Sinopsis Gangaa episode 344 by Meysha Lestari. Baba memberitahu nenek kalau mereka harus mengorbankan Gangaa untuk menyelamatkan sagar. Nenek menolaj kengorbankan Gangaa, karena bukan begitu dulu kesepakatannya, "kalian bilang akan memgorbankan orang lain, bukan gadis ini. AKu tidak bisa mengambil hidup gadis ini. Kalau seoeri itu, aku tidak bisa melanjutkan pemujaan ini..." nenek lalu berdiri untuk membangunkan Gangaa. Pendeta palsu meraih belati di sampingnya dan mengancm nenek, "hentikan!" Nenek berteriak panik. Gangaa melihat itu dan bangkit untuk menolongnya.
Terjadi pergumulan seru, tarik menarik antara gangaa dan pendenta palsu untuk membebaskan nenek. Tapi teman pendeta palsu datang dan membantunya. Dia berhasil menguasai nenek. Sementara Gangaa dan pendeta palsu masih terlibat adegan saling tarik menarik. Pendeta palasu mengiring Gangaa ke suatu tempat dan mendorongnya. Gangaa terjatuh kedalam lobang. Pendeta palsu lalau memanggil anak buahnya untuk menutup lubang itu. Melihat itu nenek berteriak, "lepaskan dia... lepaskan gadis itu!" Tapi tak seorangpun mengubrisnya.
Gangaa coba memukul-mukul tutup lobang minta di keluarkan. Tapi pendeta palasu hanya beridri menatapnya. Nenek memohon-mohon pada pendeta palsu agar melepaskan Gangaa, pendenta palsu menolak dan malah berteriak nenek dengan nada mengancam. Nenek akhirnya menyadarai kalau pendeta itu palsu dan adalah kriminal. Tapi sudah terlambat. Nenek masih coba untuk memohon pada mereka agar membebaskan Gangaa. Lalu dengan histeris nenek menyerang teman pendeta dan coba membebaskan Gangaa. tapi pendeta palasu berhasil mengejar nenek dan menamparnya hingga nenek terjatuh di tanah.
Sagar tiba di depan gerbang kuburan. Dua orang pendeta palasu menahanya dan melarangnya masuk kedalam. Sagar memkasa, "..ada keluargaku di dalam sana yang sedang dalam bahaya. Ku mohon.. biarkan aku masuk." Tapi kedua pendeta itu tetap berkeras menyuurh sagar peri. Mereka bahkan mengeluarkan belati untuk mengancam Sagar.
Sementara itu, di dalam lobang, Gangaa terus menerus memukul-mukul kayu penutupnya sambil meminta tolong agar di lepaskan. Karena suplay oksigen di dalam lobang semakin menipis dan juga karena kelelahan, akhirnya Gangaa jatuh pingsan.
Di luar kuburan, anak buah berhasil membekuk Sagar dan mengikatnya. Sagar coba memberontak tapi sia-sia. Mereka mengikat kaki dan tangan Sagar serta menutup mulutnya agar tidak berteriak. Tiba-tiba hp pendeta salah satu pendeta itu berdering. Pendeta palsu menyuruh mereka datang. Kedua orang itu segera pergi meninggalkan Sagar yang terikat dengan begitu saja. Sagar coba melepaskan diri.
Di dalam, nenek yang telah berhasil di tangkap mengancam pendenta palsu, "aku akan mengirim kalian kepenjara, kalian tidak tahu aklau anakku adalah seorang hakim..." Pendeta palsu balik mengancamnya. Lalu datang kedua anak buah pendeta, "baba ji, kau memanggil kami?" Pendeta palsu bertanya apa yang mereka lakukan, mengapa lama sekali. Anak buah pendenta memberitahu kalau mereka telah menangkap seorang pemuda dan menginkatnya di luar sana, "dia bilang keluarganya ada di dalam sini." Nenek terlihat senang mendengar itu, "itu cucuku... cucuku datang. kalian semua akan menerima ganjaran.."
Pendeta palsu terlihat kesal. Dia menyuruh mereka membawa nenek pergi. Anak buah pendenta menurut. Dia segera membawa nenek pergi. Nenek berteriak-teriak memanggil Gangaa. Pendeta lalu menyuruh temannya membuka tutup lobang dan memeriksa kondisi Gangaa. Teman pendenta menurut. Dia segera membuka tutup peti dan melihat Gangaa yang terbaring lemas, tak sadarkan diri.
Sagar coba melepaskan diri dari ikatan, tapi sia-sia. tanganya terikat di belakang dan dia tidak mampu berbuat apa-apa. Tiba-tiba dia melihat altar pemujaan di mana ada patung dewi dan diya yang sedang menyela. Sagar mendapat ide. Dia berusaha mendekat ke arah altar itu dengan mengulingkan tubuhnya di trotoar.
Kedua anak buah pendeta membawa nenek pergi. Nenek masih sempat menoleh ke arah lobang di mana Gangaa di kubur dan meminta maaf padanya, "maafkan aku, Gangaa.... aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku melakukan itu demi cucuku..." Nenek coba memberontak dari pegangan kedua anak buah pendeta, "lepaskan aku! Lepaskan!" Tapi tenaga tuanya tidak banyak berarti. Mereka pun membawa nenek ke suatu tempat.
Sagar berhasil tiba di depan altar pemujaan. Dia segera mengulurkan tali yang mengikat tanganya ke diya. Sagar berusaha sekuat tenaga menahan kesakitan akibat panas diya. Tapi tiba-tiba angin bertiup, dan nyla diya hampir mati. Sagar berdoa memohon agar diya tidak mati. Sagar terus berusaha membakar tali yang mengikat tanganya. Tiba-tiba diya padam. Sagar soba sekuat tenaga melepas tali itu.
Teman pendeta mengeluarkan Gangaa dari dalam lobang dan membaringkannya di tikar. Mereka lalau memanggil si pembeli dan meminta sisa uang. Pembeli tidak mau memberikan uangnya begitu saja, "aku memeriksa gadis ini dulu..." Dia memeriksa nadi Gangaa untuk memastikan dia masih hidup. Lalu dia menyentuh pipi Gangaa untuk memeriksa raut wajahnya, Pembeli terlihat puas. Dia menyuruh kedua pendeta itu meletakan tubuh Gangaa ke mobilnya. Kedau pendeta itu menurut.
Kondisi nenek sangat memprihatinkan. Dia sedang di ikat diatas tumpukan kayu bakar dan akan di bakan hidup-hidup. Nenek tidak bisa berteriak karena mulutnya telah disumpal kain. Kedua anak buah pendeta itu hendak menyalakan tumpukan kayu itu dengan obor ketika seseorang memukul kepala mereka. Keduanya langsung tersungkur jatuh. Ternyata Sagar yang telah memukulnya. nenek sangat senang melihat Sagar. Sagar segera membebaskan nenek dan menurunkannya dari tumpukan kayu. Kata Sagar, "nenek..nenek.. kau baik-baiks aja?" nenek melarang Sagar memperdulikan dirinya, "gangaa.. selamtkan Gangaa...!" nenek menunjuk ke satu arah di mana kedua pendeta sedang mengotong tubuh Gangaa. Sagar segera meninggalkan nenek dan berteriak menyuruh orang-orang itu berhenti.
Komplotan itu panik melihat kedatangan Sagar. Pendeta palsu menyuruh temannya menghajar Sagar. Sementara pembeli menggantikan posisinya mengangkat tubuh Gangaa. Teman pendenta dan Sagar terlibat perkelahian seru. Sementara teman pendeta menghentikan Sagar, kedua orang itu membawa tubuh Gangaa pergi. Nenekmelihat Sagar berkelahi dengan teman pendenta palsu, dia terlihat cemas dan was-was. Tapi Sagar yang perkasa berhasil menjatuhkan teman pendeta juga pendeta lain yang datang untuk mengeroyoknya.