Sinopsis Gangaa episode 256 bag 2 by Meysha lestari. Janvi menelpon Yash, "apakah pekerjaanmu sudah selesai?" Yash berkata, "tak seorangpun akan dapat menolong Gangaa atas apa yang akan terjadi. Tak ada solusi untuk drama yang akan terjaid ini." Yash meminta upahnya. Janvi berjanji akan membayarnya dengan imbalan yang pantas. Janvi mnutup telpnya danbeprikir, "aku akan lihat apa yang akan di lakukan keluaraga ini setelah serangan baruku! AKu akan damai setelah semua itu terjadi."
Nenek kembali kerumah. Dia berteriak memanggil semua orang. Semua berlari menghampirinya. Nenek meminta Mehri mambwakan air panas untuk mandi. Maharaj berkata kalau Mehri tidak datang hari ini. Gangaa meawarkan diri. Tapi madhvi terlihat tidak senang. Mereka mendengar PUkit bicara di telpon, dia memarahi orang itu karena percaya pada apa yang ada dalam MMS itu. Madhvi merasa kesal, "ada banyak telpon sejak pagi. AKu tak tahu harus berkata apa." Telpon rumah kembali berdering.
Janvi juga mengeluh, karena teman-temannya menelpon. Katanya, "ada orang yang mengupload MMS itu. Aku mendapat dari teman-temanku karena mereka tahu Sagar adalah teman kecil Gangaa. Mereka bertanya tentang pertemanan ini." Nenek berkata, "kabar iu tersebar kemana saja." Janvi mengangguk, Aku merasa malu. Aku bahkan tidak bisa berohong. Semua orang melihat video itu dengan jelas." Sagar mendengarkan semua itu dengan diam-diam.
Prabha datang sambil berteriak dan berlari masuk kedalam rumah. Dia berkata kalau para preman mengejarnya. Prabha segera bersembunyi di belakang sofa. Beberapa kelompok orang datang. Mereka mengatakan kata-kata murahan sambil melempar batu. Semua orang menunduk mencari tempat yang aman. Supriya terluka ketika mencoba menyelamatkan Pulkit. Semua orang berlari menghampiri Supriya. Sagar menjadi marah, "aku akan melihat siapa yang melakukan ini!" Semua orang mencegah Sagar, terutama Janvi, karena orang-orang itu sangat berahaya. Nenek juga menahan Sagar.
Janvi berpikir kalau Yash benar, "drama sebenarnya baru di mulai. tak seorangpun dapat menyelamatkan Gangaa sekarang." Janvi melihat ada kertas yang gulungkan di sekitar batu. Dia mengambil kertas itu dan membacanya, "Gadis tidak berkarakter seperti dia tidak pantas berada di koloni kita! Seorang janda tidak layak tinggal di kota kita yang suci! Usir dia!"
Sagar dengan marah menyuruh Janvi berhenti membaca. Prabha bertanya pada nenek, "bagaimana aku akan pulang sekarang? tak ada yang bisa keluar rumah karena Gangaa." Prabha lalau bicara dengan sangat buruk pada Gangaa, "apa salah keluarga ini padamu? Prabha juga mengejek nenek.
Gangaa sedang mencuci alat-ala masak sambil melamun. Dia teringat dengan ekspresi semua orang. Maharaj melihat gangaa menangis dan berkata dengan iba, "biarkan saja, aku akan mencucinya nanti." Gangaa menyembunyikan wajahnya. Maharj berkata, "aku tahu dirimu. Kau tidak bersalah. AKu percaya sepenuhnya padamu. Kau mungkin tidak menerti tapi tuhanku tahu penderitaanmu yang juga menyakiti aku layaknya seorang ayan yang terluka."
Sagar lewat dan mendengar perkataan Maharaj ji. Maharj berkata, "maafkan aku yang tidak bisa melakukan apapun meski aku mau. Gangaaku suci seperti sungai Gangaa. Dia tak mungkin melakukan sesuatu yang salah. tapi bagainya cara mengatakan semua ini pada orang-orang itu?" Gangaa menyahut, "kata-kata ini sudah cukup bagiku. Aku melihat pertanyaa di mata orang-orang, terutama di mata orangyang kuanggap keluargaku sendiri." Maharaj meminta Gangaa agar tidak hilang harapan, "semoga tuhan memberimu kekuatan!" Maharaj ji lalu pergi.
Gangaa menjatuhkan sesuatu. Dia membungkuk untuk mengambilonya ketika Sagar datang dan menutupi punggungya saat menyadari sesuatu. Gangaa bertanya padanya, "apa yang sedang coba kau tutupi? aku atau dirimu sendiri? Kita dapat menyembunykan luka di tubuh seseorang, tapi bagaimana dengan luka di hati? Semua orang melihat Gangaa kehilangan kehormatannya, tapi tak seorangpun melakukan apa-apa. Di dunia ini tak ada yang bisa menutupinya..." Gangaa pergi dari sana.