Sinopsis Gangaa episode 293 by Meysha Lestari. Sepulang dari restoran sambil menangis Janvi mengadu pada Madhvi tentang Sagar dan Gangaa. Bhakan Janvi meminta Mahdvi menanyai anaknya tentang hubunga mereka. Sagar tidak menyangkal apa-apa. DI ahanya menatap Janvi dengan taatapan tajam.
Kemarahan Janvi semakin menjadi-jadi saat dia melihat Gangaa dan Supriya pulang. Dia berkata kalau dirinya akan mendapat jawaban atas semua nya sekarang, “apa statusku dan apa yang dia inginkan!” Janvi beranjak. Sagar bertanya dengan heran, “apa yang akan kau lakukan?” Janvi menjawab, “itu bukan urusanmu!”
Janvi pergi ke sisi rumah Pulkit di ikuti Sagar. Dia melabrak Gangaa tanpa basa-basi, “…mengapa kau tidak membiarkan kami sendirian? Aku tahu kau sengaja datang ke restoran yang sama hari ini. Apa yang kau inginkan? Kenapa kau tidak membiarkan suami-istri hidup baahagia?” Gangaa terngangah mendengar semua tuduhan Janvi.
Supriya menjelaskan kalau itu hanya sebuah kebetulan. Tapi Janvi tidak percaya, “Gangaa sangat cerdik. Mengertilah Gangaa, kalau Sagar tak mungkin menjadi milikmu. Dia telah menikahi aku. Demi tuhan, tolong tinggalkan kami. Jangan ikuti suamiku!” Sagar coba mengatakan sesuatu, tapi Janvi tidak memberinya kesemptan. Mahdvi meminta Janvi agar kembali kerumah mereka, “aku akan bicara pada Sagar!” Janvi hampir saja menurut, ketika Gangaa menghentikan langkahnya.
Gangaa berkata pada Janvi, “semakin cepat kau mengerti, maka akan semakin baik. Aku memang mencintai Sagar tapi tak pernah mencintai suamimu dan tidak akan pernah! Aku ingin menjadikan Sagar milikku selamanya tapi aku tidak punya hubungan dengan suamimu. Aku sudah meninggalkan kalian berdua sejak lama. Akan lebih baik kalau kalian juga meninggalkan aku sendirian sekarang. Kau pikir kau akan mendapat cintanya dengan cara merampas dia? Yang sebenarnya adalah kalian berdua tidak bersama bahkan setelah kalian menikah. Kau harus berpikir, mengapa bisa begitu?”
Janvi membalas, “beraninya kau bicara padaku seperti itu! Sagar adalah dan akan selalu menjadi milikku! Kau cemburu padaku karena tidak mendapatkan dia. Aku tahu gadis seperti mu dengan baik. Kau ingin menjebak pria kaya seperti Sagar. Cinta hanya kebohongan. Kau hanya ingin uang. Sedihnya, kau tak bisa melakukan itu karena semua orang di sini mengenalmu. Mengapa kau tidak Pergi ke tempat lain saja? Coba jebak orang lain, jangan Sagar!”
Sagar berteriak dengan marah, “Janvi! Apa yang kau katakan? Kau tidak akan berkata seperti itu lagi tentang Gangaa! Hubungan itu ada batasannya. Kau telah melewati batasanmu!” Janvi balik bertanya, “lalu apa yang kalian lakukan? Kau menikahiku dan Pergi pada wanita lain di malam pertama pernikahan kita. Apa yang harus aku pikirkan? Bagaimana aku bisa menerimanya? Wanita murahan itu, dia kekasih gelapmu kan?”
Sagar dengan marah berteriak, “hentikan! Jangan katakan apapun lagi atau dampaknya akan tidak baik bagimu! Jangan lupa bahwa kita menikah dengan menandatangani selembar kertas, maka hubungan ini juga bisa berakhir dengan menandatangani kertas yang lain!”
Janvi dan Gangaa tertegun mendengar kata-kata Sagar. Lalu tanpa bicara lagi, Sagar pergi dari sana. Janvi menatap Gangaa penuh kebencian, “apakah sekarang kau bahagia? Ini yang kau inginkan bukan? Kau janda. Kau tidak bisa mendapatkan kebahagian pernikahan karena itu kau ingin merusak kebahagiaanku. Tapi kau tidak akan membiarkan kau melakukan ini. Aku tidak akan membiarkan kau menang!” lalu Janvi pun peri dari hadapan Gangaa dengan kesal dan kecewa. Madhvi menatap Gangaa dengan marah.
Gangaa meniup terompet cangkang keong di kamarnya. Dia terlihat sangat terluka dan terpukul atas apa yang terjadi barusan. Supriya mengamatinya dengan prihatin dan bertanya, “berapa banyak suara yang coba kau tenggelamnkan dalam kebisingan suara terompet keong itu? Dan sampi kapan?” Gangaa menjawab, “aku akan mencoba sampai aku bisa. Aku harus mengabaikan semua suara itu, penghinaan dan ejekan. Siapapun bisa mencoba sebanyak yang mereka mau tapi tidak akan mengoyahkan aku dari jalanku! Gangaa artinya mengalir tanpa gangguan. Gangaa yang ini juga akan mencapai tujuannya!”