Sinopsis Gangaa episode 410 by Meysha Lestari

Sinopsis Gangaa episode 410 by Meysha Lestari. Zoya berhasil memprovokasi nenek. Lalu dengan berat hati nenek menandatangani dokumen untuk mendapatkan Visa. Wajah nenek terlihat sedih, begitu pula Madhvi. Selesai tanda tangan, nenek menyerahkan dokumen itu kembali pada Sagar. Sagar pamit pada nenek untuk pergi menemui Supriya dan Pulkit dan meminta tanda tangan mereka. Nenek terlihat tercabik-cabik dan madhvi terlihat tegang.

Di rumah Sonu, supir itu sedang menonton rekaman Pulkit dan SUpriya sambil tersenyum licik. Sonu berpikir kalau saat ini ZOya pasti sedang merayakan kemenangannya saat ini karena berhasil membuat nenek ikut Sagar ke london dan meninggalkan semua property dan harta warisannya pada Zoya seorang. SOnu berkata, "Zoya ingin mereka semua pergi dan aku akan menunggu apa yang takan terjaid ketika mereka semua menolak untuk pergi. Kini saatnya untuk memberi Zoya pelajaran karena telah menjadi oportunis.." Sonu yakin, besok akan ada insiden besar ketika keluarga Chaturvedi melihat video hasil rekamannya.

 
Esok paginya, Krishna terangun dan memanggil Gangaa. Gangaa bergegas menghampirinya dan bertanya dengan cemas, "krishna, apakah kau baik-baiks aja nak?" gangaa membantu Krishna duduk. Krishna menatap Gangaa dengan penuh harap dan berkata, "mama, aku tidak bisa bertemu jungle uncle untuk terakhir kali. AKu yakin dia akan pegri tanpa menemui aku lagi.." gangaa menatap Krishna dnegan tatapan prihatin dan bertanya, "apakah kau sangat ingim bertemu Jungle Uncle?" Krishna mengangguk. Gangaa setuju, "baiklah, kalau begitu kita akan peri untuk menemuinya..." Krishna bertanya wajah ceria, "benarkan mama?" Gangaa mengangguk, "benar. tapi kau harus minum obatmu dan sembuh. Setelah itu baru kita pergi.." Krishna sangat gembira. Dia mengucapkan terima kasih Gangaa sambil memuji, "kau adalah ibu yang paling baik.. I love you!" Krishna lalu memeluk Gangaa dengan perasaan berbunga-bunga. Sementara gangaa terlihat tegang dan menitikan airmata. Krishna mengulurkan tanganya. Gangaa menyambut tangan krishna dan berkata, "aku mencintaimu! AKu bisa melakukan apapun untukmu!" gangaa lalu mencium kening Krishna. Krishna terperangah tak percaya, "apapun?" Gangaa mengangguk. Krishna lalu memohon pada  Gangaa menghentikan Sagar agar tidak pergi ke London. Gangaa terhenyak dalam diam.

Sagar menemui SUpriya di kamarnya dan menyodorkan dokumen agar di tandatangani. Supriya menatap dokumen itu dan terlihat ragu-ragu untuk membubuhkan tanda tangannya. Sagar menanyainya, "kakak ipar, apa yang kau pikirkan? bahkan nenek setuju dan telah menandatanganinya. Lalu apa yang kau pertimbangkan? Tolong tanda tanganilah!" Zoya mengintip dari balik pintu dan tersenyum puas saat melihat Supriya menandatanganinya. Hp Zoya bergetar. Zoya memeriksa penelponnya. Dan mendengus kesal saat melihat nama Zonu tertera di monitor.

Zoya bergegas keluar dan mengangkat telpon Sonu. Dengan kesal Zoya menyapanya, "apa lagi? Kenapa kau menelponku?" Sonu menjawab kalau dirinya hanya ingin yang terbaik untuk Zoya. Zoya menyuruh Zonu menejalskan maksudnya. Sonu bertanya apakah dirinya akan mendapatkan perkejaannya lagi? Zoya meminta Zonu agar tidak mengganggunya lagi karena dia tidak membutuhkan bantuannya. Sonu menahan Zoya dan meminta kejelasan apakah Zoya benar-benar tak mau mengupayakan agar dia mendapatkan pekerjaannya lagi, "jawab ya atau tidak?" Zoya menegaskan sekali lagi kalau dia tidak membutuhkan Zonu sama sekali karena semua orang akan peri dan ayahnya tdiak menghentikan mereka, "dan pekerjaanku untuk mendapatkan semua property telah selesai. karena itu aku tdak lagi membuthkanmu!" Zoya dnegan tegas meminta agar Sonu tidak lagi menelponnya. Setelah berkata begitu Zoya memutuskan telpon. Sonu berkata, "sekarang kau sendiri yang akan menelpon aku Zoya. Karena aku tidak akan membiarkan mereka semua pergi.." Sonu melihat lagi rekaman perselingkuhan Pulkit dan Supriya dan tersenyum jahat.

Sagar dan SUpriya melangkah menuruni tangga. Surpiya memberitahu Sagar bahwa meskipun dirinya menandatangani dokumen itu tapi mereka harus meminta persetujuan Pulkit. Sagar setuju. Pulkit yangs edang berdiri bersama Madhvi menyela, "apa yang kalian bicarakan?" Sagar dan SUpriya saling pandang. lalu Sagar melangah cepat untuk menemui Pulkit dan menjelaskan semuanya, "begini, kak. Sebenarnya..." Pulkit menebak, "apakah ini tentang perjalanan ke London?" Zoya datangd an menguping pembicaraan mereka. Sagar memberitahu Pulkit tentang keputusannya untuk mengajak nenek dan seluruh keluarga minus Niru tinggal bersamanya di london. Pulkit protes, "bagaimana bisa kau kau membuat keputusan besar ini sendirian. Siapa yang memberimu hak?" Supriya dan Sagar tertegun mendengar komplen Pilkit. Zoya juga merasa heran dan bertanya-tanya, "apa yangs alah dengan Pulkit? Semoga rencana ini tidak berantakan.."

Pulkit memberitahu Pulkit kalau nenek setuju pergike London, "ibu juga ada di sana. Apakah kau tidak akan merindukan mereka?" Pulkit menjawab, "aku pasti rindu, masalahnya bisnisku ada di sini.." Zoya enyela, "tapi bisnismu tidak berkembang banyak di sini, Pulkit. Dan tempatmu yang sebenarnya bukan di sini. Nenek setuju untuk pergi. Kalau nenek coba menyesuaikan diri di usianya ini mengapa dirimu tidak bisa? Jika aku yang ada di posisinya, aku tidak akan membiarkan kalian pergi tapi karena nenek setuju maka itu akan menjadi prioritas bagimu juga.. dan.."

Pulkit mengangkat tangan menyuruh Zoya diam, "cukup! Jangan ikut campur urusan keluargaku, Karena kau tahu semuanya dengan baik. Aku tidak akan meninggalkan Banaras. Itu sudah keputusan akhir!" Zoya memberitahu Pulkit kalau Supiya sudah setuju dengan keputusan Sagar. Supriya terunduk. Pulkit menatap SUpriya dan berkata, "baguslah kalau itu keinginanya..." Pulkit menatap Supriya dan berkata, "London memang cocok untukmu. Di sana kau bisa menjalin pertemanan dan berpesta!" Pulkit menyuruh Sagar membawa Supriya tapi dirinya tidak akan ikut. Mahdvi dengan heran bertanya, "Pulkit, mengapa memilih berpisah? Kalian adalah pasangan!" Pulkit menyahut, "dia sendiri yang mengasingkan diri dari suaminya, lalu mengapa aku perduli padanya? Karena ada dan tidak adanya SUpriya bagiku tak ada bedanya. Aku juga tidak perduli dia ada di sini atau tidak!" Setelah berkata begitu Pulkit dengan kesal bergegas pergi ke kamarnya. Sagar coba mengejar dan menjelaslan semuanya pada Pulkit, tapi Madhvi melarangnya.

Lalu hp Supriya berbunyi. Supriya menatap hpnya, panggilan dari orang tak di kenal. Dia tak mau mengangkatnya. Hp terus berdering. Madhvi menegurnya, "Supriya, angkatlah!" Supriya memberitahu mahdvi kalau itu dari nomor tak di kenal. Hp kembali berdering. Madhvi menyutuhnya mengangkat, "mungkin ada hal penting!" Supriya menurut. Dia mengangkat telpon dan menyapa, "hallo?" Dari seberang terdengar suara pria yang bertanya, "apakah adan nyonya Supriya Chaturvedi?" Supriya membenarkan. Lalu pria itu meminta Supriya memeriksa MMS menarik yang akan dia kirim. Setelah itu telpon terputus.

PREV   1   2