Sinopsis Gangaa episode 317 by Meysha Lestari


Sinopsis Gangaa episode 317 by Meysha Lestari. Semua anggota keluarga Chaturvedi di tahan. Para wanitanya di kurung di satu sel yang sama, sementara para pria di sel yang berbeda. Keadaan mereka sanggat memprihatikan terutama Supriya. Madhvi melihat dia menahan sakit sambil memegangi perutnya. Madhvi dengan cemas bertanya, "Supriya, kau baik-baik saja?" Supriya mengangguk. Nenek terus berdoa untuk Sagar dan keluarganya. Pulkit menatap SUpriya dengan cemas.

Niru masuk kedalam sel tahanannya. Madhvi menanyainya, "apa yangterjadi?" Niru membeirtahu kalau dirinya baru bicara pada Raghav Ji, "Yadav pengacara besar dan temanku. AKu telah memintanya untuk melihat kasus ini. Dia akan memberitahu kita apa yang bisa di lakukan." Nenek menyahut, "katakan apa yang bisa di lakukan? Janvi membawa sial. Dia mati dan membuat kita semua terpuruk. Mengapa kau tidak melakukan sesuatu? Kita akan di hina saat keluar dari sini.." Niru menegur nenek karena bicara vuruk tentang seseorang yang sudah meninggal, "kita harus menghormati dia. Kemarahan ibu hanya akan menambah masalah kita." Nenek langusng terdiam.

Sagar teringat pernikahan yang di laluinya bersama janvi. Bagaimana dia begitu sangat menginginkan Sagar ada bersamanya, mencintainya menyayanginya dan segalanya. Sagar juga ingat bagaimana reaksi Janvi terakhir kali dia menemuinya. Ketika dia mengalami disorientasi dan halusinasi sehingga Sagar membawanya pergi ke dokter. Yang paling menyakitkan adalah saat dia teringat bagaimana dia melihat Janvi tergantung di kipas angin. Mengingat itu semua, Sagar tak sanggup menahan airmata, dia menangis sedih.

Palash dan ibunya mengunjungi rumah Chaturvedi. Maharaj, Prabha dan Ratan menemui mereka. Ibu Palash bertanya, "bagaimana ini bisa terjadi? Kami mendengar para tetangga membicarakannya lalu datang kemari." Maharaj yang terduduk di lantai tak tahu harus menjawab apa. Prabha yang menyahut, "mereka semua bergosip. Siapa yang berpikir kalau kejadian seperti ini akan menimpa keluarga ini? Menanti rumah ini bunuh diri dan semua orang peri ke penjara. Bagaimana mereka semua akan tinggal di sana?" Ratan menegur Prabha, "jangan bicara begitu. Aku yakin tidak akan terjadi seusatu yang salah." Prabha pura-pura bersimpati.

Palash bertanya pada Prabha dan Ratan apakah mereka sudah berkonsultasi dengan pengacara? Maharaj bangkit dari duduknya. Smabil menangis dia memberitahu Palash kalau Raghav Ji dan Gangaa telah berkonsultasi dengan teman lama Niru, "Raghav Ji berkata dia akan mengeluarkan semua orang dari penjara." Palash terlihat berpikir.

Gangaa dan Raghav Ji di kantor polisi. Mereka sedang mencoba bicara dengan inspektur polisi. Kata Gangaa, "begini pak, pengacara kami akan datang dengan surat jaminan. Jadi tolong izinkan aku bertemu keluargaku sekali saja. Surat jaminan akan segera di berikan." Yadav Ji datang dan berkata, "tidak ada yang bisa terjadi sekarang ini. Raghav ji, aKu baru kembali dari pengadilan. Permohonan jaminan kita di tolak di pengadilan rendah. Kita akan coba lagi besok." Raghav dan Gangaa terlihat kecewa. Gangaa terus memohon pada inspektur agar di izinkan bertemu keluarganya selama 2 menit saja. Inspektur tetap menolak. Ragvah Ji coba menberi Gangaa pengertian. Yadav juga mengatakan hal yang sama, "sebaiknya kalian pulang dulu. AKu akan memberitahu kalian besok begitu aku kembali dari pengadilan."

Di sel tahanannya, nenek mondar mandir sambil menggumankan sesuatu. Supriya seperinyatak sanggup lagi menahan diri. Dia jatuh pingsan. Niru melihat itu dan berteriak membeirtahu semua orang, "Supriya!" Keributan kecil terjadi ketika semua orang melihat Supriya tergeletak. Nenek dan Madhvi segera menghampirinya, "Supriya, apa yang terjadi..? Supriya!" Mahdvi menepuk-nepuk pipi SUpriya. Pulkit berteriak cemas. Nenek menyarankan untuk memercikan air ke wajah Supriya. Madhvi melakukannya, tapi Supriya tidak juga sadar. Niru berteriak memanggil sipir agar memberitahu inspektur kalau menantunya pingsan, "dia butuh bantuan medis. Panggil dokter, dia sedang hamil!" Nenek, Madhvi dan Sagar terkejut mendengar kata-kata Niru. nenek beprikir, "Supriya hamil?" madhvi juga memikirkan hal yang sama, "Supriya hamil?"

DI kantor, sipir penjara memberitahu inspektur kalau salah satu tahanan pingsan dan dia sedang hamil. Gangaa meminta inspektur mengizinkan dia masuk kedalam, "anda harus memberi sedikit kelonggaran untuk wanita hamil." Yadav ji mendukung pendapat Gangaa, "kalian tidak bisa menahan seorang wanita hamil tanpa tuduhan yang tepat." Inspektur akhirnya mengalah, dia mengizinkan Gangaa menemui keluarganya.

Gangaa datang ke dalam sel tahanan untuk menolong SUpriya. Gangaa menepuk-nepuk pipi SUpriya tapi dia tidak sadar juga. Dia masih pingsan. Semua orang terlihat cemas. Petugas penjara datang sambil membawa tandu. Mereka menaikan Supriya ke tandu itu lalau mendorongnya pergi. Gangaa hendak mengikutinya, tapi Pulkit menahannya. Sambil menangis dia memohon agar Gangaa menjaga Supriya, "jangan biarkan apapun terjadi pada dia dan bayinya. Tolong jaga dia!" Gangaa menenangkan Pulkit dan menyakinkan dia kalau tidak akan terjadi sesuatu pada SUpriya, "segalanya akan baik-baik saja, kak. Kuatkan dirimu!" Setelah berkata begitu Gangaa bergegas pergi menyusul Supriya.

Pulkit menangis sedih dan cemas. Sagar menyentuh pundaknya. Pulkit menepis tangan Sagar dan mendoronganya, "semua ini karena dirimu! Apakah kau senang sekarang? Kalian semua menginginkan gadis dari keluarga besar. Kita di tahan di sini karena gadis yang sama." Pulkit menantap Madhvi, "ibu sangat ingin menantu dari keluarga besar dan menolak gadis sepei Gangaa. Lihat apa yang terjaid sekarang?" Pulkit menatap nenek, "nenek selalu melakukan puja dan membuat semua orang mengikuti perintahnya. Akankah pujamu menyelamatkan istri dan anakku sekarang?" Madhvi menegur pulkit, tapi Pulkit tak menghiraukannya.


PREV  1  2