Gangaa & Santoshi's Mahasangam (lanj) bag 2 by Meysha LestariDI rumah Pulkit, dia meminta para wanita menyegarkan diri, "biar aku yang mengantar Santoshi ke Ghaat di dekat asrama janda begitu situasinya tenang." Santoshi mengangguk.
Santoshi menanyai Gangaa tentang Sagar, "kau memnatunya, menjaganya dan mencemaskannya, tapi tak mau menemuinya. Aku melihat wajahnmu tidak tenang setiap kali kau berpapasan dengan dia..." Gangaa menceritakan keadaan dirinya pada Santoshi, "aku ini yatim piatu. Keluarga ini yang membesarkan aku ketika aku kehilangan kedua orang tuaku. Mereka telah melakukanbanyak hal untukku.." Santoshi heran karena Ganga tidak menyebut nama Sagar sama sekali. Gangaa menajawab, "akan lebih baik kalau kita tidak membicarakan tentang beberapa baggian dalam hidup ini." Snatoshi mengangguk setuju, "hidup kita secara kebetulan hampir sama. AKu juga anak yatim. terima kasih pada dewi Santoshi, aku memiliki hubungan baru dalam hidup ini. Ada juga hubungan yang maknanya baruy aku ketahui kemudian..." Gangaa mengatakan kalau mereka mempunyai kegetiran yangs ama dalam hidup ini, "mungkin ini sebabnya kita bagaikan saudara." Snatoshi mengangguk. Keduanya lalu masuk kedalam.
Gangaa sedang menjemur baju ketika sagar menemuinya. Gangaa merasakan kehadiran sagar tapi mengacuhkannya. Gangaa terus melanjutkan pekerjaannya. Sagar menatap Gangaa dan berkata, "sejak kapan kau mulai memalingkan muka? AKu melihatmu sebelum jatuh pingsan. Kau datang menghampiri aku. Kau biarkan aku mati di jalanan, mengapa? Aku ada di sini hari ini karena Janvi atau karena mu?" Sagar memegang tangan Gangaa. Ganga menyuruh Sagar melepaskan tanganya. Sagar bertanya, "apakah kau merasakan sesuatu saat aku menyentuhmu? AKu akan melepaskan tanganmu. tapi katakan padaku sekali saja jika sentuhanku membuatmu merasakan sesuatu? Cinta terpancar di matamu.."
Gangaa menjawab dengan ketus, "kalau tidak ada cinta di sana, bagaimana kau bisa melihatnya?" Gangaa menepiskan tangan Sagar. Tapi Sagar cepat-cepat meraihnya lagi, "kau bohong! Kau masih mencintaiku tapi takut menerimanya." Gangaa mendorong Sagar, "bukan aku! Tapi kau! Kau yang takut menerima kebenaran. Kebenarannya adalah aku tidak mencintaimu. Itu benar sebenar matahari dan bulan. Akan lebih bagus kalau kau keluar dari khayalan itu. AKu telah membebaskan diriku sendiri dari semua ikatan. Gangaa ini tidak lagi hidup untuk Sagar." Sagar mengangguk kesal, "baiklah. Malam ini adalah resepsi pernikahanku. Aku mengudangmu ke pesta." Gangaa tertegun. Sagar bertanya, "apa yang terjadi? AKu tahu kau tak punya keberanian untuk datang." Gangaa menata perasaannya dan berkata, "aku pasti datang karena kau telah mengundangku!" Dengan marah sagar beranjak peri meninggalkan Gangaa. Air mata menetes di pipi Gangaa.
Santoshi datang dan melihat Gangaa menangis. Gangaa menghapus airmatanya sambil berkata, "aku mencari sesuatu yang ku jatuhkan tadi..." Santoshi bilang kalau dirinya mendengar semuanya, "aku tahu kalian berdua saling mencintai. Aku tidak bisa mengerti setelah semua itu mengapa Sagar masih menikah dengan orang lain.." Gangaa berkata, "kadang seseorang tidak memahami apapun bahkan setelah semua itu ada di depan matanya." Santoshi bertanya, "apakah kau akan datang ke pestanya? Gangaa mengangguk, "aku tahu Sagar mengujiku. Aku tidak boleh gagal dalam ujian ini!"
Pesta pernikahan sagar telah siap. Madhvi berhasil membujuk Pulkit agar membuang tali yang membagi rumah mereka. mMdhvi juga menyuruh Supriya agar mengajak Pulkit datang ke pesta itu. Gangaa dan Santoshi juga datang. Sagar menatap gangaa, dia ingat kalautelah mengundang Gangaa agar datang. Janvi melihat Gangaa dan merasa heran, "mengapa Gangaa juga datang kesini?"
Mahdvi hendak menyuruh Gangaa pergi, tapi Niru menghentikannya. Gangaa berkata di hadapan Sagar, "kau ingin aku datang di pesta mu, maka aku datang." Sagar menyahut ketus, "kau datang untuk menunjukan kalau kau tidak perduli lagi padaku!" Gangaa menyangkal, "tidak! Aku datang untuk merestui kalian berdua. Ini adalah hadiah dari ku." Sagar melihat kotak Sindoor di tangan Gangaa, "apakah kau membawa kotak sindoor dari mana aku mengisi melahan rambutmu? Apakah kau sadar apa yang kau lakukan?" Gangaa menjawab, "ya. Sindoor ini hanya warna merah bagiku. AKu akan memberikannya pada oranh yang lebih berhak." Sagar menghentikannya dan merebut kotak itu dari tangan Gangaa, "tidak! Kautidak boleh memberikan kotak ini pada Janvi. Aku akan menyimpannya. Ini akan menyadarkan aku bahwa kau telah membuat lelucon atas cintaku, kau mempergunakan aku dan menipuku." Gangaa membalas, "siapa yang meniou siapa, lebih baik kalau kita tidak membicarakannya. Kau akan memulai hidup baru hariu ini." Setelah berkata begitu, Gangaa pergi meninggalkan Sagar.