Sinopsis Gangaa episode 464 by Meysha Lestari.

Sinopsis Gangaa episode 464 by Meysha Lestari. Krishna mengajak mahdvi ke kamarnya untuk mencari no telp Sagar. Dia ingin Mahdvi menelpon Sagar dan bicara padanya. Krishan mencari dalam tasnya, tapi no Sagar tidak ketemu. Tapi Krishan tidak menyerah, "pasti ada di dompet mama.." Mahdvi dengan tidakbegitu suka menyuruh Krishan membiarkan nya saja. Tapi Krishna berkeras. Dia ingin Mahdvi menelpon Sagar. Krishna membuka lemari dan menemukan dompet Gangaa. Mahdvi mengawasinya. Krishan mengeluarkan lipatan kertas dari dalam dompet, "ini apa.." Padahal itu adalah hasil test Niru. Krishan akan menyerahkan kertas itu pada mahvdi ketika Gangaa datang.

Gangaa kaget melihat kertas di tangan krisha, "itukan kertas hasil test babu.." Gangaa bergegas merebut kertas itu dari tangan Mahdvi. Semua menoleh ke arah Gangaa dengan bingung. Krishan merebut dompetnya dari tangan krishna sambil marah, "Krishna? Kenap akau menggeledah dompetku? Ini kertas penting untuk kasus pengadilan... untuk apa kau mengambilnya?" Mahvdi menegur Gangaa, "Gangaa, kenapa kau bicara sepetri itu pada anak-anak? Krishna tidak ada maksud apa-apa.. dan lagi apa yang begitu penting dengan kertas itu..?"

 
Gangaa mengatakan kalau itu kertas yang penting untuk kasusnya. Gangaa kembali menegur Krishna. Krishna menjawab kalau dia sedang mencari no telpon sagar. Dia hanya mencarinya dalam dompet Gangaa, "apakah dompet mu ada nomer itu?" Gangaa menyangkal, "di dompetku tidak ada.." Krishna terima, dia mengajak Mahdvi pergi mencari di tempat lain. Mahdvi menurut. Gangaa menarik nafas lega, "terima kasih tuhan..."  Gangaa terlihat kebingungan, tak tahu harus bagaimana lagi menangani masalah itu. Dia berpikir untuk mencari pertolongan, "tapi pada siapa..?" lalu Gangaa teringat Sagar. Dia bergegas pergi.

Nenek membawa dupa dan mengasapi kamar kerja Niru, tapi dupa padam, nenek segera pergi untuk mencari korek api dan keluar. Dari pintu satu lagi, muncul Gangaa. Gangaa cepat-cepat menutup semua pintu dengan rapat. Lalu dia menelpon sagar, tapi tidak diangkat. Gangaa berpikir sagar tak mau mengangkat nomernya. lalu Gangaa menelpon Sagar dari telpon rumah, tapi juga tidak di angkat. Tak tahu bagaimana lagi, akhirnya Gangaa memutuskan untuk mengirim pesan suara. Dia mendial no telpon Sagar, Gangaa mengirim pesan di sana. kata Gangaa, "Sagar, aku sangat membutuhkanmu. Cepatlah pulang ke Banaras. Babu jugag sangat membutuhkanmu. Dia sedang sakit. Babu menderita kanker darah. Kau harus datang dan menangani situasi di sini. AKu tidak punya keberanian untuk memberitahu nenek dan nyonya kalau babu hanya punya waktu 6 bulan untuk hidup.."

Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh. Gangaa menoleh dan terperanjat kaget melihat nenek berdiri mematung sambil menatapnya dengan shock. nampan puja di tanganya terjatuh. Nenek terhuyun dan jatuh ke tempat duduk. Gangaa segera membantunya, "amma ji..amma ji, kenaapa?" Nenek teduduk lemas di kursi dengan wajah shock. Gangaaa cepat-cepat menutup pintu rapat-rapat lalu kembali menghampiri nenek, "amma ji!" Nenek tersadar dan mencengkeram pundak Gangaa, "apa yang kau katakan pada lala? Kenapa kau berbohong tentang Niru?" Gangaa mennagis ytersedu-sedu, "itu sebenarnya amma ji. Babu sedang sakit, waktunya tinggal 6 bulan lagi.." nenek tertegun kaku. Gangaa cemas melihat kondisinya. Gangaa mengoncang-goncang tubuh amma ji, "amma Ji..amma ji..." Nenek menyebut nama Shaligram Purohit. Nenek ingin pergi kesana untuk mendapatkan solusi. Dia tak ingin Niru mati. Gangaa coba menenangkannya. tapi nenek mendorongnya dan bergegas pergi. Gangaa mengejarnya.

PREV     NEXT