Sinopsis Gangaa episode 329 bag 2 by Meysha Lestari. Sagar terlihat gelisah dan tidak dapat memejamkan mata. Begitu pula Gangaa. Matanya terpentang lebar. Saat gangaa memiringkan tubuh dia melihat Palash di ranjang lain tak jauh darinya. Sementara Pullkit juga di ranjang lain di sebelah Gangaa. Pulkit dan Palash terlihat tidur nyenyak. Gangaa membalikkan tubuh menatap ke arah lain.
DI selnya, Sagar juga membalikan badan ke arah lain. Dia terkejut saat melihat Gangaa tidur miring di depannya dengan seulas senyum tersungging di bubir. Sagar tersentak bangun. Gangaa ikut-ikutan bangun. Keduanya duduk berhadapan. Gangaa meraih kedua tangan Sagar dan menciumnya. Lalu Gangaa meletakkan kedua tangan Sagar di pipinya. Sagar tersenyum bahagia...
Sementara di tempat lain, Gangaa sedang tertidur. Ketika Sagar datang mendekatinya dan mencium tanganya. Gangaa tersentak bangun dan terduduk. Keduanya duduk berhadapan. Sagar menyentuh wajah Ganga dan mencium keningnya. Gangaa tersipu. Sagar tersenyum. Sagar mengambil gelang kaki dan memasangkannya di kaki Gangaa. Gangaa tak bisa mengalihkan tatapannya dari Sagar dan tersenyum saat terkenang masa kecil-kecil mereka. gangaa membantu mengikatkan gelang itu di kakinya sendiri. Keduanya saling berpandangan. Gangaa menangis. Sagar mengusap airmatanya dan mencium kening Gangaa. Gangaa pun balik mencium kening Sagar.
Tiba-tiba terdengar suara gelas di hentakkan dia tas meja. Sagar teradar dari lamunannya. Gangaa hiulang, dia hanya melihat teman satu selnya beranjak pergi dari meja air minum dan kembali berbaring di samping Sagar. Sementara itu, Gangaa juga tersadar dari lamunannya. Sagar menghilang, dia hanya melihat palash dan Pulkit yang tertidur lelap. Gangaa menatap sekeliling dengan kecewa. Dia juga melirik pergelangan kakinya yang kosong...
Esok paginya, Bersama dengan Gangaa dan Pulkit, Palash pergi kerumah mehri. Pulkit dan Gangaa berjalan di depan, sementara palash sengaja memperlambat jalannya dan menelpon seseorang. Dengan suara lirih Palash memberi tahu preman-premannya kalau dirinya dan Gangaa akan pergi ke rumah Mehri, "kami tidak boleh menemukan dia di sana. Bawa dia pergi..""
Pulkit dan Gangaa tiba di sekitar rumah Mehri. Tapi mereka tidak pasti rumahnya yang mana. Seorang pria lewat di depan mereka. Pulkit segera bertanya apdanya. Pria itu menunjuk ke arah sebuah rumah. Gangaa dan Pulkit segera mengucapkan terima kasih dan bergegas pergi kerumah itu. Mereka melihat seorang pria tua yangs edang melakukan puja. Pulkit menanyai pria tua itu tentang Mehri. Si pria menjawab kalau Mehri tidak pernag pulang sejak lama. Palash menyela, "lihat, sudah kubilang tak ada gunanya datang kesini. Dia pergi dari rumahmu dan dari rumahnya. Mengapa pula dia harus datang kesini?" Gangaa coba bertanya tentang Mehri sekali lagi. SI pria menggeleng dan berkata kalau dirinya juga tidak punya petunjuk tentang keberadaan Mehri. Gangaa sedih dan bertanya-tanya, "apa yang harus di lakukan sekarang?" Pulkit mengingatkan Gangaa agar tidak hilang harapan. Palash menyarankan agar mereka kembali ke Banaras, "kalau seperi ini kita bisa kalah .." Pulkit setuju denan saran Palash. Mereka hendak pergi ketika Gangaa melihat ada pergerakan di sekitar semak. Gangaa menghampirinya dan hanya menemukan domba yang sedang akan. Pulkit bertanya, "Gangaa ada apa? Ayo pergi!" Gangaa menurut. Palash menarik nafa slega. Tak jauh dari domba-domba itu, di belakang tembok, Mehri dan anak-anaknya sedang bersembunyi.