Sinopsis Gangaa episode 466 bag 2 by Meysha lestari. Seorang dokter tua yang baru keluar dari ruangan memanggil gangaa. Gangaa mendekatinya dan bertanya tentang dokter Shrama. DOktertua itu memberitahu Gangaa kalau dokter Sharma sedang cuti, "sebenarnya dia menitiopkan tuan Niranjan padaku.." Gangaa sadar kalau dokteritu tahu tentang penyakit Niru dan memintanya segera menangani Niru. Dokter tua itu setuju. Dia mendekati Niru dan memberitahu dokter muda kalau dia mengambil alih Niru. Dokter muda menurut dan bergegas pergi. Mahvdi menanyakan kondisi Niru pada dokter. Saat akan menjawab, dokter menatap Gangaa. gangaa memberi isyarat agar dokte rtidak mengatakan yang sebenarnya. Dokter mengangguk. Dia memberitahu mahdvai kalau dirinya akan memeriksa Niru dulu. DOkte rmenyuruh perawat membawa Niru ke ruang ICU.
Niru di rawat dalam runag ICU. Mahvdi mengintip dari jendela kaca sambil menangis. Gangaa cemas kalau sampai Mahvdi tahu, dia akan sangat terpukul. nenek punya pikiran serupa. nenek menarik Gangaa menjauh dan berpesan pada Gangaa agar menyembunyikan hal sebenarnya dari Mahvdi. Mahdvi mendengar pembicaraan itu dan bertanya, "apa yang di sembunyikan? Amma ji, Gangaa? Apa yang kalian bicarakan?" Gangaa dan nenek slaing pandang dengan tatapan binggung. Mahvdi menatap keduanya dengan rasa ingin tahu. Lalu perawat datang dan memberitahu mereka agar mengurus darah untuk transfusi. Mahdvi kaget, "transfusi darah? Untuk apa? Gangaa? Ada apa ini? Mengapa butuh transfusi darah?" Gangaa coba menenagkan Mahdvi dan menyuruhnya duduk bersama nenek, sementara Gangaa pergi bersama perawat untuk mengurus transfusi darah.
Tak lama kemudian Gangaa kembali bersama pulkit, Mahdvi mondar-mandir dengan cemas. Sementara nenek tak henti-hentinya komat-kamit berdoa. Gangaa memberitahu Pulkit kalau Nirubutuh transfusi darah dan memintanya agar segera mengurusnya. Pulkit berkata dia akan mengambil darah dari bank darah dan dari keluarag serta teman-teman. lalu Pulkit bergegas pergi. Ganga juga ikut pergi.
Mahdi menatap sekeliling dan melihat semua orang terlihat tegang, Gangaa, nenek dan dokter. Mahdvi merasa sesuatu yang buruk sedang terjadi. Mahvdi menghampiri dokter dan menanyakan kondisi Niru. Dokter ingat pesan Ganga dan terpaksa berbohong. Madhvi terlihat sangsi, "lalu kenapa butuh tranfusi darah?" Dokte rmenjawab kalau itu prosedur normal. Lalu seorang perawat datang, dia memberitahu dokter kalau tranfusi darah untuk pasien 22314 penderita kanker darah sudah siap. Madhvi kaget. Dokter menatap Mahdvi dengan cemas, tanpa mengatakan apapun, dokter minta permisi. Mahdvi menghapal nomerpasien. Begitu ada perawat lewat, mahvdi menanyakannya, "pak, pasien 22314 siapa?" Perawat mengajak Mahdvi ke resepsionis. mahdvi mengikutinya. Sepanjang perjalanandia teringat apa yang di katakan Gangaa tentang hasil tes Niru.
Di luar seorang pria berjaket kulit dan berkaca mata hitam turun dari mobil. Dia adalah Yash yang menyamar. Di sempat bertabrakan dengan madhvi tapi keduanya tak saling kenal. Madhvi tiba di meja resepsionis. Perawat mencari data pasien dengan nomor 22314, "Niranjan chaturvedi.." Mahvdi kaget, "penyakitnya?" perawat menjawab, "kanker darah.." Mahdvi sangat terpukul. Dnegna gontai dia melangkah pergi dan tak mendengar panggilan perawat.
Yash tiba di depan ruang ICU. Dia melihat nenek yang sedang berdoa. Yash segera bersembunyi di balik tembok pembatas, mengintip nenek sambil berkata, "tidak ada gunanya berdoa, nenek. karena Niru mu akan segera mati karena suntikan yang akan kuberikan." yash menatap botol obat di tanganya. lalu dia memasang kembali kaca mata hitamnya dan lewat di depan nenek.