Sinopsis Gangaa episode 291 bag 2

Sinopsis Gangaa episode 291 bag 2 by @MayZulaikha . Raghav Ji berkata kalau dirinya sangat bahagia melihat Niru ceria dan gembira setelah beberapa waktu lamanya. Niru memberikan semua pujian pada Gangaa, "semua karena Gangaa. Dia telah mengembalikan kebahagiaan keluarga ini." Raghav Jia memberitahu Niru kalau hari Gangaa akan ikut ujian. Niru tertegun...

Gangaa sedang menghapal pelajarannya di detik-detik terakhir. Supriya datang sambil membawa mangkok kecil berisi Kheer. Supriya menyuapi Gangaa Kheer dan mengucapkan, "semoga sukses!". Gangaa tertegun. Supriya bertanya, "ada apa?" Ganga berkata kalau dirinya teringat kenangannya besama Madhvi dan Niru, "setiap kali akan mengikuti ujian, nyonya akan menyuapi aku Kheer..." Supriya tersentuh, "lalu papa?" Gangaa terbayang bagaimana dirinya terbiasa untuk mencari Niru sampai ketemu setiap akan ujian..

Kilas balik ...Gangaa memanggil - manggil tuannya. Dia berpapasan dengan Niru dan berkata kalau dirinya akan ikut ujian. Dia meminta Niru memberkatinya dengan menarik telinganya. Niru selalu berkata kalau itu tahayul. Tapi Gangaa berkeras mengatakan kalau itu adalah jimat keberuntungan. Lalu dengan senang hati, Niru akan mennarik telinga Gangaa sambil mendoakannya, "semoga sukseks." Setelah itu Gangaa akan menyentuh kaki Niru dan Madhvi dan pergi ke tempat ujian.. Kilas balik berkahir.

 
Niru juga memikirkan hal yang sama. Raghav Ji menyarankan agar Niru memberkati Gangaa seperti biasa. Niru menggeleng "aku tahu, dia tidak akan datang untuk meminta berkatku hari ini. AKu telah menyinggung harga dirinya. Dia tidak akan pernah memaafkan aku..." Ucap Niru dengan tatapan menerawang penuh kesedihan.

Gangaa memberitahu Supriya bahwa dirinya akan menunjukan pada semua orang kalau dirinya seperi sungai Ganga, "semua orang boleh menghentikan gangaa. Tapi Gangaa akan membuat jalan untuk dirinya sendiri. Itu tidak akan terhenti dan tidak akan dapat di hentikan. Aku juga tidak akan pernah mundur dan akan terus melangkah maju untuk mencapai tujuanku." Supriya menasehati Gangaa agar tidak berhati batu, "maafkan papa." Gangaa tidak menjawab, dia mengalihkan topik pembicaraan dengan berkata kalau Pulkit pasti sedang menunggu dirinya.

Niru dan Sagar sedang sarapan. Madhvi dan Janvi datang menghampiri mereka. Madhvi memberitahu Niru kalau Janvi membuat Kheer sesuai dengan ritual. Janvi menyodorkan semangkok kecil kheer pada Niru. Niru tersenyum senang dan mencicipinya. Janvi lalu menyapa Sagar dan menyodorkan mangkok kheer yang lain kehadapannya. Sagar tanpa melihat atau mengatakan apapun pada Janvi, bangkit dari duduknya lalu berpamitan pada Niru. Semua tertegun melihat sikapnya. Janvi terlihat kecewa, begitu pula Madhvi. Niru meredahkan suasana dengan memuji Kheer buatan Janvi, "hmm.. enak sekali." Madhvi menyuruh Niru memberkati janvi. Niru berdiri dan mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya dan memberikannya pada Janvi, "ini.." Janvi menerima uang itu dengan senang hati, lalu berjongkok untuk menyentuh kaki Niru.

Niru hendak memberkati Janvi ketika dia melihat Gangaa turun. Tanpa menoleh Gangaa melangkah kepintu. Niru melihat itu dan berkata dengan suara yang keras, sehingga membuat langkah Gangaa terhenti, "lakukan yang terbaik!" Niru memberkati Gangaa secara tidak langsung melalui Janvi. Gangaa tertegun. Janvi binggung. Madhvi menyadari apa yang di lakukan Niru. Niru berkata, "kalau semua tergantung padaku, maka aku akan menarik telingamu untuk memberkatimu. tapi mungkin kau tidak akan suka..."

Gangaa tersentuh mendengar kata-kata Niru. Air mata menetes di pipinya. Gangaa terlihat bingung. Untung Pulkit memanggilnya. Gangaa cepat-cepat mengusap airmatanya dan bergegas pergi. Niru melihat kepergian Gangaa dengan sedikit kecewa dan mengajak Raghav Ji pergi. Janvi menatap Madhvi dengan binggung, "aku pikir papa memberkatiku tapi aku tidak mengerti apa maksud kata-katanya..." Madhvi tersenyum binggung tak tahu harus menjelaskan apa.

 
DI luar rumah, Pulkit menunggu di atas motornya. Sementara Sagar berdiri menyandar di mobilnya. Gangaa menghampiri Pulkit. Pulkit menegur Gangaa, "kau tahu, aku mengkhawatirkan ujianmu dai pada dirimu hari ini. Bagaimana kalau terlambat?" Sagar mendengar pembicaraan keduanya. Dia mendekati Gangaa dan bertanya, "kau ada ujian hari ini?" Gangaa tidak mengacuhkannya. DIa menyuruh Pulkit bersiap-siap. Sagar protes, "apakah kau tidak akan membiarkan aku mendoakanmu?" Gangaa tiak menyahut. Sagar berkata, "setidaknya, gunakan pena ini untuk mengerjakan soal-soal ujianmu. Ini pena keberuntungan dari papa." Ganga berkata pada Sagar melalui Pulkit, "katakan padanya kalau aku sudah punya pena."

 
Sagar beranya-tanya, "mengapa kau begitu arogan? Aku menerima ketika kau katakan kau tidak hidup untukku. Tapi mengapa kau masih bersikap dingin padaku? Ini..ambillah!" Sagar merebut map buku Gangaa dan memasukkan pena kedalamnya. Gangaa tidak melarang, hanya melihatnya saja. Sagar mengembalikan map buku itu dan berkata, "anggap ini sebagai berkat dari tuanmu." Setelah berkata begitu, Sagar menuju ke mobilnya. Gangaa duduk di boncengan Pulkit dan menyuruhnya segera berangkat.

Sagar duduk di mobilnya dan mengawasi kepergian Gangaa dan Pulkit dengan hati kesal dan kecewa.... SInopsis Gangaa episode 292 by Meysha Lestari
 
PREV  1  2   NEXT