Sinopsis Gangaa episode 291 by Meysha Lestari

Sinopsis Gangaa episode 291 by @MayZulaikha. Niru sedang duduk termenung di kantornya ketika Sagar datang. Sagar meminta maaf pada Niru atas apa yang telah dia lakukan. Niru menitikkan air mata mendengar perkataan Sagar, tapi dia tetap tidak bergeming. Baru setelah Sagar menangis di lengannya, Niru tak sanggup menahan perasaannya lagi. DIa menangis tersedu sambil membelai kepala Sagar. Sagar berkata sambil menangis, "aku telah menyakiti, Papa. AKu telah membuat banyak hal yang membuatmu bersedih dan terluka. Tapi aku tidak akan melakukannya lagi. Mulai sekarang kau akan menjadi anak yang baik..." Niru memeluk Sagar dengan perasaan haru.

Esok harinya. Sagar bangun pagi, lalu bersiap-siap. Dia berdiri di depan cermin menatap bayangan dirinya dan teringat janjinya pada Niru. Sagar merapikan dirinya, mencukur jengggot dan kumisnya hingga tak bersisa. Lalu memakai setelah putih yang rapi. Dia melipat jasnya dan menggantungkannya di tangan, siap untuk pergi ketika Janvi menyapanya dnegan wajah sumringah.

Janvi bertanya tentang ritual Pag Phera, "kalau aku pulang kerumah orang tuaku, kau akan menjemputku kan?" Sagar tidak menyahut. DIa hendak pergi tapi Janvi menahan dengan memegang tanganya. Janvi bertanya lagi dengan nada menuntut, "katakan Sagar, apa artiku bagimu? Bisakan aku menjadi istrimu dalam arti yang sebenarnya? Sagar?" Sagar belum menjawab katika Madhvi datang. Madhvi mendengar sedikit pembicaraan mereka dan bertanya, "Janvi, apa maksudmu? Kau adalah menantuku dan istrinya Sagar." Sagar menatap ibunya dan mengangguk setuju, "ya. Kau adalah menantu ibuku..." Janvi menatap Sagar dan meminta kepastian, "..dan aku juga istrimu kan?" Sagar tidak menyahut, dia peri tanpa sepatah katapun.

Janvi memberitahu Madhvi kalau dirinya berpikir untuk tidak pergi ke rumah. Madhvi heran, "kenapa?" Janvi menjawab, "aku tidak tidak bisa meninggalkan Sagar dengan Gangaa. Gangaa akan melakukan apapun untuk merampas dariku." Mahdvi menenangkan Janvi, "Sagar telah berjanji pada Papanya kalai dia akan menjadi anak yang baik. Beri dia sedikit waktu. DIa akan menyadari tanggungjawabnya atas dirimu . Jangan takut pada apapun."

Niru sedang mendikte, Ragvaj Ji mengetik apa yang di katakan Niru. Sagar datang untuk menyapa Niru. Niru tertegun melihat penampilan Sagar yang rapi. Sagar meminta maaf kalau mengangguk mereka berdua. Niru buru menyahut, "tidak...tidak. Tidak apa-apa. Ayo masuklah!"  Dengan senyum tersungging di bibirnya, Niru menatap putranya. Sagar menghampiri Niru dan berkata kalau dirinya akan pergi ke pengadilan, "berkati aku, papa!" Sagar menyentuh kaki Niru. Niru memberkati Sagar. Sagar lalu menghampiri Raghav Ji dan menyentuh kakinya juga. Setelah itu dia hendak bernajak pergi. Tapi Niru menahanya. Sagar menunggu.

Niru mencari sesuatu dalam lemarinya. Dia mengeluarkan sebuah sepatu dan menyuruh Sagar memakainya. Awalnya Sagar terlihat ragu. Tapi kemudian,  dia coba memakainya. Sepatu itu pas sekali di kaki Sagar. Niru berkata, "ini adalah saat-saat yang membanggakan bagi seorang ayah, ketika sepatunya pas untuk anaknya." Niru menepuk-nepuk bahu Sagar.  Selain Sepatu itu, Niru juga memberikan pena keberuntungannya pada sagar. Sagar mengucapkan terima kasih.

Madhvi datang, dia senang melihat keakraban Niru dan Sagar. Madhvi memberitahu Sagar kalau Janvi membuatkan sesuatu untuknya. Raut wajah Sagar kembali berubah. Tanpa menjawab apapun pada Madhvi, Sagar melangkah peri. Madhvi memanggilnya, "Sagar..." Tapi Sagar tidak menoleh lagi. Madhvi sedikit tersinggung dan mengadu pada Niru, "dia tidak mendengarkan aku..." Niru menenangkan Madhvi, "dia mendengarmu, aku yakin itu! Dia akan pergi sarapan. Tolong ambilkan bajuku. AKu akan pergi ke pengadilan hari ini untuk melihat pekerjaan anakku." Madhvi mengingatkan Niru tentang kesehatannya. Dengan selamba Niru menyahut, "kesehatan apa? AKu tidak apa-apa. Aku telah sembuh dan sehat setelah melihat anakku memahami tanggung jawabnya.." Madhvi mengangguk setuju dan meninggalkan kantor Niru.
 
PREV  1  2