Sinopsis Gangaa episode 311 bag 2

Sinopsis Gangaa episode 311 bag 2 by Meysha Lestari.  Gangaa sedang menjemur saree ketika dia melihat Sagar berdiri di pintu menatapnya. Keduanya saling berpandangan. Gangaa mengabaikan Sagar. Dia merentangakan saree di atas tali jemuran sehingga Sagar tidak bisa melihat dirinya. Sagar melangkah mendekat lalau menyibakkan saree itu. Keduanya kembali bertatapan. Sagar hendak melangkah pergi. Sagar cepat-cepat memegangi ujung sareenya. Ganga terpaksa berhenti. Gangaa meminta Sagar melepaskan sareenya. Sagar berkata, "aku selalu memperbaiki salahku dengan cara ini saja." Gangaa menarik sareenya dari tangan Sagar dan hendak berbalik ketika Sagar berkata, "aku tidak datang untuk minta maaf. Aku datang untuk mengatakan sesuatu yang lain."
 
 
Gangaa menjawab, "tidak ada yang perlu di bicarakan antara kita." Sagar berkata, "ini tentang dirimu dan Palash. Dia sangat memperhatikan dirimu, Dia telah menyelamatkanmu saat di rumah dan juga saat di jalan. Mungkin dia lebih perduli padamu daripada aku. AKu melihat dengan jelas di matanya.." Gangaa menjelaskan pada Sagar kalau antara dirinya dan Palash tidak ada apa-apa, "Palash hanya seorang tuan bagiku." Kau salah!" Gangaa hendak melangkah ketika Sagar menahannya, "tunggu Gangaa! Aku merasa bersalah saat melihatmu. Hidupmu berantakan karena aku jadi aku ingin...."

Gangaa memotong kata-kata Sagar, "jadi kau sibuk jadi mak comblang sekarang? Kau pikir ini adalah sebuah permainan? Kau bilang kau tidak mencintaiku tapi mencintai perempuan lain lalu kau menikahinya. Kemudian kau datang padaku dan berkata kau telah membuat kesalahan. BIsa kah kita tidak memulai hal ini lagi? Sekarang kau menyruuhku untuk membiarkan seseorang datang kedalam hidupku. Apakah kau pernah berpikir apa yang ku rasakan? Kau ingin menjadi hebat dengan melakukan semua ini kan?" Sagar mengingatan Gangaa kalau dirinya juga meinta dirinya melakukan hal yang sama pada Janvi, "dimana salahku ketika aku melakukan itu semua untukmu?" Apa bedanya?" Gangaa menyahut, "Janvi adalah istrimu. Tuan Palash hanya tuanku, tak lebih." Sagar dengan memelas berkata, "aku hanya ingin kau melupakan masa lalumu." Gangaa menjawab, "aku tahu kau tak bisa melakukan itu, lalu mengapa kau berharap aku bisa? AKu akan mengambil keputusandalamhidupku. Kau tak punya hak untuk mengaarahkannya!" Setelah berkata begitu, gangaa pun melangkah pergi.

Yash memberi Janvi suntikan. Dia terlihat gelisah tapi tidak menolak. Setelah itu, Janvi terlihat mengantuk. yash mengambil segepok uang di atas kasur lalu pergi. Janvi menatap kepergiannya secara terbalik. DIa melihat yash menoleh sebentar saat di pintu dan memberinay kissbye. Janvi memegangi kepalanya yang serasa berputar-putar. Tubuhnya mengelinjang-gelinjang resah. Saat dia membuka mata, dia melihat Gangaa berdiri terbalik di atasnya. Janvi bertanya, "apa yang kau lakukan di sini?" pergi!" Ganga menjawab, "aku tak pernah peri. AKu selalu ada di sini, dalam kamar ini. DI mata Sagar, dalam detak jantungnya..."

Janvi bergegas bangun dari danberteriak, "Diam!" Janvi tidak melihat seoragpun. DIa menutup wajahnya dengan kedua tangan. Nafas janvitersengal-sengal. DIa menatap sekeliling, tidak ada sosok Gangaa. janvi terunduk. Saat dia mengangkat kepala lagi, Gangaa kembali muncul di depannya, memakai Saree putih dan tertawa mengejeknya. Janvi membuang muka, tapi dia melihat Gangaaa lagi. Kemanapun Janvi menoleh selalu ada gangaa. Gangaa menjadi sangat banyak dan mengelilingnya sambil tertawa mengejek. Janvi berteriak mengusir sambil menutup telinganya, "hentikah! Pergi Gangaa...!" Gangaa yang banyak menghilang. Tapi saat Janvi menatap kecermin, dia melihat Gangaa sedang tertawa mengejek sambil berkata, "kasihan kau Janvi! kau ingin mengalakan aku? Sagar adalah milikku! Milikku!" Janvi sangat marah. Dia mengambil vas dan melemparkannya ke kaca. Kaca pun hancur berantakan. Janvi menangis tersedu-sedu...

Madhvi menanyai Maharaj Ji yang membersihkan pecahan kaca di kamar Janvi, "maharj ji, kau sudah benar-benar membersihkannya kan?" Maharaj Ji mengangguk pasti. Mehri berkata, "nyonya, ini kaca ketiga yang pecah. Entah ada permusuhan apa antara nyonya Janvi dan kaca." Nenek mendengar kata-kata Mehri menjadi tegang. Mehri berkata, "mungkin dia melihat wajah sejatinya di kaca.." Madhvi menegur Mehri karena berkata begitu, untuk mengalihka perhatiannya, Mahdvi menyuruh mehri membuang pecahan kata ke luar. etelah Mehri pergi nenek berkata, "Mehri ada benarnya juga, entah apa yang ada dalam hati Janvi. Dia tak pernah keluar kamar. Dia selalu dalam kamarnya dan tidur. Entah masalah baru apa yang akan datang kerumah ini."

Janvi ada di kamar Gangaa. Dia sendang menyalakan dupa sambil mengusir sesatu. Gangaa heran melihatnya dan menyapanya, "janvi apa yang kau lakukan?" JAnvi mendekati gangaa sambil melakukan ritual yang di percayainya, "aku sedang mengusir hantu Gangaa." Gangaa terbatuk-batuk karena asap dan bertanya lagi, "apa yang kau katakan?" Janvi menjawab, "dia selalu ada di kamarku. Dia tak membiarkan Sagar datang padaku. Dia telah melakukan ilmu hitam pada Sagar. AKu coba sekuat tenaga tapi aku selalu kalah darinya..." Janvi melihat ke sudut  ruangan dan berkata, "lihat itu! Lihat! Janda Gangaa sangat cemburu padaku, pakaianku, mangalsutraku, semuanya. Dia tidak bis amelihat aku bahagia..." Gangaa menatap janvi dengan rasa iba becampur penasara,.. SInopsis Gangaa episode 312 by Meysha lestari.

PREV  1  2  NEXT