Sinopsis Gangaa episode 335 by meysha lestari

Sinopsis Gangaa episode 335 by meysha lestari. Palash menunjukan baju pengantin yang di beli ibunya pada Gangaa, "kau ingat baju ini? Ibuku membelikannya untukmu dengan penuh cinta. Dia ingin melihatmu memakai baju ini sebagai pengantin. Pergi dan bersiaplah..." Gangaa masih mematung. Palash mengancamnya, "Dan ingat! Jangan bertindak cerdik. Jangan membuatku melakukan sesuatu yang aku tidak mau." Dengan terpaksa, Gangaa beranjak ke sebuah kamar menuruti perintah palash.

Di persidanggan semua orang gelisah menunggu. Gangaa belum muncul-muncul juga. Hakim memberi berkata, "sudah 1 jam berlalu tuan Chaturvedi, mana saksimu?" Sabharwal komplen, "yang mulia, dia hanya membuang-buang waktu saja. Dia tidak punya bukti atau saksi. Aku mohon pada anda yang Mulia agar segera memberikan vonis.." Mendengar permintaan Sabharwal keluarga Chaturvedi menjadi sangat tegang.

DI kamar itu, Gangaa duduk sambil memandangi baju pengantin yang tergeletak di atas meja. Kata-kata Palash bergema di kepalanya. Gangaa melihat jendela sedikit terbuka. Dia membuka pintu jendela dan melihat sebuah mobil lewat di kejauhan. Gangaa berteriak meminta tolong. tapi sia-sia saja., Vaheli jauh dari mana-mana, tak seorangpun yang mendengar teriakannya.

Niru memohon pada Hakim agar memberinya waktu sedikit lagi, "saksiku datang dari jauh, yang mulia. Akan lebih baik kalau kita menunggu sedikit lebih lama dari pada terburu-buru." Hakim menyetujui permohonan Niru dan memberinya waktu hingga jam 5 sore, "jika saksi itu tidak sampai di sini hingga jam itu maka aku akan mengumumkan keputusanku." Niru mengangguk pasrah. Dalam hati Niru berkata, "entah bagaimana, aku harap Gangaa sampai di sini bersama Mehri sebelum jam 5 sore..."

Gangaa menapat ide. Dia meraih selendang pengantin dan melambaikannya di jendela sambil berteriak minta tolong. Tapi sekali lagi usahanya sia-sia. Sementara itu, Palash telah selesai bersiap. Dia berdiri di depan pintu Gangaa dan menyuruhnya keluar, "ayo Gangaa, aku sudah siap!" Gangaa kaget mendengar panggilan Palash. Palash memanggilnya lagi, menyuruhnay keluar. Gangaa kebingungan.

Di pengadilan, Pulkit coba menelpon Gangaa. Sagar menunggu dengan tegang. Nenek terus memutar tasbih sambil komat-kamit membaca doa. Pulkit mematikan telponya setelah sekian lama mencoba tapi tidak terhubung dengan Gangaa, "Gangaa tidak bisa di hubungi, entah apa yang terjadi denganya.." Niru menyahut, "dia juga tidak bilang apa-apa sebelum pergi..kalau tiak kau bisa menjemputnya." Sagar menyesalkan, "seharusnya kakak pegri menemaninya.." Pulkit menyahut, "Sagar, dia tidak bilang mau pergi kemana." Sagar bingung dan cemas, "aku tidak tahu, aku harap dia tidak sedang dalam masalah."

Palash menggedor pintu kamar Gangaa dengan tidak sabar, "Gangaa, cepatlah! aku ingin melihatmu dalam baju pengantin. Semuanya sudah siap. Tinggal menunggu dirimu saja." Gangaa diam dalam kebingungan. Palash semakin tidak sabar. Di gedornya pintu dengan keras sambil berteriak memanggil, "gangaa!" Ganga terpaksa menyahut, "dua menit lagi, tuan." Palash setuju, "baiklah..."

Gangaa menatap sekeliling ruangan dengan wajah bingung. Tiba-tiba dia ternampak hpnya tergeletak di meja. Gangaa segera meraih hp itu dan mengirim pesan sms pada Pulkit. tapi karena ada gangguan sinyal, sms itu tidak terkirim. Gangaa mendekati jendela untuk mencari sinyal, tetapi sia-sia. Gangaa tegang, "semua orang pasti sedang menunggu aku..." Kembali terdengar gedoran di pintu danteriakan Palash memanggil Gangaa, "Gangaa... keluar sekarang. Waktumu sudah habis. Berapa banyak lagi waktu yang kaubutuhkan?" Palash dengan kesal membuang jas yang di pakainya dan mencoba untuk membuka pintu sambil meneriakan nama Gangaa. Gangaa kaget.

Niru neatap jam tanganya, "tinggal 20 menit lagi. Mengapa dia belum ada di sini? Kita tdiak akan bisa melakukan sesuatu jika dia tidak kembali." Pulkit menyahut, "kita tidak tahu apa-apa. DI mana kita akan mencari dia?" Madhvi sangat mencemaskan Sagar. Nenek penepuk pundak madhvi coba menenangkannya. Polisi datang untuk membawa Sagar. Madhvi berteriak-teriak histeris memanggil Sagar. Niru dan Pulkit serta Mahdvi mengikuti Sagar. Tingal nenek sendirian. Nenek memanfaatkan kesempatan itu untuk menelpon pendeta palsu dan memberi tahu keadaannya, "aku telah melakukan apapun yang kau minta tapi apa yang terjaid? Sidang akan mengumumkan keputusannya 20 menit lagi." Pendenta bicara tentang pemujaan yang di mintanya dulu. Nenek memberitahu pendeta palsu kalau anaknya tidak percaya semua itu. Pendenta dengan setengah kesal menyalahkan nenek, "ini memang harus terjadi. Tuhan sedang marah padamu. Semua itu tidak akan membaik kalau kau tidak melakukan havan. Cepat datang kesini kalau kau ingin kebaikan untuk cucumu." Nenek mengatakan kalau dirinya tidak bisa datang. Pendenta memaksa nenek untuk menemukan waktu yang tepat dan datang ketempatnya. nenek akhirnya setuju. Pendenta palsu berpesan agar nenek membawa barang-barang yang di mintanya.

Mahdvi mengikuti Sagar sampai di halaman pengadilan. Dia meminta Sagar agar tidak cemas, "kami akan menyelamatkanmu. Kau akan kembali kerumah dengan segera." Mahdvi kesal pad Niru karena gagal membebaskan Sagar. tapi Sagar menyakinkan ibunya kalau tidak akan terjadi apa-apa padanya. Dia malah mencemaskan Gangaa, "apakah papa berbicara dengan dia?" Mahdvi bertanya, 'apa yang akan terjadi kalau dia tidak kembali?" Sagar cemas dan sedikit kesal, "dia sangat keras kepala. Dia tak pernah mendengarkan siapapun. AKu tidak percaya pada Palash sama sekali. Sekarang dia entah kemana tak terlihat. Gangaa bisa saja mengirimkan pesan atau menelponmu.."

PREV  1  2