Sinopsis Gangaa episode 479 bag 2 by Meysha lestari

Sinopsis Gangaa episode 479 bag 2  by Meysha lestari.  Supriya selesai menyalakan diyanya. Sagar melihat itu dan membuang muka. Mahdvi menegurnya, "Sagar sekarang giliranmu, "apakah kau tak mau melakukannya?" Sagar menatap Mahdvi dengan binggung. Lalu tanpa menjawab, dai mengambil korek di tangan mahvdi dan menyalakan diya. Setelah selesai, Mahdvi menanyakan Gangaa, "Sagar Gangaa mana? Dia juga harus menyalakan diya.." Sagar menatap Mahvdi dengan wajah tegang. Prabha berkata kalau mereka tak perlu menunggu Gangaa, dan melanjutkan dengan Kashis. Prabh menyuruh Kashish menyalakan DIya. kashish menolak, "aku bukan anggota keluarga..."

Prabha berkata, "tapi kau ada di sinikan? Ayi..nyalakan Diyanya.." Kashish menurut. DIa melangkah ke samping Diya, Abha menatapnya dengan tegang. Prabha terlihat sangattidak sabar, dia ingin melihat rencananya berhasil.

maharaj membuka smeua lemari, tapi kompor nenek tidak terlihat di manapun juga. Maharaj jiberkata  kalau tidak ada di dapur. Pikiran Gangaa langsung melatang ke bena yang tertutup kain merah di mana ada sumbu yang terhubung dari diya, "apakah itu adalah kompor? Ya tugan..." Gangaa langsung lari keluar. Sampai diluar, dia melihat Kashish telah menyalakan diya. Gangaa melihat nyala api merembet melalui sumbu. tanpa pikir panjang Gangaa berteriak, "Kashish, tunggu..." Saat berlari, tanpa sengaja Gangaa mendorong mara ji hingga terdorong ke belakang. Mahdvi segera berlari menolong Mata ji. Gangaa tak perduli padanya dan cepatc-epat mematikan api yang menjalar di sumbu. Dia meyiramkan air hingga api padam. Abha terlihat kecewa.

 
Gangaa menatap kahsish dengan cemas, "kau baik-baik saja?" Kashish mengangguk. Madhvi menanyai keadaan Prabha. Lalu dia menghampiri Gangaa dan memarahinya, "Gangaa, kau gila apa? kau telah mendorong mata ji, bagaimana kalau dia jatuh?" Gangaa menyahut kalau dia mencemaskan kahsish, "dia bisa terbakar karena mata ji.." Lalu Gangaa memberitahu Mahdvi bahwa mata ji ingin membakar mereka semua hidup-hidup. Prabha terlihat cemas. Mahdvi tidak percaya, dia mengatai Gangaa gila, "apa kau tahu apa yang kau katakan?" Gangaa menjelaskan semuanya, juga tentang minyak tanah yang dan kompor yang hilang. Semua tertegun. Prabha dan Abha cemas. gangaa mengatakan kalau dia yakin, apa yang ada di balik kain merah itu adalah kompor itu, "karena dia ingin membakar kita hidup-hidup.."

Denag lembut Prabha bertanya, "nak Mahvdi, apa ini? aku tidak pernag di hina sedemikian rupa di rumah siapapun.." Madhvi menyatukan tangannya dan meminta maaf, "tidak mata ji.." Prabha mengingatkan Madhvi kalau dia melakukan semua ini untuk keluarga Madhvi, "aku tidak mendapat keuntungan apa-apa. Sekarang aku tidak mau lagi melakukan ini, aku akan pergi.." Prabha berbalik dan hendak pergi. Tapi Gangaa dengan cepat menghalangi jalannya, "tunggu sebentar.." Gangaa dan Prabha saling berhadapan. gangaa berkata kalau dia tida akan membiarkan Prabah pergi sampai dia membongkar kedoknya dan semua orang melihat dengan mata kepala sendiri apa yang di tutupi dengan kain merah itu dan Gangaa mengancam akan membawa Prabha ke kantor polisi. Gangaa beranjak hendak membuka kain merah keyika tiba-tiba terdengar teriakan Niru.

Semua menoleh dan berlari kearah Niru. Niru tersandung dan hampir jatuh, tapi Pulkit berhasil menahannya, "papa, kau baik-baik saja?" Semua mengerumuni Niru dan menayakan keadaannya. Niru menyakinkan mereka kalau dirinya baik-baik saja. Ketika semua fokus pada Niru, Prabha dan Abha saling pandang.

PREV     NEXT