Sinopsis Gangaa episode 320 bag 2 by Meysha Lestari. Sagar melakukan ritual terkahir. Memasang vermilion di kening Janvi, memasangkan kerudung, menyiramkan minyak lalu menyalahkan apinya. Semua mengikuti upacara itu dengan hati sedih. Setelah menyalahkan api, Sagar terhuyun-huyun. Gangaa memeganginya. Sagar lalu menangis dalam pelukan Gangaa. Melihat itu Sahil menjadi sangat marah. Dia melabrak Sagar, "..kalau kalian berdua saling mencinta mengapa kalian merusak kehidupan adikku? Mengapa kau membunuhnya?" Sagar menatap Sahil dengan wajah kaget, "tidak Sahil,jangan katakan itu. Aku tidak membunuhnya." YTapi Sahil menolak untyk percaya, "janvi tahu hubungan kalian berdua tapi dia masih ingin menikahimu. AKu sudah coba membuatnya mengerti tapi sia-sia." Sahil menangis. Ibu dan ayah Janvi terlihat kaget mendengar apa yang di katakan Sahil.
Ayah janvi teringat semua perhatian Sagar pada Gangaa. Dia mendekati Sahil dan memeluknya, "oh, sekarang aku mengerti apa yang terjadi engan putriku. Kalian berdua membunuhnya. Dia adalah rintangan terbesar di jalanmu karena itu kau membunuhnya.." Palash maju membela Sagar, "tidak tuan! Anda salah. Bukan seperti itu kasusnya." Tapi ayah Janvi tidak perduli, dia masih menuduh Sagar dan Gangaa, "aku berpikir salah selama ini tapi sekarang aku tahu kebenarannya. AKu tidak akan membiarkanmu Sagar. Aku akan membuatmu di hukum." Gangaa menyela, "aku mengeri kesedihanmu dan kemarahanmu paman. Tapi kau tidak bisa menghukum orang yang tidak bersalah. Ini bukan keadilan!"
Ayah Janvi menatap gangaa dengan tajam, "apakah kau mengajariku apa itu keadilan? AKu tidak akan mengampuni pembunuh anakku! Kalian berdua harus menerima hukuman atas perbuatan kalian. Kalian membunuh puteriku untuk menyelamatkan hubungan terlarang kalian." Gangaa kecewa, 'paman tidak tahu apa yang anda katakan saat marah. Anda bicara tentang balas dendam.." Ayah janvi menyela, "aku tidak tertarik belajar hukum darimu..." Gangaa menyela, "aku hanya ingin mengingatkan paman akan sumpah yang paman ambil sebelu menjadi hakim. Paman tidak bisa menghukum oprang yang tidak bersalah. Jika paman cenderung untuk membuat Sagar di hukum maka aku juga akan bertekad untuk membuktikan dia tidak bersalah."
Gangaa berdiri di depan kuil. Dia teringat apa yang di katakan ayah Janvi pada Sagar di upacara ritual terakhir Janvi. Seorang pendeta lewat di sampingnya dan menegur, "apa yang terjadi nak? Mengap akau tidak masuk kedalam?" Gangaa menolak, "tidak pak pendeta. Tuhan dan aku punya masalah sekarang ini." Pendeta menyarankan Gangaa agar masuk kedalam kuil dan berdoa. Ganga amenggelemg, "tidak. Aku tidak pernag mengemis hingga hari ini. Aku juga tidak akan melakukannya sekarang. Tuhan tahu Sagar dan aku tidak bersalah. Jika Tuhan tidak bisa menolong orang jujur mendapatkan keadilan makan itu artinya dia kalah. Ini bukan ujianku, tapi ujian untuk tuhan. Kita akan lihat apakah Tuhan akanberhasil atau tidak." Pendeta tidak menjawab, dia peri begitu saja meninggalkan Gangaa.
Palash datang dan memanggil Gangaa. Gangaa menghampiri Palash. Palash menunjukan selembar kertas pada Gangaa, "kertas ini bisa menjadi bukti yang menguntungkan Sagar." Gangaa bertanya, "apa? kertas apa?" Palash menjawab, "laporan post mortem Janvi. Coba lihat ini!" Gangaa segera mengambil kertas itu dan membacanya. Gangaa tertegun dengan mata berkaca-kaca. Dalam laporan itu di sebutkan kalau Janvi meningal karena overdosis. Gangaa menatap patung dewa di kejauhan dan mengucap syuku, "terima kasih tuhan, karena memberitahuku bahwa kau ada bersamaku." Gangaa menyembah dewa, lalu menatap Palash dengan tatapan gembira. Lalu tanpa berkata apa-apa, Gangaa berlari meninggalkan Palash. Palash meneriakinya, "hai gangaa, kau mau kemana?" Sambil berlari Gangaa menjawab, "aku akan pei menemui Sagar."
Gangaa menyerahkan laporan hasil post mortem pada Sagar di temani Madhvindan nenek. Sagar membaca laporan itu dan kaget, "apa? Janvi menjadi pecandu narkoba? Gangaa mengangguk, "dia meninggal karena overdosis." Nenek dan Madhvi ikut terkejut, "apa dia mengabil obat-obatan?" madhvi mengangguk, "ya bu, itu mengapa dia terus tidur sepanjang hari, tak bisa mengerjakan pekerjaan dapur juga.." Nenek tertegun, "mengapa kau tidak mengatakannya?" Sagar teringat bagaimana kelakuan janvi berubah dan dia membawanya ke dokter. Sagar berkata, "mengapa aku tidak memahaminya?" Mahdvi menyahut, "bagaimana kita akan memahaminya kalau Sagar saja tidak dapat memahaminya."
Gangaa menyela, "kita tidak bisa merubah apa yang telah terjadi sekarang. Tapi setidaknya kita tahu kebenarannya. Itu artinya Sagar tidak bersalah. Kita bisa mengajukan jaminan ke pengadilan besok menggunakan surat ini. Dan Sagar akan mendapatkan jaminan." Secercah harapan muncul di wajah Nenek dan Madhvi. SInopsis Gangaa episode 321 by Meysha lestari.