Sinopsis Gangaa episode 461 bag 2 by Meysha Lestari. Niru belum sadarkan diri juga. Mahdvi terlihat tidak sabar karena harus menunggu di luar. berbagai pikiran buruk terbayang di benaknya, dia menjadi sangat panik. Gangaa menenangkannya, "tidak akan terjadi apa-apa pada Babu, nyonya. tenanglah! Karena cinta kita dan doa nenek ada bersamanya. Jangan memikirkan hal yang tidak-tidak.."
Lalu dokte keluar. Mahdvi bergegas menghampirinya dan menanyakan keadaan Niru. Dokter memberitahu mereka kalau Niru mengalami Angioplasty, "tapi dia akan baik-baik saja. Karena ini hanya serangan kecil." Semua menarik nafas lega. Dokter mengatakan kalau ini belum pasti, "kita baru akan mengetahui penyakit sebenarnya setelah hasil tes keluar." Kemudian dokter memberi izin pada mereka untuk menengok Niru. Setelah itu dokter pergi.
mahdvi semakin cemas mendengar penjelasan dokter adn bertanya-tanya tentang apa yang mungkin menjadi penyebab ambruknya Niru, "apakah itu sangat serius?" Gangaa menyakinkan Mahdvi kalau semuanya akan baik-baik saja. Gangaa meminta Madhvi membuang keresahannya karena mereka akan menemui Niru dan tidak ingin membuatnay semakin kahwatir. Mahdvi menganngguk. lalu Gangaa dan Mahvdi serta Krishna masuk kedalam. Niru dengan sedikit grogi membuka matanya. mahdvi menanyainya, "apakah kau baik-baik saja? Apakah kau kesakitan?" Gangaa dan Krishna menanyakan hal yang sama. Niru mengatakan apa yangd i rasakannya. Gangaa memberitahu Niru kalau dia boleh pulang setelah di lakukan beberapa tes. Supriya dan Pulkit datang. Semua terlihat khawatir.
Akhirnya Niru di perbolehkan pulang. nenek sangat lega melihat anak kesayangannya sehat dan selamat. Nenek memberinya prasad dan duduk di sampingnya. nenek menasehati niru agar menjaga kesehatannya dan tidak memikirkan hal yang bukan-bukan. Karena tidak mampu menahan perasaannya lagi, nenek pun menangis. Nenek berkata kalau dirinya tidak bisa melihat Niru seperti itu. Niru menggenggam tangan nenek dan menenangkannya, "jangan kahatir aam ji, aku baik-baik saja. Aku tegang karena kedua anakku memiliki banyak masalah dalam hidupnya..."
mahdvi coba mengalihkan topik pembicaraan dan menasehati Niru agar tyidak memikirkan hal itu lagi. nenek mendukung mahdvi. Gangaa datang sambil membawa segelas air dan semangkuk bubur. Semua orang menatapnya dengan tegang. Gangaa mengulurkan beberapa butir obat pada Niru. Dia menyuruh Niru memakan bubur yang telah dibuatnya dan tidak memikirkan rasanya. Setelah berpesan begitu, Gangaa beranjak pergi. tapi Niru memanggilnya. Gangaa menoleh.
Niru berkata kalau sebaiknya Gangaa tidak menghentikannya hari ini, "aku hampir saja merasa hidupku akan berakhir hari ini.." Gangaa meminta Niru agar tidak berkata begitu, "kami semua membutuhkan mu babu.." Nenek dan Mahdvi sedih mendengarnya. Niru menyesal karena tidak bisa memberi keadilan pada Gangaa, "aku selalu ingin kalian bisa bersama. Aku berharap aku bisa mengambil keputusan yang tepat di waktu yang tepat.." Niru terlihat sangat menyesal. Gangaa memintanya agar tidak menyalahkan diri sendiri, "karena yang salah adalah waktu bersama takdir dan situasi. jangan cemaskan aku babu, aku tidak akan pergi kemanapun sampai engkau baik-baik saja.." lalu gangaa mengingatkan Niru agar dia menurut pada kata-katanya, sebab kalau tidak dia akan memarahinya. Mendengar gurauan Gangaa itu, Niru tersenyum geli. Lalu Gaangaa menyuruh Niru makan. Sebelum pergi Gangaa mencium telapak tangan Niru. Niru menatap kepergian Gangaa dengan tegang.
Di kamarnya, Gangaa terlihat binggung dan bertanya-tanya pada diri sendiri mengapa semua ini terjadi. Dia merasa Niru colaps karena perbedaan yang ada di antara mereka. Gangaa tdiak tahu bagaimana caranya memberitahu Niru kalau dia bukanlah penyebab perpisahan mereka dan bahwa tidak ada solusi untuk mencegah perpisahan itu. Karena maaslah yang ada antara dirinya dan Sagar tidak terpecahkan.
Tiba-tiba hp Gangaa berdering. Dokter yang menelpon. Dia memberitahu Gangaa kalau hasil tes Niru telah keluar. Dia menyuruh Gangaa datang untuk mengambilnya dan berharap Gangaa bisa datang seorang diri, "karena itu lebih baik!" Gangaa menurut. lalu telpon di tutup. Mendengar pesan dokter agar datang seorang diri membuat Gangaa tegang... SInopsis Gangaa episode 462 by Meysha lestari.