Sinopsis Gangaa episode 311 by Meysha Lestari

Sinopsis Gangaa episode 311 by Meysha Lestari. Sagar menerima undangan Palash untuk datang kerumahnya. Ibu Palash sedang membuat teh di dapur, sementara Palash berbincang-bincang dengan Sagar di ruangtamu. Sagar memberitahu Palash kalau Gangaa tidak akan pernah memaafkan dirinya, "karena aku telah melukai harga dirinya..." Palash menyahut, "aku mengerti." Gangaa datang dan bertanya, "tuan, apakah ana memanggilku?" Palash menoleh. Gangaa terkejut melihat Sagar, begitu pula sebaliknya. Palash mengangguk pada Gangaa, "ya Gangaa, silahkan duduk." Gangaa menolak, "tidak tuan, kalau anda sibuk aku akan kembali nanti." Tapi ibu Palash keburu datang. Wanita ituterlihat sangat senang melihat Gangaa danmenyapanya dengan akrab, "Gangaa kau ada di sini. Baus sekali. Aku senang, Palash memberitahuku kalau kalian berdua memenangkan kasus." Gangaa mengucapkan terimakasih dan berpamitan pergi. Sagar menatap Gangaa dengan tegang. Ibu Palash menahan Gangaa dan mengajaknya minum teh bersama dengan Palash dan temannya. Gangaa coba untuk menolak, tapi ibu Palash memaksa. Akhirnya Gangaa setuju. Ibu Palash senang dia bertanya pada Gangaa, berapa sendok gula yang di inginkannya. Gangaa menjawab, "satu sendok." Ibu Palash lalu bertanya pada Sagar, "Sagar kau ingin gula berapa sendok?" Sagar terlihat bingung, Gangaa yang menjawab, "2 sendok.."
 
 
Ibu Palash menatap Gangaa dengan heran. Gangaa terlihat salah tingkah. Sagar dan palash juga menatap Gangaa. Ibu Palash bertanya, "bagaimana kau bisa tahu?" Palash memberitahu ibunya kalau Sagar dan Gangaa adalah teman sejak kecil, "mereka saling mengenal satu sama lain dengan baik." Ibu Palash tertawa, "oh aku mengerti. Palash teman Sagar, dan Gangaa juga teman Sagar. Seperti dalam film Dostana yang di mainkan oleh Amita Bachandi dan Shatrughan Sinha  dimana dua tokoh utama pria jatuh cinta pada tokoh utama wanita .... " Sagar dan Gangaa terlihattegang. Palash coba mengalihkan topik pembicaraan, "aduh, apa yang ibu katakan?" Ibu Palash tertawa, dia mengajak Gangaa kedapur bersamanya. Palash melarang, dia bilang Gangaa adalah aasistennya di persidangan, dan di rumahnya dia adalah tamu. Palash berkata kalau dirinya yang akan membantu ibunya. Lalu dia mengajak ibunya ke dapur. Sebelum pergi, Palash memberi isyarat pada Sagar agar bicara pada Gangaa. Sangar mengangguk tipis.
 
Sagar dan Gangaa saling tatap. Setelah Palash dan ibunya tidak ada, Sagar segera menghampiri Gangaa. Sagar coba bicara, tapi Gangaa menyelas, "aku tidak ingin mendengar apapun Sagar, jangan buah drama di sini, di rumah orang lain." Ibu Palash datang untuk mengambil cangkir di lemari. DIa melihat Sagar dan Gangaa berdiri dan kembali mempersilahkan dia duduk. Lalu sambil membawa cangkir teh dia kembali kedapur.
 
Sagar memegang kedua lengan Gangaa dan berkata, "Gangaa, aku telah mengatakan hal yang salah tentangmu hari itu, aku tidak bisa memikirkan sesuatu saat marah.." Gangaa menepis tangan Sagar, "kau tidak bisa berpikir, tapi melakukannya." Sagar menegaskan kalau saat itu dirinya sedang marah. Gangaa menyebut apa saja yang di lakukan Sagar saat marah, "..kau menikahiku lalu membatalkannya. Memutuskan hubungan dengan keluarganya, lalu kau menikahi Janvi danmasih banyak lagi. Kau degnan mudah mengatakan itu saat marah. Kau tidak menyadari apa yang harus di lalui orang lain karena kemarahanmu!" Palash dan ibunya berganbung dengan mereka dan mengajak mereka Sagar dan Ganga duduk minum teh.
 
Setelah mencicipi tehnya, Gangaa berpamitan. Tanpa menunggu jawaban, Gangaa keluar. Melihat itu Palash mengikutinya. Sagar menatap kepergian keduanya. Ibu Palash menananyai Sagar, "Sagar, apakah ada seseorang dalam hidup Gangaa?" Sagar menjadi gelisah, "saya rasa tidak ada, bi. Sejauh yang saya tahu, tidak ada seorangpun." Ibu Palash terlihat gembira, "aku ingin gadis seperti Gangaa untuk anakku. Aku tidak tahu kalau Palash menyukai Gangaa tapi aku ingin dia menyukainya. Dia gadis yang baik..." Sagar terhenyak mendengar nya, tapi pura-pura tersenyum demi ibunya Palash, "ya bibi, tidak ada gaids lain yang seperi Gangaa.."
 
Palash mengantar Gangaa. Keduanya berjalan sambil berbincang-bincang. Gangaa menyarankan agar Palash berbicara dengan nya nanti saja, "temanmu ada di atas." Palash menolak, "tidak apa-apa. aku yakin pada ibu, dia pasti akan menghibur Sagar." Palash melihat tali sepatunya lepas. DI aberjongkok untuk mengikat sepatunya. Gangaa terus melangkah. Saat Palash menatap ke arahnya, dia melihat pengendara sepeda melaju kearah Gangaa. Saat itu, Sagar juga telah keluardari rumah Palash dan sedang berjalan ke arah yang sama. Sagar juga melihat sepeda motor itu. Palash berteriak sambil menarik Gangaa ke tepi. Sagar yang juga bergegas hendak menolongnya berhenti. Palash berhasil menyelamatkan Gangaa, tapi lumpur tergilas roda sepeda  menciprati pakaian Gangaa dan Palash. Palash meneriaki orang itu. Saat orang itu tak berhenti Palash mengejarnya. Si pengendara akhirnya berhenti. Palash memarahinya dan mengancam akan membawanya ke kantor polisi.
 
Palash membuka helm orang itu dan menyuruhnya minta maaf. Gangaa mendekat. Si pengendara minta maaf pada Gangaa. Palash masih memarahinya. Si pengendara dengan gugup merogoh dompetnya, hendak menunjukan SIM nya. Palash menolak dan mengancam akan membawanya ke kantor polisi, pengendara itu ketakutan. Dan memohon. Gangaa meminta Palash agar melepaskannya kali ini, "tapi jangan kau ukangi lagi ya. Kalau ada anak-anak bahaya.." SI pengendara mengangguk. Palash membiarkan dia pergi atas permiantaan Gangaa. Setelah pengendara itu pergi, Palash protes, "Gangaa, orang seperti itu tidak seharusnya di lepaskan. Apa kau pikir dia akan menyadari kesalahannya setelah kau memarahinya? Apakah kau baik-baik saja?" Gangaa menjawab, "ya tuan. AKu baik-baik saja." palash menegaskan, "apa kau yakin?" Gangaa mengangguk. Keduanya lalu melanjutkan perjalanan di ikuti tatapan mata Sagar. Sagar terlihat tegang. Dia berjalan sambil melamun memikirkan kemarahannya pada Gangaa dan Palash hari itu. Dia juga ingat apa yang di katakan ibunya Palash tentang Gangaa serta bagaimana Palash menyelamatkan Gangaa...
 
PREV  1  2