Sinopsis Gangaa episode 288 bag 2 by Meysha Lestari. Nenek dan Madhvi sedang bicara. Nenek memberitahu Madhvi kalau dirinya hendak pergi menengok kakaknya Shanta yang sedang sakit. Nenek menberitahu Madhvi kalau dia mencemaskan Gangaa, "dia masih ada di depan Sagar. Kapanpun Sagar bisa kehilangan kewarasannya. Semoga segalanya akan segera membaik. Kau harus memastikan kalau semuanya akan baik-baik saja." Nenek melihat Janvi tertidur di meja makan. Nenek menyuruh Madhvi menyapanya. Madhvi membangunkan Janvi. Janvi terbangun dan menghampiri Madhvi. Nenek bertanya di mana cucu kesayangannya? Janvi memberitahu mereka kalau Sagar tidak pulang semalaman.
Mereka medmengar suara mobil di datang. Sagar sedang memarkit mobil di depan rumah. Dia menabrak pot bunga sehingga mobil tak mau jalan lagi. Sagar turun dari mobil dan dengan marah menendang bamper depan. Mendengar suara ribut-ribut itu, Gangaa mengintip di jendela. Madhvi, Niru, nenek dan Janvi bergegas keluar. Madhvi menegur Sagar. Sagar menunjuk mobilnya yang bikin ulah. Sekali lagi dia menendang bamper depan mobil. Melihat kelakuan Sagar Janvi bertanya, "Sagar, apakah kau mabuk?"
Sagar melihat Gangaa yang berdiri menatapnya dari balik jendela. Sagar menyerigai kesal dan berkata, "aku poatah hati, tapi belum menjadi Devdas..." Niru menanyai Sagar, "dariman saja kau?" Mandhvi memberitahu Sagar kaalau Janvi tertidur di meja makan karena menunggu dirinya, "dia istrimu. Kalau mau kelura setidaknya kau pamit padanya.." Sagar tidak menyahut. Niru dan Madhvi menanyai Sagar lagi. Sagar tetap membisu. Nenek menengahi, "kita harus mengadakan Satya Narayan Puja. Sagar sedang kehilangan akalnya. Pemujaan akan membantunya..." Nenek memberitau Sagar bahwa dia harus duduk di depan pemujaan bersama istrinya. Nenek menunjuk Janvi tapi mata Sagar melirik ke arah Gangaa yang berdiri menatapnya dari balik jendela. Semua terlihat sangat mencemaskan Sagar. Niru lalu menyuruh Sagar dan semua orang masuk kedalam.
Gangaa mengingat pertiwa semalam. Dia juga ingat bagaimana Sudha pernah coba memotong rambutnya saat dia masih kecil dan baru kehilangan ayah dan suaminya. Lalu dengan kesal, Gangaa mengambil gunting dan memotong rambutnya. Supriya melihat itu dan segera menghentikannya, "hentikan Gangaa...! APakah kau sudah gila?"
Gangaa menangis dan berkata, "bagaimana caranya menghentikan Sagar? DIa sedang melukai dirinya sendiri. Bagaimana aku bisa menghentikan dia agar tidak mendekatiku lagi? Dia menarikku ke arahnya semakin aku coba menjauhinya. Apa yang harus aku lakukan? Aku akan membakar semuanya, kenangannya, dan segala yang mengaitkan dia dengan aku." Supriya merebut gunting dari tangan Gangaa dan membuangnya jauh-jauh. Gangaa meminta agar di bebaskan dari semua hubungan yang membuatnya terikat pada Sagar, "aku ingin terbebas dari dari hal yang pernah sangat aku kasihi." Supriya coba menenagkan Gangaa.
Siang harinya, pemujaan di laksanakan. Sagar dan Janvi duduk di depan altar sementara pendeta membacakan mantra dan menjelaskan pentingnya perniahan dan sumpah yang mereka ambil. Semua mednengarkan penjelasan pendeta denga khusu. Tapi Sagar melamun. Dia teringat pernikahannya dengan Gangaa. Sagar menatap ke lentai atas. DI saat yang sama keluar dan berdiri di sana menatap kerahan Sagar. Keduanya saling berpandangan. Janvi menoleh keraha Sagar. Melihat Sagar menatap keatas, Janvi ikut menatap keatas. Begitu juga semua orang. Ganga berdiri di terpaku di sana sambil menatap kebawah.
Pendeta meneruskan membaca mantra. Dia meminta tangan pasangan pengantin mengulurkan tanganya kedepan dan bersama-sama. Janvi mengulurkan tanganya. Tapi Sagar tidak mengindahkan kata-kata pendeta. Dia masih menatap kearah Gangaa. Janvi terlihat tidak tenang melihat sikap Sagar. Pendenta meminta Sagar mengulrukan tanganya. Sagar tidak tahan lagi. Dia segera berdiri meninggalkan altar. Semua orang kaget melihat apa yang di lakukannya. Janvi hanya bisa terpaku menatap punggung Sagar yang menaiki tangaa menuju lantai atas. Madhvi berteriak memanggil Sagar menyuruhnya kembali ke depan altar... SInopsis Gangaa episode 289 by Meysha lestari.