Sinopsis Gangaa episode 274 by Meysha Lestari. Nenek membawa gangaa ke kamarnya. Di sana dia memarahinya, "tatapan matamu, pemberontakanmu, kegilaanmu! Kau tahu apa akibat dari kegilaan ini?" Gangaa menjawab, "Radha Ji tidak akan pernah mencintai Kanha jika dia memikirkan konsekuensinya." Nenek menampar Gangaa ddengan keras, "jangan gunakan nama tuhan untuk menyembunyikan dosamu. Apakah kau tidak malu? Bagaimana kau bisa memiliki kekuatan untuk melakukan itu?"
Gangaa menjawab, "aku mendapatkannya dari kehormatan diri yang di ajarkan ayahku. apa yang di ajarkan tuan dan hari ini..dari Sindoor Sagar." Nenek berkata, "tidak Sindor ataupun kehormatan diri yang akan tersisa. Aku akan menunjukannya padamu." Nenek menekan Gangaa di tembok dan menghapus vermilion di rambut Gangaa dengan pakasa. Butiran vermilion itu jatuh dikaki patung Kanha. Gangaa melihat itu. Nenek bertanya, "lihat, di mana sindoor itu sekarang? Jangan membuatku gila!" Gangaa menatap kaki Kanha, "lihat saja sendiri, di mana itu! Itu ada di kaki Kanha ji."
Nenek terlihat kaget. Gangaa mendekatinya, "vermilion seorang janda jatuh di kaki dewa Kanha. Maka sekarang akan menjadi suci. Bagaimana nenek akan menyangkalnya?" Nenek masih belum bisa menerima. DIa membawa Gangaa keluar untuk menjelaskan apa arti janda. Sagar berteriak pada Gangaa agar tidak mendengarkan siapapun.
Madhvi berteriak memanggil Sagar. DIa menunjukan sesuatu, "semua ini adalah kenangan masa kecilmu. AKu menyimpan semuanya dengan aman. Apa yang harus aku lakukan dengan benda-benda ini sekarang? 9 bulan aku mengandung dengan harapan. Apa yang harus kulakukan sekarang? Semua kesusahan yang kutanggung untuk membesarkanmu? Apa yang harus aku lakukan dengan hubungan itu? Kau menolak cinta ibumu demi gadis asing?" Sagar menyangkal, "aku tidak melakukan itu. Ibu yang menolak menerima keputusan yang paling penting dalam hidupku. Kau tahu betapa aku sangat mencintaimu."
Madhvi meminta Sagar bersumpah atas nama dirinya bahwa dia akan meninggalkan Gangaa selamanya. Sagar menyahut, "apakah ibu ingin balasan atas kasih sayang yang ibu berikan? AKu bisa mati jika ibu menginginkannya, tapi jangan rampas Gangaa dariku! Dia adalah jiwaku. Orang bahkan bisa hidup setelah mati. Tidak ada yang melebihi jiwa."
Madhvi berkata, "kau mulai bicara besar sekarang." Madhvi menyiram mainan masa kecil Sagar denga bensin lalu membakarnyaa. Semua orang coba untuk bicara padanya tapi sia-sia. Pulkit menarik Madhvi menyingkir dari dekat api, "apa yang ibu lakukan?" Madhvi menunjuk Sagar, "tanyakan padanya! Dia telah berbuat dosa yang tidak akan pernah bisa di cuci. Dia telah mengisi belahan rambut Gangaa dengan vermilion. Dia ingin menikahi seorang janda!" Madhvi menangis dalam pelukan Pulkit.
Pulkit menghibur Madhvi. Madhvi terus menanggis sambil berkata, "Sagar telah menghancurkan segalanya." Sagar menagkui perbuatannya, "mungkin ini terlihat salah di mata orang lain tapi bagus dalam pandanganku. Aku tidak akab merubah keputusanku." Tiba-tiba terdengar seseorang menyanyikan tentang cinta dan pemberontakan. Prabhan yang menyanyikannya. Dai terkejut melihat siatuasi yang di lihatnya, "maaf, aku tidak tahu kalau situasinya seperti ini." Madhvi menatap Prabha dengan tajam.
Yash memberitahu Janvi apa yang telah di lakukan Sagar. Janvi berteriak marah, "ini tidak mungkin terjadi! Sagar tak boleh melakukan itu! Pasti Gangaa dalang di balik semua ini. Dia telah merebut Sagar dariku!" Janvi membanting barang-barang di kamarnya dengan kesal lalu menangis. Panggilan Yash masih tersambung. Yash mendengar semua keributan yang di lakukan Janvi, dia tersenyum.
Kata-kata gangaa bergema di telinga Janvi. Dia membayangkan Gangaa ada di depannya dan berkata, "sudah kubilang Sagar adalah milikku dan akan datang padaku saja. Kau telah kalah!" Janvi menggeleng, "kautidak boleh menang dariku! AKu tahu bagaimana membuat Sagar menjadi milikku dan mengalahkanmu!"
Niru berkunjung kerumah Janvi. Ayah Janvi menyambutnya dan memperkenalkan dia pada orang-orang terpandang di Mumbai.