Sinopsis Gangaa episode 331 bag 2

Sinopsis Gangaa episode 331 bag 2 by Meysha lestari.  Sagar menatap Gangaa dengan heran, 'mengapa kau sangat mendukung Palash? Ini bukan pertama kali. Dia secara tidak langsung telah memaksa aku menandatangani surat pengakuan juga. AKu tidak punya permusuhan dengan dia. Entah bagaimana aku merasa bahwa dia tidak menerima dengan baik lamarannya di tolak olehmu. Dia sedang balas dendam. Jika keraguanku benar, maka aku berpikir kalau kau telah melakukan kesalahan besar dengan meninggalkan kak Mehri di rumahnya." Polisi datang menyuruh Gangaa ikut denganya. Gangaa dengan berat hati menurut. Sagar sekali meminta gangaa membawa Mehri kerumah mereka, "dia tidak aman di sana.." Gangaa tidak menyahut. Dia hanya menatap Sagar denganbingung lalu pergi mengikuti perintah polisi. Sagar menetap kepergian Gangaa dengan putus asa.

Di rumah Palash, Mehri sedang menenangkan bayinya yang menangis. Raki sedang memberi warna pad abuku yang di belikan Palash untuknya. Palash datang. Mehri minta susu pada Palash untuk bayinya. palash menyuruh Mehri mengambil apapun yang dia butuhkan di dapur, "tak perlu bertanya lagi padaku.." Mehri mengucapkan terima kasih. Dia lalu meletakkan anaknya di balai-balai dan pergi kedapur.

 
Palash mencari hpnya di semua tempat. Dan tak menemukannya. Dia melihat raki memegang hpnya. Palash segera merebutnya dengan kasar, "apakah ini mainan? Jangans entuh barang-barangku. Kau punya mainanmu sendiri. kau akan bermain dengan diam-diam kan?" Raki mengangguk. Bayi Mehri menangis terus. Palash menatapnya dengan kesal. Palash melirik mehri yang sedang menuang susu dan berguman, "aku bertanya-tanya sampai kapan aku harus menanggung semua ini. AKu susdah sakit kepala." Palash menghidupkan hpnya, tapi batterainya habis, "bahkan hp batteraiku juga lowbat.." Palash dengan eksal hendak beranjak pegri ketika dia melihat preman anak buahnay berdiri di depan pintu. palash melirik kearah Mehri dan memberi isyarat pada preman-preman itu agar menunggunya di luar. Palash lalu keluar dan menutup pintu.

Mehri selesai membuat susu dan kembali hendak menemui anaknya ketika dia mendengar suara ribut-ribut di luar. Mehri mengintip dari balik jendela yang sedikit terbuka. Di amelihat preman-preman yang mengancamnya sedang di marahi oleh Palash. Mehri menjadi terkejut. palash membayarkan sejumlah uang pada preman-preman itu. Salah satu preman melihat Mehri. Palash menyuruh keduanya agar segera pergi. Kedua preman itu memberi isyarat pada Palash agar menoleh ke belakangnya. Palash menoleh, dia terkejut melihat mehri memergokinya bersama preman-preman itu. mehri berkata denga gementar, "orang-orang ini adalah orang yangs ama yang ingin menangkap dan membunuhku. Itu artinya kau yang mengirim mereka? Kau ingin membunuh kami?" Palash menyahut, "aku tidak ingin kau tahu tentang ini. Tapi sekarang kau sudah tahu maka..."  Palash menatap Mehri dengan tajam. Mehri menjadi ketakutan.

Gangaa melangkah pulang sambil memikirkan kata-kata Sagar, "siapa yang harus aku percaya? Aku merasa kalau Sagar tidak mungkin salah. Pasti ada alasan yang meneyabakan dia merasa begitu. DI sisi lain, aku tidak bisa percaya kalau tuan Palash dapat menentang sagar..." Preman-preman palash keluar dari rumahnay dan lewat di depan Gangaa. Tapi Gangaa tidak melihatnya karena dia sedang melamun. Dia lewat di depan rumah Palash dan teringat permintaan Sagar. Gangaa segera pergi kerumah Palash. Dia memencet bel sambil memanggil, "tuan Palash, kak Mehri!" 

Setelah cukup lama menunggu, baru Palash membuka pintu. Palash menyapanya, "Gangaa? Kau?" Gangaa berkata kalau dirinya ingin bertemu Mehri, "dia mana dia?" Terdengar suara tangisan bayi Mehri. Raki sedang bermain di tikar. Mehri terikat tak berdaya di dapur. Gangaa hendak masuk kedalam, palashmencegahnya, "tidak..yidak Gangaa. Dia pergi kerumahnya. Dia bilang dia pergi untuk mengambil beberapa barang yang penting." Gangaa terkejut, "tapi tuan, itu berbahaya. yash bisa saja menangkapnya.." palash berbohong, "bagaimana lagi Gangaa, dia memaksa. AKu tidak bisa menghentikan dia. Itu keinginannya." Gangaa memutuskan untuk menunggu sampai Mehri datang. Palsh terlihat binggung.

Tiba-tiba terdengar kembali tangisan si bayi. Gangaa coba menenangkannya tapi sia-sia. Gangaa merasa kalau si bayi lapar. Dia bergegas pergi kedapur untuk mengambil susu. Palash tida bisa mencegah. Dia menatap Gangaa dengan tegang. Mehri juga mendengar suara Gangaa mendekat. Dia coba memberontak, tapi ikatan begitu kuat... SInopsis Gangaa episode 332 by meysha lestari

PREV  1  2  NEXT