Sinopsis Gangaa episode 258 by Meysha lestari. Sagar pulang seorang diri. Maharaj bertanya padanya tentang Gangaa, "apakah dia menolak untuk pulang?" Smeua orang menatap Sagar. Sagar terdiam, dan tanpa bicara apa-apa dia menuju kamarnya. Janvi terlihat gembira.
Di kamarnya, Sagar memikirkan kata-kata Gangaa. Dia teringat masa-masa kecil mereka. Sagar menjadi kesal dan melempar sesuatu. Sagar coba menenangkan dirinya sendiri. Supriya datang menemuinya dan melihat keadaan Sagar. Dengan cemas dia bertanya, "apa yang sudah terjadi padamu? Mengapa Gangaa tidak datang bersamamu? Aku pikir kau akan membuat dia mengerti karena dia teman kecilmu."
Sagar memberitahu SUpriya kalau Gangaa tidak mau mendengarkan dirinya, "harga dirinya lebih penting baginya. DI asnagat bodoh! Dia tidak sadar kalau telah menyakiti dirinya sendiri dengan menyakiti orang lain. Egonya sangat tinggi, begitu pula diriku! AKu tak bisa memohon padanya untuk ikut pulang. Dia boleh pergi kemanapun dia mau!" Sagar keluar dari kamarnya dan berpapasan dengan Janvi. Janvi bertanya, "apakah kau bertemu Gangaa?" Sagar menjawab kalau dirinya tidak bertemu dan tidak akan pernah bertemu Gangaa lagi. Janvi menanyai Gangaa dengan banyak pertanyaan, tapi Sagar memintanya agar tidak bertanya apa-apa lagi. Janvi menerima telpon dari Yash. Janvi memberitahu Yash kalau Gangaa tidak pulang, "tapi pekerjaan kita belum selesai. Kita harus bertemu dan menyelesaikan segalanya."
Gangaa menyerahkan kunci gudang pada Maharaj, "aku tidak di sana lagi. Paman harus menangani semuanya." Gangaa memberitahu Maharaj apa saja yang harus dia lakukan dan beberapa intruksi khusus tentang hal-hal khusus untuk semua anggota keluarga. Sudha menatapnya dengan sedih. Maharaj menangis. Gangaa melihat itu dan bertanya, "mengapa paman menangis? Aku masih hidup." maharaj menyentuh kepala Gangaa dan memberkatinya, "semoga tuhan selalu memberkatimu dan menganugrahimu umur panjang." Gangaa meminta maharaj agar tidak mencemaskan dirinya, "anakmu ini tidak akan pernah menyerah ataupun kalah!" Maharaj mengusap airmatanya. Gangaa berkata, "nenek memang benar, aku sangat keras epala. Jangalah diri paman. Aku punya banyak banyak pekerjaan yang harus aku lakukan." Gangaa mohon diri.
Sepeninggal Gangaa, Sudah bertanya pada Maharaj tentang Gangaa, "dengan membawa luka apa dia adatang kemari kali ini? Dia tak memberitahu aku semuanya. Aku ingin menelpon nenek, tapi dia melarang." Maharaj ji menceritaka semuanya pada Sudha tentang orang rumah yang sudah tidak mempercayai Gangaa lagi, "apa yang lebih buruk dari ini? Jangan telpon siapapun atau biarkan siapapun bertanya pada Gangaa tentang ini. Biarkan dia hidup dengan damai." Setelah itu maharaj pamit pulang. Sudha sedih memikirkan apa yang telah di alami gangaa.
Yash dan Janvi pergi kesuatu tempat dengan bersepeda. Janvi tidak suka akan tempat dimana Yash akan membawanya. Yash meminta Janvi agar tidak cemas, "aku merasa sangat beresiko bertemu di rumah." Janvi memperingatkan Yash agar tidak mempermainkann dirinya, "apa rencanamu sebenarnya?" Yash berkata kalau dirinya tahu Janvi ingin Gangaa pergi dari kota ini juga. Janvi mengangguk, "Sagar memang sangat marah, tapi hatinya akan segera luluh. Dia pasti akan membawa Gangaa pulang kerumah. Lakukan sesuatu!" Yash menyuruh Janvi melihat dan menunggu apa yang akan dia lakukan sekarang, "asrama janda itu adalah harapan terakhir Gangaa." Janvi menyuruh Yash melakukan sesuatu agar Gangaa di usir dari sana juga, "aku aka segera memesan tiket ke london. Sudah cukup semua ini! AKu akan membawa Sagar pergi jauh dari Gangaa selamanya."