode 301 bag 2 by Meysha Lestari.  Gangaa pergi ke daerah kumuh untuk bertemu Palash. Palash berdiri di depan rumah yang sedang berkabung ketika Ganga datang. Ada mayat seorang pria dan anggota keluarga dan anak-anak masih kecil yang menangis histeris. Gangaa menghampiri Palash dan bertanya, “tuan, apa yang kau lakukan di sini?” Palash menunjuk mayat dan orang-orang yang ada di depannya, “aku kerja pada mereka. Aku sedang mencoba membantu mereka menddapatkan keadilan. Aku telah memintamu untuk makan siang, sebenarnya aku ingin merayakan bersama mereka.” Gangaa bertanya siapa mereka?

Palash menjelaskan kalau mereka adalah buruh yang bekerja di pabrik dan rumah-rumah untuk mendapatkan uang, “mereka lebih takut mati dari pada hidup senang tapi kecanduan. Perusahaan Malhotra bertanggung jawab untuk ini semua. Semua perusahaan yang membuat obat-obatan mempunyai akses pada obat-obatan terlarang dengan mudah. Mereka punya surat izinnya. Lalu mereka membuat obat-obatan terlarang atas nama obat untuk kesehatan, dan menjualnya pada masyarakat. Perusahaan seperti itu hanya tahu bagaimana membunuh orang dan mengisi kantongnya. Aku berjuang untuk orang-orang ini agar aku bisa memberi mereka masa depan yang cerah. Ku harap kau mengerti mengapa kasus ini sangat penting bagiku. Perusahaan seperti itu hanya akan membunuh orang setiap harinya..”


Palash menghentikan penjelasannya dan membantu mengusung mayat yang akan di bawa pergi ke tempat kremasi. Seorang anak perempuan menangis sambil memanggil bapaknya. Gangaa jadi ingat masa kecilnya ketika dia kehilangan ayahnya dalam kerusuhan. Gangaa menangis.

Palash kembali menghampiri Gangaa. Gangaa cepat-cepat mengusap airmatanya. Palash berkata, “kau hanya melihat satu kematian. Akan ada banyak lagi orang yang akan meninggalkan keluarga mereka karena obat-obatan ini.” Palash menunjukan botol obat yang di maksud pada Gangaa (botol obat itu hampir sama dengan yang di berikan Yash pada janvi). Kata Palash, “ini obat, tapi pada kenyatannya ini adalah racun. Perusahaan seperi Randox yang membuat obat seperti ini dan mendistribusikannya secara bebas. Mereka ingin orang-orang terbiasa dengan obat-obatan itu. Seorang pecandu akan kehilangan kesadaran dirinya akan hal yang benar dan salah jika tidak mendapatkan obat itu. Bahkan mereka bisa mati jika tidak mendapatkannya.”

Di rumah Chaturvedi, Janvi terlihat bingung. Dia masuk kekamar dan mengeledah semua tempat untuk mencari botol obat. Saat dia menemukannya dengan cepat dia membuka botol obat itu. Tapi obat telah habis. Janvi sangat panik, “bagaimana aku akan mendapatkan obat itu sekarang?” Janvi teringat Yash, dia segera menelponnya. Tiba-tiba terdengar suara deringan hp di luar jendela. Janvi melihat keluar dan menemukan Yash sedang duduk di sana. Janvi meminta obat dari Yash, “aku tahu kau membawanya. Tolong berikan padaku! Kumohon!”


Yash tersenyum senang. Dia tahu kalau Janvi sudah kecanduan. Yash mengeluarkan botol dari sakunya dan menunjukannya pada Janvi. Janvi hendak merebut botol obat itu, tapi Yash dengan cepat menjauhkannya. Janvi memohon. Yash berkata kalau yang pertama adalah sample gratis, “kalau sekarang kau mau lagi, maka kau harus membayar 25 ribu rupee.” Janvi berkata kalau dirinya tidak punya uang sebanyak itu. Yash mengoda Janvi dengan membuka tutup botol dan menuangkannya. Janvi hendak merebutnya… tapi ternyata botol itu kosong.

Palash dan Gangaa berbalik hendak pergi. Ketika seorang bocah perempuan menangis sambil memanggil ayahnya. Gangaa terguncang ikut merasakan kesedihan nya. Palash melihat itu dan bertanya, “kau baik-baik saja? Aku tahu kau akan merasa marah kalau datang kesini. Karena itu aku tidak ingin kau datang kesini, tapi kau memaksa. Aku yakin ada hal penting yang ingin kau katakan padaku sampai-sampai kau mau datang kesini.”


Ganga berpikir sejenak dan telah mendapat keputusan tentang masalah Sagar dan Palash. Melihat Gangaa diam, Palash bertanya lagi, “apa yang ingin kau tanyakan?” Gangaa tidak mengatakan apa niatnya semula dan hanya menanyakan hal sepele. Palash tahu kalau bukan itu maksud Gangaa yang sebenarnya. Gangaa mengangguk, “aku hanya ingin memberitahumu kalau aku merasa beruntung bisa berjuang bersamamu dalam hal ini. Aku akan mendukungmu sepenuhnya.” Palash mengatakan kalau semua itu akan sangat sulit untuk di ikuti. Gangaa menyahut tegas, “tidak ada orang lain yang dapat merasakan betapa sulitnya ini untukku, tapi Gangaa tidak terbiasa mengikuti jalan yang mudah!” Sinopsis Gangaa episode 302 by Meysha Lestari
 
PREV   1  2   NEXT