Sinopsis Gangaa episode 339 bag 2

Sinopsis Gangaa episode 339 bag 2 by Meysha Lestari.  Sagar duduk di tangga Ghaat. Gangaa datang sambil membawa prasad. Ganga duduk di samping Sagar. Dia menjumput sedikit prasad dan memberiknnya pada Sagar. Sagar menerima prasad itu dan memakannya. Gangaa juga menjumput prasad dan memakannya. Keduanya saling tatap dan tersenyum. Berdua mereka duduk di Ghaat sambil melihat sampan yang berlayar di sungai Gangaa. Mereka mengulang masa-masa kecil dulu. Banyak kenangan terlintas di benak mereka. Saat bahagia yang mereka lalui bersama terlintas satu persatu. Lalu Gangaa menyandarkan kepalanya di bahu Sagar dengan tangan menggengam lengannya. Sagar menatap Gangaa dan balas menggenggam tanga Gangaa. Keduanya menikmati kebersamaan itu dalam diam.

Nenek pulang dari kerumah. Kata-kata pendeta palsu terus menerus bergema di kepalanya. Nenek kaget saat Maharaj memberitahunya kalau sudah terlambat untuk melakukan puja, "apakah aku haus membawakan nampan puja?" Nenek mengangguk. Supriya menanyai nenek tentang apa yang di katakan vaid Ji. nenek malah balik bertanya, "vaid ji?" Mehri menyela dengan mengatakan sesuatu tentang madhvi. Maharaj Ji membawakan nampan puja untuk nenek. Nenek mengambil nampan itu dan pergi ke altar. Sambil menghidupkan Diya nenek berpikir keras, "darimana aku mendapatkan wanita yang belum menikah yang mau berkorban untuk Sagar? Mengapa pula ada gadis yang mau melakukan itu untuknya? Apa yang harus aku lakuan kalau tidak aku yang harus mengorbankan hidupku.." Nenek lalu berdoa.

Belum selesai dia berdoa, terdengar ribut-ribut. Sagar dan Gangaa datang sambil bertengkar. Keduanya bertengkar seperti saat kecil dulu. Nenek melirik kedua nya tapi tidak bicara apa-apa. Supriya tertawa melihat pertengkaran mereka. Madhvi menatap sambil tersenyum. Dia menghampiri nenek dan berkata, "sekarang aku sadar kalau kita semua melakukah hal yang salah pada Gangaa, bu. Bagaimana kita bisa begitu egois? bagaimana bisa kita tidakmelihat bahwa hanya Gangaa yang bisa membuat Sagar bahagia? Dia mencintainya tanpa pamrih. Kita pasti telah melakukan sesuatu yang sangat baik di kelahiran terdahulu, sehingga Gangaa bisa datang kerumah kita sebagai Kavach Gangaa." Nenek tesentak seolah tersadar akan sesuatu. Dia lalu menatap Gangaa yangs edang bertengkar dengan Sagar. Madhvi pergi meninggalkan nenek. Nenek teringat masa lalu ketika Gangaa mengorbankan diri demai Sagar yang akandi operasi dengan mengenakan sindoor di keningnya demi Sagar. Nenek mengamati Gangaa sambil berpikir, "Gangaa wanita yang belum menikah sekarang. Menantu benar. Dia telah menyelamatkan Sagar seperi perisainya seolah-olah dia terlahir untuk melakukan itu saja. Tidak..tidak bagaimana bsia aku menjadi sangat egosi demi Sagar?  Gadis itu juga punya keluarga. Dia juga dekat dengan seseorang. Bagaimana bisa aku memaksa dia berkorban untuk Kaal Bhairav?.." Nenek dalam dilema. Dia binggung, antara mengorbankan kehidupan Gangaa atau menyelamatkan Sagar. Tapi seperti biasa, karena cintanya pada Sagar, dia akan melakukan apapun juga, "...Gangaa akan melakukan pengorbanan untuk kaal Bhairav kali ini. Bhakan dengan hidupnya...!" Nenek menatap Gangaa laksanan tatapan seekor binatang buas hendak menangkap mangasanya.

Gangaa dan Sagar berkejaran di sekeliling rumah seperti anak kecil. Pulkit dan Supriya tertawa melihat kelakuan mereka. Beberapa kali, Sagar dan Gangaa harus merunduk di bawa tali pemisah rumah sebelum mereka berlari ketas. Pulkit melihat tali yang menganggu itu dan peri untuk melepasnya. Supriya tertegun melihat apa yang telah dilakukan suaminya. Begitu juga Sagar dan Gangaa. Nenek, Madhvi, Maharj dan Mehri. Mereka semua menatap takjub dan terharu atas apa yang telah di lakukan Pulkit. Madhvi sampai menitikkan airmata. Pukkit mengulung tali itu dan menghampiri Madhvi, "aku telah memperbaiki kesalahanku. Taka da tempat untuk tali ini dalam rumah ini." Pulkit meletakan tali itu di bawah kaki madhvi. Supriya tersenyum bahagia.

Nenek menghampiri Pulkit dan berkata dengan lega, "selamat, nak. Kau telah membuang beban berat dari pundak kami. Niru akan sangat gembira saat pulang nanti. Keretakan antara ayah dan anak telah pulih..." Suasa haru menyelimuti rumah itu. Pulkit dengan mata basah bertanya, "tapi nenek, apakah papa akan bisa memaafkan aku?" Nenek mengangguk. Madhvi menyahut, "..kau selalu berkata kalau papamu tidak bisa mengeri dirimu atau lebih mencintai Sagar daripada dirimu. Seorang ayah selalu mencintai anak sulungnya lebih dari apapun. Dia ketat padamu seperi itu agar kau bsia melakukan seusatu dalam hidupmu. Dia telah membuat kesalahan dengan menganggap remeh mimpimu. Dia sudah mendapatkan hukumannya..."  Pulkit berkata penuh penyesalan, "aku tidak bisa memahaminya. AKu telah membuat kesalahan. maafkan aku!" Pulkit memeluk Madhvi. mahdvi membalas pelukan Pulkit. Sagar tersenyum behagia. begitu pula semua orang.

nenek mengusap airmatanya dan tersenyum lega. Dalam hati dia berkata, "baba benar. Roh janvi telah meninggalkan keluarga kami setelah baba melakukan Yagya. Segaanay telah kembali ke tempatnya... " Pulkit juga memeluk Sagar. Nenek menatap Sagar dan kembali di hinggapi rasa cemas. Nenek bertekad akan membebaskan Sagar dari Markesh Yog. Tiba-tiba hp nenek berdering. Dia peri ke kamarnay dengan diam-diam untuk menerima panggilan itu.

Pendenta Palasu menelpon nenek dan mengingatkan dia kalau tidak ada waktu lagi, "jika kau tak bisa membawa wanita yangs udah menikah malam ini, maka akan ada kehancuran..." Sebelum nenek berkata apa-apa, pendenta palsu sudah memutus telponnya. Nenek semakin cemas. Dia mengintip keluar dan menatap Gangaa.

Nenek gelisah di kamarnya, "aku benar-benar tak punya waktu lagi. AKu harsu membawa gangaa ke kuburan malam ini. Akankan dia setuju? Menantu, Pulkit dan Sagar tidak boleh tahu apapun tentang ini.." Nenek mendengar suara Gangaa yang memberitahu Maharaj kalau dirinya membawakan susu untuk nenek. Gangaa datang menemui nenek di kamar sambil membawa susu dan obatnya juga.

Nenek tersenyum misterius pada Gangaa dan berkata, "kau masih ingat semuanya.." Gangaa mengangguk, "bagaimana tidak? Kita hanya berjauhan sejenak tapi aku tidak melupakan apapun. Perasaanku pada nenek tidak akan pernah berubah." Nenek menatap Gangaa dengan penuh selidik dan bertanya, "apakah kau masih merasakan hal yang sama untuk Sagar?" Gangaa terdiam, tak tahu harus menjawab apa... Sinopsis Gangaa episode 340 by Meysha Lestari

PREV  1  2  NEXT