Sinopsis Gangaa episode 320 by Meysha Lestari

Sinopsis Gangaa episode 320 by Meysha Lestari. Palash menatap kepergian Gangaa dengan mata berkaca-kaca. Ibu Palash mendekati anaknya dan menyentuh bahunya. Palash mengusap sudut matanya lalu menoleh. Dengan senyum getir dia berkata, "inilah yang ingin ku katakan padamu, bu. Mimpimu untuknya tidak akan pernah terwujud. Hari itu aku tidak bisa memberikan cincin padanya karena aku tidak yakin jika yang kulakukan itu benar atau tidak. Tapi ketika aku pergi ke kediaman Chaturvedi di hari Janvi meninggal, aku melihat keduanya bertangissan sambil berpelukan. Ikatan keduanya sangat jelas terlihat. AKu menyadari hubungan mereka lebih dari sekedar teman, mereka saling mencinta. Maafkan aku, bu. AKu harus bersika kasar paanya untuk membuatnya bicara. Setiap kali aku merasa ragu sendiri. Mereka telah terikat oleh benang itu kanak-kanak yang tidak akan dapat di putuskan atau di lemahkan. Bagus aku menyadarinya tepat waktu, kalau tidak aku pasti telah membuat kesalahan yang di lakukan Sagar. Aku tidak ingin merusak kehidupan tiga orang..."

Ibu Palash terlihat sedih dan cemas, "aku sangat mencemaskan dirimu nak. Kau menyukai seorang gadis dengan begitu banyak kesulitan. Akankah kau bisa menyukai gasis lain lagi?" Palash menjawab, "itu tergantung dirimu, bu." Ibu Palash berjanji akan mencarikan gadis yang sesuai untuk Palash, ibu palash mengelus pipi anaknya dengan penuh kasih. Palash mengenggam tangan ibunya, "ibu bisa melakukan itu nanti, sekarang aku harus ke kantor polisi.." keduanya lalu berpelukan.

Palash dan Gangaa pei ke kantor polisi untuk menemui isnpektur. Palash menanyakan laporan hasil autopsi Janvi. Inspektur mengatakan kalau hasilnya belum keluar. palash kaget, "apa? laporannya belumm keluar?" Inspektur mengatakan kalau mereka butuh waktu lebih lama untuk melakukan tes darah, "sednagkan jasad janvi sudah kami serahkan pada keluarganya." Palash ingin bertemu Sagar. Inspektur menjawab, "Sagar sedang pergi melakukan ritual terakhir untuk Janvi." Gangaa kaget, "apa? tidak ada yang memberitahu keluarga. Aku akan akan memberitahu kak Pulkit."

Pulkit menerima telpon dari Gangaa. Dia lalu memberitahu keluarganya tentang ritual terakhir untuk Janvi, "Sagar juga ada di sana.." nenek segera bangkit dari duduknya dan meminta Pulkit agar peri ke sana, "Janvi adalah menantu keluarga ini. Sagar seorang diri di sana tanpa ayah ibunya. Dia membutuhkan dirimu.." Pulkit tidak menjawab. Madhvi juga meminta dia pergi kesana, "kami akan di sini untuk menjaga Supriya." Pulkit menatap SUpriya. Supriya mengangguk. Pulkit pun beranjak pergi. DI pintu dia menoleh ke arah SUpriya dan melihat bagaimana nenek dan madhvi sedang mengurusnya dengan baik an penuh kasih sayang. Pulkit merasa lega, dan bergegas pergi dari sana.

Keluarga Janvu telah berkumpul di tanah lapang untuk melakukan kremasi. Sagar datang dengan pengawalan. Keluarga Janvi menatap Sagar dengan tatapan marah. Palash dan Gangaa tiba di sana. Mereka melihat bagaimana kakak Janvi, Sahil menghampiri Sagar dan mencengkeram kerah bajunya, "mengapa kau lakukan ini pada Janvi? Aku menganggapmu sebagai temanku tapi kau penipu! DIa mencintaimu. Dia hanya ingin menghabisakan hidupnya bersamamu. kau membunuhnya! Kau...!" Sagar menangis melihat Sagar di perlakukan begitu. Palash meliriknya. Ibu Janvi menghampiri anaknya dan menyuruhnya melepaskan Sagar. Sahil menolak, ibu janvi memaksanya di bantu beberapa polisi.

Pulkit datang. Acara kremasi akan segera di lakukan. Anggota keluarga Kanvi berkumpul. Pendeta mulai membacakan mantra. Dia meminta suami Janvi agar melakukan ritual terakhir. Sagar mengajukan diri, "aku suami Janvi." Pendekat menyuruhnya mendekat. Sagar mendekati jasad Janvi di ikuti tatapan tajam dari ayah ibu dan kakak lelakinya.

Sagar menatap Jasad Janvi dengan sedih. Pendeta menyuruh Sagar memasangkan vermilion ke kening Janvi. Pendenta mengulurkan kota Vermilion.Tapi ayah Janvi merampas kotak vermilion dari tanganya, "kau bukan suaminya. Kau adalah pembunuhnya. Aku tidak akan membiarkan bayanganmu jatuh padanya. Apalagi melakukan ritual terakhir..." Sagar memohon, "papa tolonglah. Ritual ini harus di lakukan oleh suami janvi, Aku adalah suaminya." Ayah Janvi masih berkeras melarang, "pergi kau!" Sahil ikut-ikutan mengusir Sagar. Gangaa mendekat dan ikut campur, "tolonglah paman, jangan rampas hak ini dari Sagar. Biarkan dia melakukan ritual terakhir untuk Janvi. AKu memahami kemarahanmu tapi pikirkan tentang Janvi. Dia sangat mencintai Sagar. Seperti semua istri dia juga pasti ingin meninggalkan dunia ini sebagai wanita yang menikah. Dia pasti ingin Sagar melakukan ritual terkahir untuknya. Tolonglah izinkan Sagar melakukan ritual itu demi Janvi. Jangan rampas hak ini dari Sagar..." Gangaa juga memohon pada ibunya Janvi, "bibi tolonglah..."

Pendeta membenarkan kata-kata Gangaa, "Setiap wawita yang sudah menikah mempunyai keinginan yang sama. Itu akan membantunya mendapat kedamaian di sana." Mendengar itu, ibu Janvi membujuk suaminya, "kita melakukan ini untuk Janvi.." Ayah Janvi akhirnya setuju.

PREV  1  2