Sinopsis Gangaa episode 337 by Meysha Lestari. Nenek sangat bahagia karena Sagar telah bebas. DIa menjamu dan memuja pendeta palsu itu tanpa keraguan lagi. DIa bahkan memberikan segepok uang padanya dan mencium kakinya untuk memunta berkat. Niru menatap semua itu sambil memggeleng-gelengkan kepala tak percaya. dengan kesal Niru melangkah pergi.
Supriya menunjukan semua kotak perhiasan pada Madhvi, Madhvi memeriksa satu persatu isi kota itu dan semuanya kosong. Supriya megatakan kalau nenek telah mengambil semua perhiasan di dalamnya dan memberikannya pada pendeta palsu. Pulkit bertanya pada Supriya, "kenapa kau tidak menghentikannya?" SUpriya menyahut, "aku sudah coba memberi nenek pengertian, tapi dia tak mau mendengarkan siapapun. Dia memberikan semuanya karena percaya pada tahayul." Niru datang. Madhvi, Pulkit dan Supriya menatapnya dengan sedikit kaget.
Niru mengungkapkan kekesalannya karena nenek percaya kalau Sagar bebas karena pendeta palsu itu, "aku tidak akan mengampuni mereka. AKu akan mengirim mereka ke penjara!" Nenek mencegah Niru, "jangan lakukan itu Niru. Baba telah menyelamatkan Sagar. Dia juga telah mengusir roh janvi dari rumah ini." Niru dengan kesal menyahut, "nenek, Pulkit dan Gangaa yang membuat semua ini terjadi. Pendentamu itu tidak melakukan apa-apa. Kalau bukan karena Pulkit dan Gangaa, cucu mu tidak akan bebas hari ini. Pulkit membantu polisi menangkap Palash, sementara Gangaa membawa Mehri ke pangadilan tepat waktu..." Pulkit menambahkan, "apa yang di lakukan papa juga sangat masuk akal. Dia mengundurkan diri posisi hakim dan berjuang untuk Sagar..." Niru sedikit kaget mendengar pujian Pulkit. Tapi nenek tidak merasa semua itu terjaid begitu saja, "ada yang lebih hebat dari semua itu. Kita menyebutnya tuhan. DIa sangat sakti...apakah kalian tidak percaya padanya?" Pulkit menyela dengan mengatakan kalau tuhan memang sakti tapi baba yang nenek percayai itu adalah penipu. Nenek tidak terima. Dia menunjuk Mahvi, "lihat ibumu.. dia hanya perduli dengan perhiasannya saja..." Madhvi sedikit terhenyak. Niru menatap Madhvi. Pulkit bahkan tak bisa berkata apa-apa lagi.
Niru memprotes nenek. Nenek memotong kata-kata Niru dengan mengatakan kalau pendeta itu hampir saja mengutuk Supriya dan bayinya yang belum lahir... " Supriya hanya tertunduk diam. Niru msangat marah, "aku tidak akan mengampuni mereka. katakan padaku dimana alamat mereka?" Nenek melarang Niru melakukan apapun pada para pendenta itu, "bersumpahlah demi aku! Bahwa kau tidak akan melakukan apapun pada baba atau... atau kau akan melihat aku mati.." Niru menyela, "ibu..." Nenek melanjutkan, "...roh janvi akan kembali kerumah ini dan Keluarga kita akan hancur..." Niru tercekat, tak tahu harus berkata apa-apa lagi. Begitu pula yang lain... Mereka hanya bisa menatap nenek dengan perasaan kesal dan tidak terima.
Inspektur mendatangi rumah Ratan untuk menangkap Yash. Prabha dan Ratan menyambut mereka dna saling pandang. Inspektur menanyakan Yash, "anak kalian kemana? Ini surat perintah penangkapan dan surat perintah penggeledahan..." Ratan dan Prabha coba bicara tapi Inspektur sudah memerintahkan anak buahnya untuk menggeledah seisi rumah. Tapi Yash tidak di temukan. Inspektur dengan geram berkata, "aku akan menemukan dia. Dia tdiak akan bisa melarikan diri dari keadilan kali ini. Aku akan membuat dia dihukum. Dia terlibat dalam perdagangan Narkoba dan dia juga telah membunuh Janvi." Ratan tertegun, "Yash telah membunuh Janvi?" Prabha menatap ratan dan menyangkal, "tidak! Yang membunuh Janvi bukan Yash. mereka dapat informasi yang salah," Ratan menatap Prabha dengan tajam. Prabha memberitahu inspektur kalau Yash tidak membunuh Janvi dan tidak terlibat dalam perdagangan Narkoba, "ini adalah kebohongan!"
Dengan tegas inspektur menyahut, "bohong atau tidak akan segera kita ketahui. Kebenaran akan segera terungkap. Dia bisa melarikan diri dulu tapi kali ini tidak akan terjadi." Setelah berkata begitu inspektur dan anak buahnay peri dari rumah ratan. Ratan tertegun shock. Prabah menguncang-guncang tubuhnya meminta agar ratan menyelamatkan Yash, "kalau tidak dia akan di gantung.." Ratan tersadar dan menampar Prabha dengan keras, "ini adalah hukuman yang pantas untuk seorang kriminal. Jika dia datang ke hadapanku hari ini maka aku akan menggantungnya dengan tanganku sendiri..." Prabha menatap Ratan dengan tatapan tak percaya sambil memegangi pipinya. Ratan sambil menangis sedih melanjutkan, "aku terus menerus bertanya padamu jika Yash mengambil jalan yang salah. Kau selalu berohong padaku. Aku seharusnya tidak mendukung Yash dalam kasus MMS itu..." Ratan terduduk di lantai sambil menangis penuh penyesalan. Prabha duduk didsampingnya.
Ratan berkata sambil memangis sedih, "Aku sudah gila hingga coba membalas dendam pada kakak ku. Aku seharusnya memarahi Yash ketika dia pertama kali beruat salah. Dia tidak akan menjadi setan seperi hari ini. Orang-orang berkata benar. Barang siapa yang menggali lubang untuk orang lain akan jatuh ke lubang itu sendiri. AKu coba balas dendam pada kak Madhvi tapu keluargaku sendiri hancur hari ini!" Ratan menangis tersedu-sedu sementara Prabha dengan pasrah menyandarkan kepalanya di bahu ratan sambil menitikkan airmata.