Sinopsis Gangaa episode 341 by Meysha Lestari

Sinopsis Gangaa episode 341 by Meysha Lestari. Pulkit sudah berlari peri ke arah lain sementara Sagar beralik menatap ke arah gerobak di depannya. Tapoi dia hanya melihat saja, tidak memeriksa. Melihat itu Pulkit berlari kembali untuk menghampirinya danbetanya, "ada apa?" Sagar menjawab, "entahla, aku merasakan sesuatu di sini." Pulkit mengingatkan Sagar, "kita sudah memeriksa tempat ini dan melihat semuanya. Tidak ada apa-apa. Ayo pergi. Kita tidak boleh kehilangan mereka!" Sagar dan Pulkit lalu lari ke arah lain untuk mengejar pendeta palsu yang di sangkanya pergi kesana. Setelah Pulkit dan Sagar peri, pendeta palsu keluar dari persembunyian dan bersama temannya mendorong gerobak itu pergi dari sana.

Nenek sedang duduk menunggu dengan tegang. Madhvi hilir mudik panik sambil bertanya-tanya, "kemana kpulkit dan Sagar pergi? Mereka seharusnya sudah menangkap pendeta itu sekarang." Tak lama kemudian Pulkit dan Sagar pulang. Madhvi menanyai mereka. Mereka memberitahu semua orang kalau tidak berhasil menangkap pendeta palsu. Nenek terlihat lega. Maharaj ji datang memberitahu kalau dia sudah memeriksa semuanya dan tidak ada yang hilang, "semua ada pada tempatnya..." Nenek dengan lega berkata kalau mereka semua telah salah paham.

 
Madhvi ingat kalau ada satu tempat yang belum di periksa, yaitu kamar nenek. Dia menyuruh Maharaj memeriksanya. Nenek kaget. Nenek berpikir untuk mengalihkan perhatian semua orang karena tidak ingin mereka tau kalau gangaa tak ada di kamar. Tapi Mahdvi tidak terpengaruh, dia tetap berkeras menyuruh Maharaj ji memeriksa kamar gangaa. Maharaj hendak pergi ke kamar nenek, tapi nenek berdiri menghalanginya. Apa yang di lakukan nenek membuat Gangaa curiga, "setelah begitu banyak yang terjadi, Gangaa masih tertidur. Pasti ada yang salah."

Sagar beranjak ke kamar nenek, tapi nenek mengejarnya dan memegenag tangannya. Sagar berdiri di depan pintu kamar nenek. Nenek melarangnya masuk, dia meminta agar Sagar tidak menganggu Gangaa yang sedang tidur. Sagar berkat akalau dirinya hanya ingin memastikan saja. Dari jendela yang tidak terutupi korden, Sagar bisa melihat seseorang tidur berselimut di tempat tidur Gangaa. nenek berhasil menyakinkan Sagar kalau Gangaa baik-baik saja, dan menyuruhnya peri tidur. Madhvi mendukung apa yang di katakan nenek dan menyuruh semua orang pergi tidur. Sebelum pergi, Madhvi menyuruh Maharaj memnutup semua pintu. Maharaj ji menurut.  Nenek menarik nafas lega.

Di kuburan, pendeta palsu dan temannya sedang berpesta ppora. Mereka minum-minum alkohol sambil menghisap hookah. Keduanya menatap kearah Gangaa yang terbaring di gerobak dengan tatapan penuh nafsu. Dengan setengah mabuk, pendenta palsu menghampiri gangaa. Dia mengamati gangaa dengan tatapan jalang. Di membuka karung yang menyelimuti tubuh Gangaa, lalu membelai dan wajah dan rambutnya.

Di rumah Chaturvedi, Sagar yang sedang tertidur tiba-tiba tersentak kaget sambil memanggil nama Gangaa, "Gangaaa!"

Di perkuburan, pendeta palsu masih coba memesrai Gangaa. Dia hendak membelai wajah Gangaa ketika tiba-tiba Gangaa bergerak. Pendeta palsu tersentak mundur. Gangaa mulai tersadar. Tapi pengaruh obat membuat tatapannya kabur dan kepalanya pusing. Sehingga tak bisa melihat dengan jelas, siapa yang ada di dekatnya. Melihat si pendeta belum juga melaksanakan hajatnya, temannya berteriak, "ada apa baba? aku akan datang,  kalau kau tak bisa melakukannya.." Pendeta palsu berteriak menyuruh temannya tetap di sana. Dan dirinya pergi meninggalkan Gangaa menuju ke gubuk.

Gangaa mengangkat kepalanya untuk melihat sekitaran. Dia melihat lampu dan merasa aneh dengan keadaannya. Gangaa coba untuk duduk sambil memegangi kepalanya, tapi rasa kantuk akibat pengaruh obat belum juga hilang. Berkali-kali gangaa coba menahan diri agar tidak jatuh tertidur. Dia duduk dengan kepala terantuk-antuk. Dia juga melihat api pembakaran mayat yang masih menyala dan kedua pendeta palsu yang duduk sambil minum-minum digubuk. Hanya saja semua terlihat kabur dalam pandangannya.

Pendeta palsu datang lagi. Dia mendekati Gangaa yang duduk di gerobak. Menyentuh tanganya dan meraba wajahnya. Gangaa yang masih setengah sadar menepis tangan itu. Pendeta palsu mencoba lagi. Kali ini Gangaa dengan kasar mendorongnya, "siapa kau? Lepaskah aku!" Pedeta palsu marah dan menampar gangaa. Lalu dia memegang tubuh Gangaa dan coba memakasanya. Gangaa berteriak, "lepaskan aku!" Lalu mendorong si pendeta palsu hingga terjatuh ke tanah. Pendeta berteriak marah dan mengancam Gangaa.

Gangaa dengan susah payah berhasil turun dari gerobak danterjatuh di tanah. Pendeta palsu dengan terhuyun-huyun mendekati Gangaa. Gangaa mengambil segenggam tanah. Dia menunggu sampai pedeta palsu mendekat, lalu dia melemparkan tanah itu ke matanya. Pedeta palsu berteriak kesakitan. Dan terhuyun-huyun. Teman pendeta bertanya, "kenapa baba?" Si pendeta mengatakan sesuatu dengan meracau. Gangaa coba melarikan diri. Tapi dia tersandung jatuh. Pendeta palsu mengikutinya denga terhuyun-huyun. Temannya datang mendekat danmenolongnya. Pendeta palsu menyuruh temannya itu mengejar Gangaa. Gangaa coba untuk lari...

PREV  1  2