Sinopsis Gangaa episode 289 by Meysha lestari

Sinopsis Gangaa episode 289 by Meysha lestari. Sagar meninggalkan upcara pemujaan untuk pergi ke atas menemui Gangaa. Gangaa bertanya padanya, "apakah kau lari lagi? Ini yang selalu kau lakukan jika sesuatu tidak berjalan sesui keinginanmu. Pertama cinta, pernikahan lalu sekarang pemujaan." Sagar menatap Gangaa dengan tajam dan balik bertanya, "mengapa ini menjadi masalah buatmu? Mengapa?" Sagar menghampiri Gangaa dan menatapnya. Dia terkejut saat melihat rambutnya yang telah terpotong sebagian. Sagar bertanya dengan nada tak terima, "apa yang kau lakukan? Mengap akau memotongnya?"

Gangaa menjawab kalau dirinya bisa beruat semaunya dan hidup dengan caranya sendiri. Sagar menyangkal, "kau tak punya hak! Kau Gangaaku! Hanya aku yang punya hak atas dirimu." Gangaa menyahut kalau dirinya juga inginkan hal yang sama, "tapi sekarang segalanya sudah tidak seperti sebelumnya. Aku telah memutuskan hubungan yang bisa menghubungkan aku padamu." Sagar meraih tubuh Ganga dan menekannya di dinding sambil berkata, "aku juga bilang kalau diriku ada dalam detak jantungmu.. dalam nafasmu!" Gangaa menyahut, "itu juga suatu hari akan terhenti."

Sagar mundur dengan tatapan terluka dan tak percaya, "begitu besarkan kebencianmu padaku?" Gangaa menjawab, "tidak! AKu tidak membencimu karena itu juga akan jadi belenggu. AKu ingin melupakan dirimu selamanya. AKu ingin pergi jauh di mana bahkan bayanganmu tak bisa menjangkau diriku." Sagar dengan rasa tak percaya bertanya, "siapa kau? Kau bukan Gangaa yang ku kenal yang ku kenal, yang kucinta. Bagaimana bisa kau berubah begitu banyak sehingga aku tak lagi bisa mengenalimu?"

Gangaa senang karena setidaknya Sagar memahmi dia sebanyak itu, "aku bukan lagi Gangaa yang kau cinta. Aku memang telah berubah. Keadaan telah merubahku. Waktu telah merubah semua orang. Aku berubah. Kau juga harus berubah!" Sagar memegang tangan Gangaa dengan marah, "siapa kau hingga bisa menyuruh aku melakukan sesuatu? Tolong dengarkan aku! Katakan sekali saja kalau ini hanya sebuah sandiwara. Kau melakukan semua ini hanya untuk membuatku bermasalah. Katakan sekali saja kalau kau masih mencintaiku!"

Gangaa mendorong tubuh Sagar agar menjauh darinya sambil berkata, "aku tidak mencintaimu! Dulu aku memang mencintaimu tapi kau mengabaikan aku. Lalu dengan hak apa sekarang kau datang padaku? Kau bahkan tak punya hak untuk menyentuh aku!" Sagar setuju, "aku pikir aku punya hak atas dirimu." Gangaa menyela, "itu dulu! Sekarang kau tak punya hak lagi. Kau telah menikah lagi. Apa yang kau harapkan dariku sekarang? Kau pikir itu hanya lelucon atau permainan? Atau seperti saat  kecil dulu ketika kau ingin aku menari sesuai dengan keinginanmu? Tidak! Gangaa bukan mainan yang akan menari mengikuti iramamu. Aku tidak mau lagi menyerahkan hidupku padamu! AKu bikan mainan yang di bawah nenek kedalam rumah ini untuk cucu kesayangannya. AKu juga manusia. Aku punya hati! Aku juga merasakan sakit. Aku mohon padamu....." Gangaa menyatujan telapak tanganya di depan dadanya dan menatap Sagar dengan airmata yang menetas di pipi. Pinta Gangaa pada Sagar, "...aku mohon padamu perilah jauh-jauh dariku. Kumohon!"

Sagar tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dengan putus asa Sagar berkata, "aku akan mati tanpamu! Kau tahu itu dengan baik. Apakah kau melakukan ini untuk menghancurkan aku? Apakah kau ingin balas dendam padaku atas apa yang aku lakukan di masa kecil dulu?" Gangaa memalingkan muka, tak mau menatap Sagar. Sagar akhirnya mengalah. Dengan tatapan terluka dan putus asa dia berkata, "baiklah kalau itu yang kau inginkan. Aku akan melakukan apa yang kau mau. Kau akan melihat bagaimana aku hancur di depan matamu. Jalani hidupmu jika kau bisa. Aku tidak akan pernah datang ke hadapanmu lagi!" Lalu dengan marah, sedih, terluka dan Kecewa, Sagar meninggalkan Gangaa. Gangaa menatap kepergiannya dengan air mata berlinang.

Pendeta yang memimpin pemujaan merasa kesal atas ulah Sagar, "generasi mudah zamans ekarang tidak mengerti apapun. Ini tidak menghormati tuhan! Amma Ji tidak akan mengampuninya kalau dia ada di sini!" Prabha dan Ratan pura-pura bicara membela Sagar. Niru datang. Dia melihat semua orang berdiri dengan tegang. Dia bertanya, "apakah pemujaan sudah selesai?"  Pendeta memberitahu Niru kalau anaknya meninggalkan pemujaan di tengah jalan. Madhvi ingin menjelaskann tapi tiba-tiba terdengar suara Sagar yang meminta maaf pada pendeta, "maafkan aku pak pendeta...!"
 
PREV    1   2