Sinopsis Gangaa episode 413 by Meysha Lestari

Sinopsis Gangaa episode 413 by Meysha Lestari. Gangaa mencium kening Krishna. Krishna tersenyum. Gangaa menatap Kashish yang termenung sedih. Gangaa meraih tangan Kashish dan tangan Krishna dan menggandeng mereka sambil berkata, "dengarlah, kita masing-masing memiliki kekuatan, dan jika kita bersama maka tidak ada yang bisa menghentikan kita.." Gangaa menatap foto rahat dan berkata lagi, "Rahaat ma selalu berkata begitu! Tidka adayang tidak mungkin kalau kita mau berusaha!" Krishna setuju dengan apa yang dikatakan Gangaa. Lalu mereka bertiga menyatukan telapak tangannya dan membuat tos sambil tertawa gembira. Lalu Krishna berkata kalau dia lapar dan mengajak untuk makan malam. Gangaa ingat dan bergegas pegri untuk mengambil makanan. Diameminta Kashish membantunya. Kahsish menurut meski dengan wajah masih tegang.

Supriya termenung di tempat tidur. Dia teringat apa yang di katakan Kashish tentang cintanya pada Pulkit. Lalu Pulkit muncul dengan wajah tegang dan tertekan. SUprya menyapanya, "Pulkit, aku tahu aku semua ini salahku. AKu telah menarik diri darimu sehingga kau mencari kebahagiaan di luar..." Pulkit menggelng, "tidak Supriya. Kita berdua yang patut di salahkan. Tapi dalam kesalahan kita ini Kashish terjepit di tengahnya.." Supriya membuang muka mendengar nama  Kashish di sebut, "aku mengeri Pulkit. Tapi sangat menyakitkan bagiku ketika nama Kashish di sebut.." Pulkit menatap SUpriya dengan tatapan penuh sesal.

Sagar sedang duduk menghadapa laptop dengan segelas minuman di tangan. Wajahnya kosong tanpa ekspresi. Madhvi keluar dan menyapanya, "Sagar.." Sagar menoleh. Mahdvi menatapnya dan mengambil duduk di sampingnya. Mahdvi membeirtahu Sagar kalau dia cemas dengan perkembangan hubungan Pulkit dan SUpriya dan tidak akan pegri ke London sampai masalah mereka selesai. Sagar kaget, "maama, apa yang kau katakan?" Mahdvi coba membuat Sagar mengeri kalau masalah pulkit sangat komplek dan sebagai ibu, dia tdiak bisa meninggalkan mereka begitu saja dengan masalahnya. Mahdvi meminta Sagar agar memahami perasaannya. Sagar dengan wajah prihatin berkat akalau dirinya juga binggung dan bertanya-tanya apa yang bisa dia lakukan untuk mendekatkan mereka.

Gangaa dan Krishna sedang mengisi formulin Pasport Online. Krishna mendekte sementara Gangaa yang mengetik. Kashish datangs ambil membawa nampan berisi gelas susu. Dia menyodorkan gelas pada Gangaa, Gangaa mengambil gelas itu dan mengucapkan terima kasih. Krishna melihat apa yang di lakukan Gangaa, "apakah kalian ingin membuat Pasport?" Krishna menjawab, "benar sekali bibi..." Kashish lalu duduk bersama mereka dengan wajah sedih. Kashish memberitahu Gangaa kalau dirinya tidak akan pergi ke rumah sakit hari ini. Gangaa menatapnya dnegan tatapan heran. Krishna bertanya, "kenapa? apakah bibi sakit?" Krishna lalu menyentuh kening Kashish, "ya..tidak demampun.." kahsish tersenyum , "sudah ku bilang aku baik-baik saja.." Gangaa terkebak dalam kolom nama ayah. Kashish dan Krishna menatapnya dnegan rasa heran. Gangaa membeirtahu mereka kalau dia tdiak bisa mensubmit formulir itu sampai kolum itu terisi. Kahsish dan Gangaa saling tatap. Krishna terlihat berpikir sejenak lalau berkata, "aku punya ide.." Krishna mengetikan sesuatu kedalam kolom itu dan mensubmitnya. Formulir terdaftar. Kashish memuji Krishna. tak lama kemudian ada SMS masuk ke hp Gangaa. Sbeuah pemberitahuan bahwa proposal mereka di terima dan mereka mendapat temu janji besok. Krishna bersorak senang. Gangaa mengajak Krishna dan Kashish pergi tidur.

Esok paginya, nenek, Sagar,madhvi dan Zoya (yang selalu ada meski kehadirannya tidak di sukai) sedang membicarakan tentang Pulkit dan SUpriya. Sagar berkata bahwa kalau mereka berharap Supriya dan Pulkit kembali bersama maka mereka membutuhkan seorang anak. Nenek tentu saja kaget, "anak? apa yang kau bicarakan lala? tentu saja tidak!" Sagar menjelaskan bahwa hanya itu cara, "dengan hadirnya seorang anak hubungan mereka akan membaik..." Nenek bertanya, "bagaimana itu bisa terjai?" Zoya ikut bicara, dia mengingatkan Sagar bahwa Supriya tidak bisa menjadi seorang ibu. Sagar menatap Zoya dengan tatapan tak suka. Lalu dengan sedikit berisik, Sagar berkata bahwa meski mereka tidak bisa punya anak, mereka bisa mengadopsi anak orang lain. Nenek kaget, "apa?" Zoya dan Mahdvi juga kaget dengan saran itu. Nenek berkata kalau kehidupan di London telah merubah cara berpikir Sagar. Nenek tidak mau dan tidak setuju dengan saran Sagar, "bagaiamna bisa aku mengizinkan anak orang lain masuk dalam keluarga ini?" Sagar menatap nenek dengan tatapan memohon. Zoya terlihat cemas, dia berpikir, "ini tidak boleh terjadi. Aku tidak mau kehilangan semua property ini..."

Mahdvi menanyakan apakah saran sagar bisa berjalan, karena anak itu bukan anak Pulkit dan Supriya tapi anak orang lain, "apakah dia bisa mengikat kembali hubungan Pulkit dan Supriya?" Nenek mengangguk, "itulah yang ku maksud!" Sagar coba membuat nenek dan Mahdvi mengerti bahwa Pulkit dan Supriya harus memilih sendiri anak itu dan menadopsinya tanpa paksaan, "mereka harus memikirkan kebaahagiaan anak itu dan dengan cara itu mereka akan berusaha untuk membuat hidup mereka bahagia sekali lagi.." Niru muncul dan memuji pemikiran Sagar, "bagus sekali pemikiranmu Sagar!" Sagar menileh kearah Niru, begitu pula Mahdvi, nenek dan Supriya. Mereka menaatap Niru dengan rasa ingin tahu. Niru mendekat dan berkata, "hal seperti ini tidak pernah terlintas di pikiranku, kalau tidak sudah sejak dulu aku akan mengadopsi seorang anak untuk mereka..." Semua orang menatap Niru dengan tegang. Niru tersenyum bahagia dan berkata, "tapi untung Sagar memikirkan ini...anakku..." Niru keceplosan mengatakan Sagar anakku. Sagar menatap Niru dengan tatapan aneh. Niru yang menyadari hal itu segera bergegas pergi.

PREV   1  2