Sinopsis Gangaa episode 293 bag 2

Sinopsis Gangaa episode 293 bag 2  by Meysha Lestari.  Supriya mengangguk, “aku tahu. Gangaa ku tidak akan pernah kalah. Ujian sudah berakhir. Kau akan menemukan tempat magang untuk dirimu sendiri. Bagaimana kau tidak menghormati harga dirimu? Kau bicara tentang membayar uang sewa..” Gangaa mengangguk, “kakak sangat baik. Kau mengatakan ini untuk menyemangatiku. Andai semua orang dapat memahami diriku seperti dirimu. Kau mengerti aku dalam waktu singkat..”

Niru masuk ke kamar kerjanya dan meminta Mahdvi membawakan secangkir the untuknya. Dia melihat Sagar tidur di ruang kerja dan menanyai Madhvi tentang hal itu. Madhvi berbohong dengan berkata kalau Sagar mungkin kerja hingga larut. Niru tidak mempercayainya, “akutahu ada sesuatu yang lain. Aku tahu dia menikahi Janvi karena marahd an terburu-buru tapi tidak akan mudah baginya untuk menjalani hubungan itu. Aku sudah bilang padamu malam itu, semua karena aku. Seharusnya aku tidak memisahkan Sagar dari Gangaa. Mungkin yang terbaik untuk semua orang.”

Madhvi bertanya dengan heran, “mungkin? Bagaimana kau bisa mulai menggunakan kata-kata itu? Kau selalu mengatakan sesuatu dengan penuh percaya diri..” Niru berkata kalau dirinya tidak bisa melihat anaknya terpuruk seperi itu. Madhvi meminta Niru mempercayainya, “aku tidak akan membiarkan hubungan anakku hancur dengan mudah. Aku tidak akan membiarkan dia bermain-main dengan kehidupan Janvi. Dia telah menikahinya. Ini bukan permainan. Ini adalah hubungan seumur hidup. Aku pikir waktu akan membantu tapi aku tidak bisa memasarahkan semuanya pada waktu. Aku harus melakukan sesuatu!”

Gangaa membeli surat kabar untuk mencari lowongan kerja. Pulkit menyebut Gangaa telah gila. Gangaa memberitahu Pulkit betapa susahnya mencari kerja, “magang sangat penting bagiku. Aku harus bisa membuktikan diri..” Pulkit mengangguk setuju. Madhvi memanggil Gangaa dan berkata, “kau juga harus membuktikan hal yang lain juga..! Aku telah membesarkanmu dengan sepenuh kasih sejak kau masih kecil. Kau harus membuktikan kalau tuanmu tidak salah saat membawamu pulang kerumah ini. Kau juga harus membuktikan bahwa kaumampu membayar semua cinta yang kami berikan padamu. Bisakah kau melakukan itu?”

Pulkit menatap ibunya dengan heran, “apa yang ibu inginkan hari ini?” Mahdvi mengabaikan Pulkit dan menanyai Gangaa, “apakah kau bisa melakukan itu?” Tanpa bertanya Gangaa mengangguk, “sangat bagus kalau nyonya meminta aku membayar semua kebaikanmu kembali. Jangan khawatir. Aku akan mebayar setiap dan semua kabikan yang kau berikan meski bayarannya sangat besar.” Mahdvi bertanya dengan rasa ingin tahu, “apakah kau tidak akan mundur nanti?”

Pulkit menatap Gangaa dan menyarankan agar menanyakan secara jelas apa yang di minta ibunya. Gangaa meminta agar Pulkit tidak cemas, “seperti tuan, nyonya juga meminta bayaran atas cintanya. Dia tidak melakukan kebaikan padaku. Apa yang lebih baik dari ini? Kau mengadai sebelum membeli sesuatu. Aku harus membayarnya sekarang. ..” Gangaa menatap Mahdvi, “katakan padaku nyonya, apa harga cinta ibu yang kau berikan padaku?” Madhvi meminta agar Gangaa ikut dengannya. Pulkit sekali lagi mengingatkan Gangaa agar tidak jatuh dalam kata-kata siapapun. Mereka coba menjebakmu. Jaga dirimu baik-baik.” Gangaa mengangguk dan peri bersama Madhvi.

Sagar terkejut melihat Gangaa di ruang belajarnya. Melihat itu Gangaa bertanya, “apakah kau tidak gembira melihat aku?” Keduanya lalu terlibat pembicaraan tentang apa segala sesuatu yang terjadi pada mereka kahir-akhir ini. Sagar menghampiri Gangaa dan bertanya, “ada apa? Apa yang terjadi? Bagaimana semua ini bisa terjadi pada kita? Mengapa? Mengapa kau melakukan ini? Katakan padaku, bagaimana kita bisa seperti ini?” Sagar menyentuh Gangaa. Gangaa segera menepis tanganya dengan lembut. Sagar tersadar dan segera menarik dri, ‘maafkan aku. Aku tahu kau tak suka sentuhanku. Kau sudah pernah bilang agar aku tidak menyentuhmu. Maafkan aku. Begitu besar jarak yang terentang antara kita sekarang. kau telah merampas semua hak dariku. Lalu megapa kau ada di sini sekarang?”

Gangaa menunjukan celengan mereka, “kita harus menghitungnya…” Sagar segera membuka celengan itu dan meminta Gangaa agar segera menghitungnya dan menyelesaikan masalah mereka hari ini juga. Gangaa menyodorkan sebutir koin kearah Sagar dan berkata, “ini untuk hari ketika aku datang kesini atas permintaanmu dan nenek mengizinkan aku tinggal.” Sagar melakukan hal yang sama, dia mendorong satu koin ke arah Gangaa sambil berkata, “ini untuk bermain kriket denganku dan membiarkan aku menang.” Keduanya terus berpikir dan mengingat masa-masa kecil mereka dan membagikan koin-koin secara merata antara keduanya.

Sagar berkata, “kita berdua telah saling melukai satu sama lain dengan sangat buruk. Tak ada yang kurang, baik aku ataupun dirimu. Kita bahkan tidak kehilangan setiap hitungan.” Gangaa menyangkal, “kita belum impas. Kau masih punya satu koin ekstra. Aku datang untung membuat perhitungan tentang itu saja.” Sagar menyerahkan koinnya pada Gangaa. Tapi Gangaa menolak, “ini bahkan tidak akan membuat kita impas.” Sagar bertanya dengan heran, “apa yang kau inginkan?” Gangaa bertanya, “apakah kau bisa memberikan apa yang aku minta?”

Sagar mengangguk pasti, “aku bisa memberikan hidupku padamu hanya dengan satu gerakan. Lalu mengapa kau tanya?” Gangaa berkata klau apa yang akan di mintanya lebih berharga dari pada hidupnya, “aku ingin kau memberikan semua hak pada Janvi sebagai layaknya seorang istri…” Sagar tertegun… Sinopsis Gangaa episode 294 by Meysha Lestari
 
PREV  1  2  NEXT