Sinopsis Gangaa episode 336 by Meysha Lestari. Suasana tegang menyelimuti persidangan. Sabharwal meminta hakim untuk mengumumkan keputusannya. Niru memohon perpanjangan waktu lagi. Hakim menolak permohonan Niru, "Mr Niranjan Chaturvedi, kasus ini telah berlangsung cukup lama. Orang tua Janvi menunggu keadilan untuk puterinya. Menunda dalam memberi keadilan sama saja dengan beruat tidak adil. Anda pernah jadi hakim. Anda seharusnya tahu tentang hal itu." Madhvi menangis sedih. Niru membantah keras pendapat hakim, dia menjelaskan situasi yang sedang di hadapinya. Hakim merasa kalau alasan Niru masuk akal. Akhirnya hakim menyetujui permohonan Niru dengan konsekuensi jika dia gagal membawa saksinya dalam 24 jam, maka Sagar akan di penjara seumur hidup. Niru tidak membantah. Dia hanya mengucapkan terima kasih. Sidang di bubaran. Semua orang pergi. Sagar terlihat berpikir keras.
Di rumah Chaturvedi, nenek mengambil semua perhiasan keluarga yang tersimpan di lemari. Supriya menanyainya, tapi Nenek diam tak mau menjawab. Kata Supriya, "nenek..katakan padaku, mengapa tiba-tiba nenek membutuhkan semua perhiasan ini? Apakah Sagar baik-baik saja?" Nenek membungkus semua perhiasan itu dalam selendangnya dan memberi isyarat pada Supriya agar diam.
Polisi mengawal Sagar ke mobil. Di amemohon pada inspektur agar di biarkan pergi. Inspektur tidak mengubris kata-kata Sagar. Mereka memaksa Sgar masuk kedalam mobil. Sagar protes, "sebentar...sebentar saja, Inspektur. Tolong biarkan aku pergi, ini sangat penting bagiku. Gangaa sedang dalam kesulitan.." Inspektur menyuruh Sagar masuk kedalam mobil sementara dia dirinya sudah hampir mengambil tempatnya di kursi depan ketika Sagar tiba-tiba memberontak dan berhasil kabur. Inspektur berteriak menyuruhnya berhenti. Niru yang melihat semua itu ikut-ikutan berteriak memanggil Sagar dan menyuruhnya berhenti. Sagar tidak mengidahkan teriakan itu. DIa terus berlari. Semua orang tertegun melihat tindakan Sagar.
Supriya mengejer nenek, "nenek, katakan padaku ada apa. Kumohon!" Nenek menyuruh Supriya diam. Dia terus melangkah menuruni tangga dan memanggil pendeta palsu yang menunggu di depan pintu bersama Maharaj dan anak buahnya. Nenek menyerahkan semua perhiasan dalam selendangnya pada si pendeta, "baba, perhiasan ini adalah kehormatan keluargaku. AKu siap melakukan apapun demi Sagar. Mulai pemujaan sekarang. Jika kau menyelamatkan cucuku maka aku akan membersihkan kakimu dan meminum airnya. Tapi jika tidak terjadi atau kau menipuku maka aku akan mengirimmu ke penjara. Ingalah, putraku seorang hakim!" Mendengar kata-kata nenek, pendenta Palasu dan anak buahnay saling tatap sambil tersenyum. Maharaj dan Supriya hanya bisa menatap tanpa bisa berbuat apa-apa.
Sagar terus berlari dari kejaran polisi. Inspketur dan anak buah terus mengejarnya sambil berteriak-teriak menyuruhnya berhenti. Sagar teru sberlari. Polisi menembaknya. Sagar merunduk untuk menghindar. Dia terus berkari. Polisi terus mengejar. Di tempat sedikit terbuka, polisi kembali melepaskan tembakan. Sagar tersungkur jaruh. Kakinya tertembus peluru tajam dan berdarah. Dengan terpincang-pincang Sagar kembali berlari. Polisi mengejarnya dan mereka kehilangan jejak Sagar. Sagar berhenti sekejap, tapi semangatnya untuk menemukan Gangaa sangat membara, "aku tidak boleh berhenti, tidak boleh tertangkap polisi. AKu harus menemukan Gangaa!" Polisi terus mencari Sagar. Pada anak buahnay dia berkata, "cari Sagar sampai dapat. Kakinya terluka, kali ini dia tidak mungkin bisa kabur." Seorang pengendara motor lewat di depan Sagar. Sagar menghentikan dia dan membonceng di belakangnya.
Palash mengikat Gangaa di sebuah kursi. Dia dengan kesal berkata, "dengar Gangaa, aku tidak suka melakukan ini padamu. tapi kau tidak memberi pilihan lain padaku. Tidak apa kalau kau tak mau menikahiku tapi aku juga tidak akan membiarkan kau menjadi milik Sagar. Kau lihat apa yang dia lakukan padajanvi. Dia telah merusak hidup seorang gadis. AKu tidak akan membiarkandia merusak hidupmu juga. Mengapa kau tidak bisa melihat kalau aku sangat mencintaimu? AKu dan ibuku akan sangat mencintaimu. Hanya beri aku satu kesempatan. Ibuku dan aku akan memberimu cinta dan kehormatan yang tidak pernah kau dapatkan dari keluarga Chaturvedi dalam hidupmu. Yang kau perlukan hanya satu kata iya. Gangaa, apakah kau mendengarkan aku?" Gangaa menatap Palash dengan takut.
Sagar tiba di haveli. Selesai mengantar Sagar, pengendara motor itupun pergi. Sagar menatap sekeliling haveli yang sepi dan beruman lirih, "aku di sini Gangaa..! Tidak akan terjadi apapun padamu! Aku datang untukmu!" Baru beberapa langkah Sagar melangkah kearah Haveli, sebuah pistol di todongkan ke kepalanya. Sagar menoleh. Anak buah palash berdiri di belakangnya dengan memegang pistol yang siap di tembakan. Sagar tertegun. Preman itu mengeluarkan hpnya dan menghubungi Palash. Di memberitahu Palash kalau Sagar ada di depannya. Palash memasang Loud speaker sehingga Gangaa dapat mendengar apa kata anakbuahnya. palash menyuruh preman itu menembak Sagar. Gangaa memohon pada Palash agar tidak melakuan itu. Palash meralat perintahnya, "kalau tidak, ikat tubuh Sagar dengan sebuah batu lalu buang ke dalam air.." Gangaa menangis panik dan memohon pada Palash agar tida menyakiti Sagarnya. Palash menajdi kesal. Dia merubah perintahnay lagi, "tembak Sagar sekarang juga!" Gangaa berteriak, "tiadak. Jangan tuan.. kumohon, jangan lakukan itu." Tiba-tiba terdengar suara tembakan. Gangaa berteriak kaget dan putus asa, "Sagaaarrr!" Lalu menangis tersedu-sedu. Palash menatap Gangaa.
Ternyata yang terjaid sebaliknya. Sagar masih berdiri tegap meski dengan kaki pincang, sementara preman terkapar di taanah dengan kepala berdarah. Pistolnya tergeletak di tanah. Sagar mengambil pistol itu dan melangkah ke dalam haveli dengan tertatih-tatih.
Gangaa menangis. Palash dengan suara dingin berkata, "semuanya telah berakhir, Gangaa. Kau tak punya pilihan sekarang. Kau tak pernah coba memahami cintaku. Sekarang kau akan tahu bagaimana sakitnya kehilangan seseorang. kau akan tahu hari ini bagaimana buruknya jika mempermainkan perasaan orang. Aku tidak melakukan apapun. Semua ini karena kalian berdua. Kalian berdua yang memicu aku. Kalian berdua yang merubah aku menjadi binatang hari ini.." Palash lalu membebaskan Gangaa.
Sagar menyusuri lorong dalam haveli sambil memanggil Gangaa dengan suara lirih. Disebuah sudut dia mendengar suara erangan. Sagar menoleh. Dia melihat Mehri terikat menyedihkan di sudut. Sagar kaget, "kak Mehri!" Sagar segera membebaskan ikatan di tangan Mehri. Begitu bebas, Mehri segera menyuruh Sagar pergi menolong Gangaa, "pergi, tolong Gangaa. Hidupnya dalam bahaya.. pergilah!" Sagar mengangguk panik, "tunggulah di sini!" Sagar melangkah pergi. Mehri coba membuka ikatan di kakinya.