Sinopsis Gangaa episode 286 bag 2 by Meysha Lestari. Gangaa menghentikan langkahnya dan menatap Sagar. Sagar mengamati belahan rambut Gangaa yag bersih dan bertanya, "mengapa kau tidak memakai sindoor?" Gangaa menjawab, "kau sendiri yang telah menghapusnya, mengapa bertanya tentang itu?" Gangaa menepis tangan Sagar dan melangkah. Tapi Sagar cepat-cepat menarik Gangaa dan menekan tubuhnya ke dinding. Janvi menatap dengan perasaan terluka dan cemburu. Sagar menatap wajah Gangaa begitu dekat. Keduanya saling berpandangan. Sagar berkata, "kau membuang aku dan cintaku dari hatimu secepat itu?" Gangaa membalas, "bagaimana bisa orang yang melempar batu ke cermin dan memecahkannya bis amenanyakan pertanyaan seperti ini?" Sagar tidak tahu harus menjawab apa. Dia hanya menatap Gangaa yang melangkah pergi dengan tatapan sedih dan sesal.
Pulkit terkejut mengetahui kalau Sagar telah menikahi Janvi. Pulkit menyatroni Sagar dan menegurnya, "apa yang kau lakukan dalam kegilaanmu itu?" Sagar balik bertanya, "kau sendiri? apa yang kau lakukan pada keluarga ini? Kau membagi dua rumah..." Pulkit menjawab, "aku tidak melakukan semua itu dengan senang hati. Aku terpaksa melakukannya karena aku sedang dalam masalah dan tidak punya pilihan lain. Ini adalah keputusan yang berat yang harus kuambil karena aku tidak berdaya..." Sagar membela diri dengan mengatakan hal yang sama.
Sudha datang dan menanyakan Gangaa pada Maharaj, "dia memanggil aku. Aku datang untuk membawanya." Supriya dengan binggung bertanya, "membawanya kemana?" Sudha memberitahu Surpiya kalau Gangaa ingin tinggal di asrama janda mulai sekarang dan seterusnya. Dia pernah begitu yakin kalau orang yang dicintainya di tempat ini akan membuatkan rumah impian untuknya. Tapi ternyata dia salah. Orang yangs angat dia cintai telah menghancurkan kepercayaannya."
Sudha datang dan menanyakan Gangaa pada Maharaj, "dia memanggil aku. Aku datang untuk membawanya." Supriya dengan binggung bertanya, "membawanya kemana?" Sudha memberitahu Surpiya kalau Gangaa ingin tinggal di asrama janda mulai sekarang dan seterusnya. Dia pernah begitu yakin kalau orang yang dicintainya di tempat ini akan membuatkan rumah impian untuknya. Tapi ternyata dia salah. Orang yangs angat dia cintai telah menghancurkan kepercayaannya."
Gangaa menemui Niru. Dia membantu Niru memakai sandal sambil berpamitan, "aku akan pergi selamanya." Niru tertegun dan berkata, "aku tidak memintamu untuk meninggalkan rumah ini..." Gangaa menjawab, "tuan tidak mengatakannya tapi cintamu telah menciptakan ilusi dalam kepalaku sehingga aku berpikir kalau ini juga adalah rumahku. Kata-kata belas kasihan yang tuan katakan telah menghancurkan aku saat itu juga. Aku tidak bisa lagi tingal di sini. Aku harus pergi." Gangaa menyentuh kaki Niru, "restui aku tuan, aku harus menjadi seseorang yang sukses agar aku bisa membalas semua kebaikanmu." Setelah berkata begitu, Gangaa pergi di ikuti tatapan sedih Niru.
Semua orang menatap Gangaa dan Sudha. Pulkit meminta Gangaa agar tidak pergi, "kau mau kemana? Kau akan pergi dari rumahmu dan tinggal di asrama?" Gangaa mengatakan dengan jelas, kalau ini bukan rumahnya. Pulkit berkata, "aku tahu kesedihan apa yang di berikan rumah ini padamu. Kau tidak akan pergi dari rumah ini selama aku masih hidup. Nenek bilang rumah di bangun oleh cinta dan kepercayaan. Aku merasa kalau kau punya konstribusi yang sama dalam rumah ini. Kau punya hak yang sama atas rumah ini." Nenek marah mendengar kata-kata Pulkit. Pulkit berkata pada nenek, "aku tahu nenek tidak ingin dia tinggal di rumahmu lagi. Tidak akan. Mulai sekarang dan seterusnya dia akan tinggal dirumahku, di seberang tali.
Gangaa meminta agar Pulkit tidak bertengkar dengan keluarganya demi dirinya, "aku tak ingin tinggal di sini. AKu tak bisa!" Supriya juga meminta agar Gangaa tinggal. Gangaa berkata kalau dirinya tdiak mau lagi menerima kebaikan dari siapapun. Pulkit berkata, "aku tahu apa yang kau rasakan. Tak ada yang bisa memahami dirimu sebaik aku di sini. Aku mengeri betapa kau sangat menghargai kehormatan dirimu sejak pertama kau menginjakkan kaki di rumah ini. Kau tak bisa melarang aku untuk memintamu tinggal. Jika kau merasa tidak bsia menerima ini, kau boleh membayar sewa padaku."
Sudah mendukung ide Pulkit, "hanya orang yang beruntung yang bisa punya kakak sebaik Pulkit." Gangaa menyentuh kakinya. Supriya mendukung perkataan Sudha. Gangaa lalu berpindah ke sebarang tali bersama Pulkit dan Supriya. Dengan perasaan emosional dan mata berkaca-kaca, Gangaa menatap anggota keluarga Chaturvedi yang lain dari seberang tali. Sinopsis Gangaa & SANTOSHI’S MAHASANGAM