Sinopsis Gangaa episode 294 by Meysha Lestari

Sinopsis Gangaa episode 294 by Meysha Lestari. Mendengar permintaa Gangaa, Sagar tertegun. Dia menatap Gangaa dengan tatapan tak percaya, "ini yang kau inginkan?" Gangaa mengangguk. Sagar menghampiri Gangaa mengamatinya dan menggeleng, "tidak! kau bohong! Kau tak menginginkan ini. Itulah mengapa kau bahkan tak mau menatap mataku." Gangaa menhapus airmatanya dan menoleh ke arah Sagar, "sekarang aku menatap matamu. Kautelah menikahi Janvi. Kau punya tanggung jawab terhadap dirinya. Jangan membuat dunia menyalahkan aku karena hubunganmu. Jangan biarkan dunia mengejekku. Terima Janvi dengan sepenuh hati. Berikan semua hak nya. Demi aku!"

Sagar menyahut dengan mata berkaca-kaca, "Sagar bisa melakukan apapun untukmu. Aku bahkan tidak akan menyia-nyiakan sedetikpun untuk menghancurkan hidupku. Aku tahu mengapa kau mengatakan ini padaku. AKu akan menghancurkan hidupku sendiri jika harus, tapi jangan marah. AKu telah menerima Janvi sebagai istriku sekarang. Apakah kau senang sekarang? Kita impas sekarang." Gangaa mengambil bagiannya. Sagar menatapnya dengan tatapan terluka. Gangaa mengucapkan terima kasih pada Sagar lalu peri meninggalkannya. Sagar balas mengucapkan terima kasih pada Gangaa dengan hati hancur, "Thank You Gangaa. Kau telah membunuhku dari dalam, hari ini. Terima kasih!"

Begitu tiba di luar, Gangaa segera memanggil Madhvi. Keduanya berdiri di batasi oleh tali. Mahdvi menatap Gangaa dengan rasa ingin tahu. Gangaa berkata, "nyonya, aku telah melakukan apa yang kau minta dariku. Kau telah membesarkan aku dengan penuh kasih sayang. Aku mulai menganggap dirimu sebagai ibuku. Aku telah membalas mu hari ini." Gangaa menunjukan koin di tangannya pada Madhvi. Madhvi terdiam, tak tahu harus berkata apa. Tanpa berkata apa-apa lagi, Gangga beranjak pergi meninggalkan Madhvi.

 
Sagar terus menatap koin bagiannya dan memikirkan kata-kata Gangaa, "kau ternyata sangat teliti dalam membuat perhitungan." Sagar lalau keluar dan peri keatas. Madhvi melihat itu dan berguman, "aku heran, apa sebenarnya yang telah terjadi pada Sagar?"

Sagar datang ke kamarnya dan mendudukan Janvi di tepi tempat tidur. Lalu dia berkata, "aku datang padamu. Apakah kau senang sekarang?" Janvi coba mengatakan sesuatu, tapi Sagar tidak membiarkan dia bicara. Kata Sagar lagi, "dia mengejarku! Dia ingin menjebakku demi uang dan kesenangan. Ini yang kau katakan tentang Gangaa. Hari ini, dia telah memberiku hukuman yang sangat besar. Dia telah menarik dirinya jauh dariku. Dia telah menutup semua pintu.." Janvi coba berdiri, tapi lagi-lagi Sagar menyuruhnya duduk. Lanjut Sagar, "Gangaa telah mengambil sumpah dariku. Aku harus menerima dirimu sebagai istriku dengan sepenuh hati dan memberikan semua hak mu..."
 
Sagar menarik tangan Janvi dan membawanya ke depan cermin, "lihat pada dirimu sendiri, Nyonya Janvi Sagar Chaturvedi. Kau sangat beruntung mendapatkan nama itu karena papa menolak memberikannya pada Gangaa. Kau beruntung memakai Mangalsutra atas namaku. Dan sindoor... sindoor yang di pakai Gangaa sejak kecil tapi tidak bisa mengklaimnya. Kau beruntung mempunyai semua itu. Aku telah memberikan semua hakmu kan? Ini yang kau inginkan bukan? Aku tidak pernah tahu kau begitu sangat menginginkan diriku hingga kau tak pernah memikirkan apa yang aku inginkan. Kau tidak berpikir untuk siapa jantungku berdetak. Aku sangat marah karena itu aku menikahimu. Aku akui, aku telah membuat kesalahan. Tapi setidaknya kau sadar sepenuhnya. Dan sekarang kau menyalahkan Gangaa! Gangaa selalu hebat. Dia telah melakukan hal hebat lainnya. Pertama dia mendonasikan aku pada ayahku dan sekarang dia memberikan aku padamu..."
 
 

Janvi menangis. Sagar menyuruhnya berbahagia, "kau telah mengalahkan Gangaa. Tapi sebenarnya, Gangaa tidak pernah kalah. Aku yang kehilangan segalanya. Mulai sekarang dan seterusnya aku suamimu da sebaliknya. Kau punya hak atas semua milikku..." Sagar meraih tangan Janvi dan meletakkannya di dadanya, "tubuh ini juga milikmu!" Janvi mendorong tubuh Sagar. Sagar mengejarnya, "itu yang kau inginkan bukan? Kau ingin dekat denganku. Kau pasti akan menyadari kalau tubuh ini sudah mati. Hati ini berdetak hanya karena satu nama. Lihat ini!"

PREV   1  2