Sinopsis Gangaa episode 302 by Meysha Lestari. Yash memaksa Janvi membayar 25 k untuk obat yang di inginkannya. Janvi memberinya 10 k dan berkata kalau sisanya besok. Yash tidakmau, dia tetap mau 25 k kontan. Janvi bilang kalau dirinya tidak punya uang sebanyak itu, Yash tidak perduli. Dia tetap mau 25 k. Yash bilang, “kau menikah dengan pria dari keluarga kaya. Kaus angat cantik dan sumainya seorang pengacara hebat. Kau bis aminta uang dari dia..” tiba-tiba terdengar ketukan di pintu. Yash dan Janvi kaget, Sagar berdiri di depan pintu sambil memanggil Janvi. Janvi segera menyuruh Yash pergi. Yash melompat keluar jendela dan bersembunyi di sana.
Janvi menatap Yash yang berdiri di luar jendela di belakang Sagar. Yash menunjukan botol obat pada Janvi. Janvi terlihat bingung sejenak. Sagar melanjutkan, “aku merasa bersalah melihat kau berada dalam kondisi seperti ini. Kau gadis yang hebat. Kau akan mendapatkan pendamping hidup yang mebih baik dariku. Jangan sia-siakan hidupmu bersamaku. Tidak ada gunanya. Kau bisa memberitahu aku kalau kau ingin bercerai. Sekarang…apa yang kau inginkan?”
“Kartu kreditmu!” kata Janvi yang membuat Sagar tersentak tak percaya. Sagar menatap Janvi dengan perasaan kecewa. Janvi menjelaskan, “aku punya banyak kebutuhan. Aku tidak bisa meminta uang pada ayahku lagi setelah menikah. Sampai kapan aku harus meminta uang pada ibumu? Adalah kewajibanmu sebagai suami untuk memenuhi semua kebutuhanku.”
Sagar berdiri dan bertanya setengah tak percaya, “jadi ini yang kau inginkan? Kartu kreditku? Aku tidak percaya ini! Aku berpikir terlalu banyak.” Sagar mengambil kartu kreditnya dari dompet lalu melemparkannya ke atas tempat tidut di samping Janvi, “simpan itu! Kau benar. Adalah kewajibanku untuk memenuhi semua kebutuhanmu. Untungnya kau hanya butuh uang. Simpan karutu kreditku itu. Aku bahkan bisa menuliskan namamu di rekeningku jika kau bisa bahagia dnegan cara itu…” Sagar meraih map nya dari tempat tidur. Janvi menatap Sagar dengan rasa menyesal. Di pintu Sagar menoleh dan berkata pada Janvi dengan kecewa, “aku tidak pernah berpikir kau begitu rendah. Kau hanya menginginkan kartu kreditku!” Setelah berkata begitu Sagar pergi.
Janvi menyesal dan menangis sedih menyadarai kesalahannya, “apa yang telah aku lakukan?” Yash melihat itu dan tersenyum, “kau melakukan itu karena pil-pil ini. Sekarang kau mengendalikan kartu kredit Sagar dan aku mengendalikan dirimu, kakak ipar…” Janvi menatap kartu kredit di tempat tidur dengan sedih dan sedikit lega.Sagar keluar dari rumah ketika dia melihat Gangaa datang. Sagar menatap Gangaa sebentar lalu beranjak ke mobilnya. Gangaa mengejarnya, “Sagar, aku ingin bicara padamu!” Sagar tidak tidak memperdulikan Gangaa, dia bergegas ke sisi lain mobil. Gangaa menghentikan Sagar, “Sagar!” Sagar menatap Gangaa dengan tajam dan bertanya, “apakah kau sudah meninggalkan kasus itu?” Gangaa menggeleng. Sagar sangat kesal, “jadi kau ingin melawan aku bersama Palash? Bahkan setelah aku melarangmu?” Gangaa terlihat Ragu. Sagar menekannya, “jawab Gangaa, ya atau tidak?” Gangaa akhirnya menyahut dengan tegas, “ya! Tapi tolong dengarkan dulu mengapa aku melakukan itu.” Sagar tidak habis pikir mengapa Palash menjadi sangat penting bagi Gangaa.
Gangaa membeirtahu Sagar apa yang dia tahu tentang kasus itu. Sagar mendengarkan meski dengan tatapan sangsi. Gangaa berkata kalau dia tidak bisa meninggalkan kasus ini demi keadilan yang harus di tegakkan. Hal ini semakin membuat marah Sagar, “kalau Palash memperjuangkan keadilan, lalau apa yang aku lakukan?”
Gangaa memberitahu Sagar kalau dia telah membela orang yang salah, “Kau telah melakukan kesalahan besar. Dengarkan aku! Kau tak tahu siapa orang yang kau bela…” Gangaa memberitahu Sagar tentang maLhotra dan perusahaannya termasuk suap yang di lakukan malhotra dan penembakan Palash. Gangaa meminta Sagar meninggalkan kasus itu, “ku mohon, percayalah padaku! Kau tidak tahu mereka itu adalah penjahat besar. Tinggalkan kasus ini dan bantulah Palash. Dia berjuang untuk kebenaran menentang orang-orang yang salah. Kumohon!”