Sinopsis Gangaa episode 341 bag 2 by Meysha Lestari. Sagar merasa tidak tenaang dikamarnya. Dia segera beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar nenek. nenek terlihat sedanng tidur, ketika Sagar mengetuk pintu kamarnya dan memanggilnya, "nenek...nenek..." nenek bangun dan membukakan pintu untuk Sagar, "ada apa?" Sagar hendak menyerobot masuk, tapi nenek menghalanginya. Sagar berkata, "aku ingin melihat Gangaa." Nenek memberitahu sagar kalau Gangaa sedang tidur. Sagar memaksa, "sekali saja nek. AKu merasa ada masalah..." nenek melarang, "dia anak gadis. kau tak boleh melihat anak gadis dalam keadaan tidur. Aku membeirtahumu. Gangaamu tidak akan kabur malan-malam begini." Sagar menyerah. Sesekali dia melihat ke arah tempat tidur Gangaa. Akhirnya nenek berhasil mengusir Sagar dari kamarnya. Nenekmenatap keperian Sagar sambil meminta maaf dalam hati, "...aku melakukan ini untuk dirimu dan kebahagiaanmu. Kau memiliki markesh yog. Aku melakukan semua ini hanya untukmu.. maafkan aku!" Sagar kembali ke kemarnya dan dan membaringkan tubuhnya di tempat tidur.
Nenek berdiri di kamarnay dengan cemas. Dia merasa kalau upacara yagya pasti sudah selesai. Dia mengambil hpnya dan menelpon pendeta palsu. Pendeta palsu sedang mengejar Gangaa ketika hpnya berdering. Dia menyuruh temannya mengejar Gangaa sementara dia mengangkat telpon. Tahu kalau itu telpon dari nenek, pendeta palsu berteriak memberitahunya kalau gadisnya pergi di tengah-tengah upacara. Nenek kaget, "mengapa?" Pendeta palsu menjawab, "aku tidak tahu. tanyakan padanay kalau dia pulang." lalu tanpa basa basi lagi, pendeta palsu memutuskan telponnya.
Nenek menjadi tegang dan cemas, "bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya? Tak seharusnya aku mengirim dia peri seorang diri. AKu akan menemukannya." nenek lalu mengerudungi dirinya dengan shal dan keluar rumah dengan diam-diam.
Gangaa terus berlari dari kejaran para pendeta palsu. Meski dengan langkah terhuyun-huyun, Gangaa berhasil menyembunyikan diri dari kejaran mereka. Gangaa bersembunyi di belakang truk. Para pendeta itu kehilangan jejak Gangaa dan memutuskan pergi ke arah lain. Melihat pengejarnay sudah pergi, Gangaa keluar dari persembunyiannya dan melangkah pergi dengan tertatih-tatih. Sesekali tubuhnya yang terhuyun-huyun terjatuh. gangaa tidak putus asa, dia terus melangkah. Hinga di suatu tempat dia menabrak seseorang. Dan orang itu adalah nenek. Nenek mengamati wajah Gangaa. Gangaa yang masih kabur penglihatannya menatap nenek. Gangaa merasa lega dan menjatuhkan tubuhnya dalam pelukan nenek yang terlihat kaget melihat kondisinya.
Sagar kembali terbangun dari tidurnya dan merasa gelisah. Dia keluar dari kamarnya dan peri ke kamar nenek. Sagar heran meliaht nenek tidak ada di kamarnya. Dia melangkah ke tempat tidur Gangaa dan emanggilnya, "Gangaa...gangaaa.. bangunlah!" Tak ada sahutan dan pergerakan. Sagar lalu menarik selimut yang menutupi dan terkejut saat melihat itu bukan Gangaa, tapi guling yang di selimuti. Sagar menjadi tegang dan cemas, "kemana nenek? Kemana gangaa? Pergi kemana mereka berdua malam-malam begini?" Sagar bergegas keluar dari kamar nenek. Di pintu dia melihat nenek sedang mendukung Gangaa dalam pelukannya. Sagar keluar. Nenek kaget melihat Sagar. Sagar segera membantu nenek. Dia kaget melihat Gangaa tak sadarkan diri. Sagar menanyai nenek, "dari mana nenek membawanya?" Nenek menyuruh Sagar membawa Gangaa ke kamarnya. Sagar lalu membopong tubuh Gangaa ke kamar. Nenek menatap Sagar sambil bertanya-tanya, "apa yang harus ku katakan sekarang?"
Nenek membuntuti Sagar yang membopong tubuh Gangaa masuk ke kamar. Sagar membaringkan Gangaa di tempat tidur dan menyelimutinya. Setelah itu dia bergegas keluar untuk menanyai nenek, "nenek, katakan padaku ada apa ini? nenek bilang Gangaa tidur di dalam kamar. lalu darimana nenek membawanya? Apakah nenek lihat kondisinya? Dia sangat terluka.." Nenek mulai mengarang cerita, "sebenarnya aku tak ingin mengatakan ini padamu tapi aku harus. Aku ulu juga kaget menaydari hal ini. Gangaa punya kebiasaan ngelindur (tidur sambil berjalan)..." Sagar tekejut. Nenekmenambahkan, "Gangaa tidur bersamaku sejak kecil..."
Sagar bertanya dengan prihatin, "apakah ini terjadi setiap malam?" Nenek menjawa, "tidak. Sekarang sudah agak berkurang. Aku teriasa mengunci kamarku dari luar. Dia kadang-kadang bermimpi buruk. Dia memberitahu aku tentang itu." Sagar menyayangkan, "kenapa nenek tidak memberitahu aku sejak dulu? AKu akan membawanya ke dokter." Nenek berkata kalau dirinya ssudah membawa Gangaa ke vaid ji, "semuanya menjadi lebih baik dengan bertambahknya usia. AKu telah memberinya obat. Jangan katakan sesuatu pada Gangaa. Ini bisa berefek buruk padanya. Ini alasannya aku tidak mengatakan ini pada siapapun." Sagar terlihat binggung.
Nenek menyuruh Sagar berjanji tidak akan mengatakan ini pada siapapun. Sagar menyarankan agar membawa Gangaa ke dokter. Nenek mengangguk setuju dan coba mengalihkan topik pembicaraan, "kau terlihat lelah. Perilah tidur sekarang. Aku juga neneknya sama seperti dirimu. Aku akan menjaga dia." Sagar menganggukl. Dia pun beranjak pergi ke kamarnya. Nenek menatap kepergian Sagar sambil memikirkan kata-kata pendeta palsu. Nenek meminta maaf karena telah berbohong, "seseorang harus banyak berbohong untuk menyembunyikan kebenaran. Tuhan tahu aku melakukan semua ini untuk Sagar..." SInopsis Gangaa episode 342 by Meysha lestari