Sinopsis Gangaa episode 330 by Meysha Lestari. Gangaa dan Pulkit istirahat setelah berusaha mengejar Mehri tapi tidak berhasil. Palash bergabung dengan mereka. Palash bertanya, "kak Mehri mana?" Pulkit menjawab kalau mereka tidak berhasil mengejarnya. Mehri mengintip dari balik mobil, ketika di rasanya tak seorangpun melihat dirinya, Mehri mengajak anaknya berlari ke arah lain. Gangaa dan Pulkit tidak melihat Mheri, tapi Palash melihatnya dan tidak memberitahu siapapun. Palash dengan cemas menatap kearah mana Mheri menghilang. Gangaa menyarankan agar mereka memeriksa ke arah yang sama di mana Mehri pergi. Tapi Palash mengalihkan perhatian mereka dan membawanya ke arah berlawanan, "jangan, kita pergi kesana saja. Pulkit dan Gangaa menurut. Pulkit dan Gangaa pergi ke arah yang di tunjuk Palash. Palash mencuri-curi kesempatan untuk menelpon anak buahnya. Palash membeirtahu preman-preman itu kalau Mehri pergi kearah yang berlawanan, "bawa Mehri dan anaknya pergi dari sini secepatnya." Setelah berkata begitu, Palash menutup telponnya dan bergabung kembali dengan Pulkit dan Gangaa.
DI rumah Chaturvedi, Mahdvi membawakan makanan untuk Niru. Dia menemukan Niru sedang duduk dengan wajah sedih dan merasa tak berdaya. Mahdvi meminta Niru agar maakan, "tolong makanlah. Kau belum makan sesuatu sejak kembali. Kau terlihat sangat cemas..." Niru meminta Madhvi duduk, "apakah kau sudah makan?" Mahdvi tidak menjawab, dia tertunduk. Niru berkata, "aku tahu kau juga sangat mencemaskan anakmu. Aku telah bicara dengan seorang pengacara besar di Dekhi. Sagar akan pulang kerumah segera jika segalanya berjalan lancar." Mahdvi mengeluh, "mengapa semuanya terjadi secara tiba-tiba. Sagar berada dalam penjara, jauh dari kita. Kondisi nenek memburuk. Kita pasti telah membuat sebuah kesalahan yang membuat kita di hukum.." Niru meminta Madhvi agar tidak menyerah, "kaua adalah kekuatanku. Apa yang akan terjadi jika kau ambruk? Tuhan sedang menguji kita. Ini pasti akan segera berlalu. Kita harus berjuang bersama-sama untuk mengeluarkan putra kita dari masalah ini. Untuk ini, kita harus kuat. Kita tidak akan bisa kuat tanpa makanan.." Niru lalu menyuapi Madhvi. Dan Madhvi balik menyuapi Niru. Tiba-tiba Supriya datang memberitahu mereka kalau nenek tak ada di rumah, "aku telah memeriksa seluruh rumah, tapi dia tak ada di aman-aman." Niru meminta mereka memeriksa di dalam rumah sekali lagi, sementara dia akan mencarinya di luar rumah.
Niru dengan cemas mencari nenek di luar rumah. Dia berpapasan dengan orang yang tahu keberadaan nenek. Niru segera mengejarnya. Dia melihat nenek sedang melangkah. Niru menghentikannya, "ibu mau kemana?" Nenek menjawab, "aku akan pergi ke Ghaat untuk Sagar. AKu ingin berdoa pada dewi Gangaa agar mengeluarkan Sagar dengan selamat." Niru mengingatkan nenek akan kesehatannya. Nenek tidak perduli. Kedua ibu dan anak itu berdebat. Seseorang mengintip dari balik lubang dan menguping pembicaraan mereka. Kata nenek, "kau terus saja mengatakan itu. Kau bahkan tidak bisa melakukan apapun bahkan setelah menjadi hakim. AKu merasa ada roh jahat di rumah kita. Ini akan terus berlanjut sampai aku tidak melakukan pemujaan." Niru menampik pendapat nenek itu. Nenek bersikeras, "kita tidak tahu apa yang akanterjadi pada Sagar di penjara saat ini..." Niru tak tahu harus bagaimana lagi agar nenek bisa mengerti. Niru meneriaki nenek. Nenek tersentak, dia menangis sambil memeluk Niru. Niru balik memeluk nenek dan menenangkan, "Sagar akan segera keluar. Aku janji, bu! Aku akan membantumu melakukan pemujaan begitu kesehatanmu pulih. Sekarang, ayo kita pulang!" Pria yang menguping pembicaraan nenek dan Niru menatap keperian keduanya dengan tatapan licik. Seorang pria menubruknya sehingga kain yang menutupi wajahnya terjatuh. Pria itu membenahi tudungnya lalu melangkah pergi.
Gangaa mendengar seorang anak memberotahu ibunya tentang Raki yang berkalari ke arah jalan dengan ibunya. Gangaa memberitahu Pulkit dan Palash. Palash terlihat kesal, "Gangaa tidak boleh mendapatkan Mehri." Gangaa dan Pulkit segera berlari kearah yang di tunjuk anak itu. Palash menyempatkan diri untuk menelpon anak buahnhya, "kenapa kalian belum juga membawa Mehri peri dari sini sampai sekarang?" Preman-preman itu menjawab, " aku sedang menunggunya di jalan utama. AKu akan membawa dia pergi segera begitu dia datang ke jalan ini." Palash memperingatkan preman-preman itu agar tidak membuang waktu dan segera membawa Mehri peri begitu melihatnya. Para preman itu setuju.
Mehri coba menyembunyikan diri ketika para preman itu melihatnya dan coba menangkapnya. Mereka segera mengejar Mehri. Preman-preman itu adalah orang yang sama yang pernah mengancamnya tempo hari. Gangaa tiba di sana dan melihat itu dari kejauhan. Preman-preman mendekat. Dengan wajah ketakutan Mehri memohon, "Bhaiya Ji, dengar, aku tidak akan mengatakan apapun pada siapapun. Biarkan kami pergi..ya.." Lalu Meheri menggandeng anaknya hendak peri, tapi preman-preman itu menangkap tanganya dan menariknya. Gangaa berteriak memanggil Mehri dan mendorong preman-preman itu agar menjauhi Mehri. Palash dan Pulkit tiba di tempat itu. Mereka berteriak memanggil Gangaa. Dan bergegas berlari menolongnya. Palash sebenarnya kaget dan kesal melihat preman-preman itu terlihat oleh gangaa dan Pulkit. tapi dia pura-pura tidak mengenal mereka. Pulkit menghajar preman-preman itu, Palash membantunya sambil memberi mereka isyarat agar kabur dari tempat itu. Pulkit memukuli preman-preman itu hingga babak belu. Palash pura-pura ikut memukulinya sambil menyuruh mereka peri dengan bahasa isyarat. Akhirnya preman-preman itu melarikan diri.